6.

57 9 0
                                    

Pagi ini Raina terlihat gugup saat berjalan melewati sebuah belokkan ke kanan. Dia terlihat berjalan cepat, tapi tidak berlari.

Raina tampaknya sedang ketakutan, bukan karena dia takut terlambat atau karena dia sedang sakit. Ini lebih parah dari terlambat dan sakit.

Setiap lima langkah, Raina selalu menengok ke kanan-kiri muka-belakang untuk memastikan keadaan disekitarnya aman.

Dia berjalan mengendap-ngendap karena takut akan 'itu'. Dia takut 'itu' akan muncul dan mengejarnya seperti yang waktu itu.

Yas, dugaan kalian benar. Raina tidak mau bertemu Aila. Raina sedang tidak mood bermain kejar kejaran dengan si Aila. Bukan karena dia takut, namun pasalnya pagi ini Raina memakai seragam kebangsaan sekolahnya. Gak mungkin kan Raina sampe sekolah udah berantakkan bau apek kayak orang gak mandi. Belum lagi kalau rok-nya sobek sementara berlari. Bisa kacau ini dunia persilatan.

Padahal udah seminggu hidup Raina tentram gak digangguin Aila, tapi entah bagaimana kemarin Aila muncul di depan rumahnya.

Papanya Raina yang merupakan seorang penyayang hewan, memberi si Aila makan di depan gerbang kemarin sore. Papanya bahkan sempat ngomong, "Ma, kalo sampe malam tuan si anjing gak datang, kita ajak nginap disini aja. Kita taruh dikamar Raina aja, biar Raina ada temennya.".

Rasanya Raina ingin bertelepati ke Papa nya untuk menunjukkan kejadian-kejadian yang harus Raina lewati karna si Aila.

Syukurlah pada jam 6 kurang beberapa menit, tuan si anjing datang dan mengambil Aila dari depan pagar rumah Raina.

Raina melihat Marvel dari jendela, Ia tidak ingin bertemu Marvel karena Ia tahu, pasti akan berakhir dengan perdebatan tidak masuk akal dari kedua insan tersebut. Setelah Marvel berhasil membujuk Aila pulang, barulah Raina bisa bernafas lega.

Karena itulah Raina menjadi agak was-was hari ini. Tapi sayangnya, Raina tidak beruntung hari ini. Saat dia hendak melangkah lagi, dia mendengar suara gonggongan anjing yang sama persis dengan suara si Anjing Gila a.k.a Aila itu.

Raina berlari dan berteriak setengah ditahan. Dia tidak ingin malu lagi, sudah cukup dua kali Raina berlari dan berteriak karena dikejar anjing. Dan dia tidak mau berlari sambil berteriak untuk ketiga kalinya karena dikejar anjing yang sama.

Karena Raina terlalu sibuk berlari, dia tidak sadar bahwa seseorang yang berada beberapa meter dibelakangnya sedang tertawa terbahak.

Marvel yang baru akan berangkat ke sekolah, tiba tiba memberhentikan motornya di dekat sebuah belokkan. Marvel kaget melihat sosok yang sangat dikenalnya sedang bersama seekor anjing dan sedang tertawa terbahak-bahak di dekat belokkan.

"Loh, Papa ngapain ketawa disini kayak orang gila?" Kata Marvel bingung melihat Papa nya yang biasanya kalem, sekarang sedang tertawa bak orang gila.

"Eh Marvel, ini nih, Papa lagi ajak si Bonci jalan-jalan." Balas Papanya dengan cengiran di wajahnya.

"Terus kenapa Papa ketawa kayak orang gila begitu?" Ucap Marvel dengan sebelah alis terangkat.

"Oh iya, tadi pas Papa lagi jalan, si Bonci tiba tiba aja lari dan nge-gonggongin seorang cewek dengan seragam sekolah kayak kamu gitu. Si cewek itu pucat dan lari kayak orang kesetanan. Hahaha." Papanya tertawa lagi. Kali ini Marvel benar-benar takut melihat Papanya yang biasanya pendiam, tiba-tiba tertawa lepas hanya karena seekor anjing dan seorang cewek.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 24, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Because Of DogTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang