U R

3.2K 114 11
                                    

N/A : untuk lebih mendapatkan feel dari ceritanya disarankan mendengarkan lagu Taeyeon - U R.
Skip... enjoy reading~~

Hujan turun membasahi jalan setapak yang sepi. Mengisi kesunyian diantaranya. Seorang gadis berdiri didepan pintu sebuah rumah menatap jalanan setapak yang dipenuhi genangan air akbiat hujan. Matanya memicing bagaikan mata kucing. Kedua tangannya mengepal kuat dan rahangnya mengeras.
Hari itu, hujan turun di bulan juni . Bulan yang seharusnya menjadi musim panas bukan musim hujan. Aku benci hujan, rutuk gadis itu berulang kali sambil sesekali berdecak kesal. Sedetik kemudian tangan hangat memegang bahunya. ia pun segera menoleh dan melihat seorang wanita paruh baya menyapanya dengan senyum hangat.
"taeyeon-ah, ini sudah sore. Aku tahu sekarang hujan, tapi kau bisa menggunakan payungku." Ucapnya dengan lembut sambil berjongkok untuk menyamakan tingginya dengan gadis dihadapannya.
"uh, tidak perlu shin seongsangnim. Aku bisa pulang sendiri tanpa payung itu." Tolak gadis itu dengan sopan sambil tersenyum. Senyum yang dipaksakan, iya. Wanita itu tahu bahwa anak didiknya yang satu ini sangat tidak suka hujan, entah mengapa tapi setiap kali dia bertanya gadis itu selalu menjawab 'aku benci hujan, itu saja tidak ada alasannya'. Wanita itu tetap tersenyum kearahnya dan menyerahkan payung berwarna biru itu kepada gadis tersebut tanpa berucap lalu berdiri.
"tidak ada alasan untuk hari ini taeyeon-ah, eomma-mu akan khawatir jika kau tidak segera pulang. Hujan ini sepertinya tidak akan berhenti jadi pulanglah." Itulah kata-kata terakhir sebelum wanita itu kembali masuk kedalam rumah tersebut.
Taeyeon, gadis itu hanya berdecak kesal sambil menatap payung berawarna biru yang ada digenggamannya sekarang. Setelah beberapa menit terdiam sambil menatap hujan yang tanpa sengaja membasahi sepatu ketsnya serta rok warna merah pudar selututnya menjadi lepek.
Taeyeon mengela nafas sebelum membuka payung tersebut dan mulai melangkah berjalan melewati jalan setapak yang tergenang air tersebut tanpa perduli lagi sepatunya sudah menjadi basah.

Taeyeon POV

Aku benci hujan.. sangat benci !! hujan itu basah, lembab dan aku tidak suka semua itu.. hahh.. kenapa hari ini harus turun hujan? Menyebalkan. Gumamku yang terus berjalan dengan wajah ditekuk.
Jalan yang tergenang air tidak sengaja aku injak dan alhasil bajuku kotor semua. Aku mendengus kasar dan berhenti untuk melihat bajuku yang kotor terkena air. Kubersihkan sedikit noda coklat yang terdapat di kemeja putih yang kukenakan.
"wwooahhh... I love rain!!" teriak seseorang dari kejauhan dengan nyaring ditengah hujan yang tidak begitu lebat ini. Aku menghentikan aktifitasku dan mendongak untuk menatap kearah depan. Kuangkat sedikit payungku untuk melihat siapa yang berteriak tadi. Kulihat seorang gadis berambut hitam dengan senyum sumingrah terukir diwajahnya sedang membentangkan kedua tangannya sambil mendongak keatas membiarkan air hujan menerpa wajahnya dan membasahi seluruh tubuhnya.
Kulirik kanan dan kiriku. Aku bernafas lega karena tidak ada siapa-siapa selain diriku dengannya. Jika ada seseorang yang melihatnya apalagi itu seorang namja pastinya namja itu akan mendapatkan keuntungan. Bagaimana tidak? Gadis itu hanya memakai kemeja putih yang sama sepertiku dan rok hitam selutut dengan model yang hampir sama dengan rok punyaku, hanya berbeda warna dan sekarang bajunya menjadi basah alhasil memperlihatkan pakaian dalamnya yang berwarna pink? Hufftt.. aku menjadi kesal melihatnya yang bermain-main dengan air hujan. Kenapa bisa ada gadis sebodoh dia di dunia ini sih? Batinku.
Akhirnya setelah melihat gadis itu yang berputar-putar sambil menikmati hujan yang membasahi tubuhnya aku memutuskan untuk melanjutkan langkahku dengan acuh tak acuh sambil menatap kosong kearah jalanan setapak yang kulalui.
GLLAARR...
"AAaaaaa...." aku menatap kearah gadis yang tadi. Bunyi petir itu sampai-sampai memekik ditelinga. Kulihat gadis tadi berteriak sambil menutup kedua telinganya lalu berjongkok. Tanpa disuruh aku langsung berlari kearahnya dan mengabaikan payungku yang terjatuh saat aku berlari. Aku berhenti disampingnya dan ikut berjongkok. Kupeluk dirinya.
Hangat, tubuhnya hangat sekali.
Aku melepaskan pelukkanku dan menatapnya. Dia terlihat bingung dengan kehadiranku yang tiba-tiba tapi aku tidak perduli, kutatap intens kedua matanya.
Indah sekali.
Aku langsung menepis kasar pikiran itu jauh-jauh dari kepalaku. "kau baik-baik saja?" tanyaku sambil memperhatikan wajahnya yang menjadi pucat akibat kehujanan. Dia menatapku sebentar sebelum menjawab pertanyaan yang aku lontarkan.
"ne," ucapnya lemah dan tersenyum. Aku terdiam saat dia tersenyum. Senyumannya.. membuat jantungku berdenyut. Denyutan hangat ini.. aaghhh.. aku meleleh dibuatnya dengan senyuman itu. Matanya sungguh indah, membentuk bulan sabit terbalik.
"oh," aku mendongak keatas ketika hujan tiba-tiba berhenti dan kulihat gadis itu juga ikut mendongak. "hujannya berhenti." Aku berdiri dan melihat aku juga sudah basah sama seperti dia. Gadis itu kemudian berdiri dan menatapku.
"maaf, tadi aku hanya terkejut." Gadis itu membungkuk sopan. Aku yang menjadi kikuk juga ikut membungkuk, membalasnya dengan sopan juga. Mata kami saling bertemu. Ada perasaan aneh saat aku menatap mata itu. Kami terdiam kembali dalam posisi seperti itu sampai manik hitam itu menatap kearah lain. "ah, itu pelanginya." Tujuknya kearah samping kananku. Aku pun mengikuti arah pandangnya dan melihat pelangi yang samar-samar terlihat di samping gedung berawarna krem yang ada dihadapanku sekarang.
Indah, dengan 7 warna yang sempurna. Pujiku dalam hati dan aku kembali menatap gadis itu yang sekarang mengulurkan tangannya didepanku. Aku memirikan kepala dan menatapnya dengan bingung.
"aku tiffany hwang," ucapnya memperkenalkan dirinya. Seketika aku membenarkan posisi kepalaku dan membalas uluran tangannya dengan gugup.
Oh, ayolah.. ini pertama kalinya seseorang mengajak berkenalan denganku. Jadi wajar saja bukan jika aku gugup. Aku gugup karena ini baru pertama kalinya dan aku berlum terbiasa, itu saja. Tegasku pada diriku sendiri. "aku kim taeyeon." Ucapku setelah aku berjabat tangan dengannya dan dia tersenyum lagi yang membuatku melayang dibuatnya.
Oh senyum itu.. senyumannya sangat bersinar membuat hatiku yang mendung ini menjadi terang. Senyumannya membuatku hatiku merasakan denyutan hangat yang menjalar diseluruh tubuhku membuat darahku berdesir. Aku membalas senyumnya dengan senyum yang kupunya. Senyum tanpa paksaan seperti yang selama ini kuberikan kepada semua orang yang tersenyum.
Baru kali ini aku tersenyum tulus dihadapan seseorang dan orang itu adalah tiffany hwang. Seorang gadis dipertemuan pertamaku telah membuat hatiku bergetar untuknya.

Painful MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang