second

244 10 0
                                    

Kenan Rahman Adinegoro

Aku adalah anak dari subja adinegoro, orang yang punya mall-mall besar dan ternama di jakarta.

Aku yang sedikit lagi menginjak kelas satu SMA dan mungkin aku akan mengingat sedikit masa laluku, tepatnya SD.

FLASH BACK

"huhh kenapa harus pindah sekolah sih!?" gerutu seseorang di dalam mobil.

" udah sampai den".

"iya pa, makasih ya" jawab Kenan sopan.

"nanti saya jemput lagi, Aden tunggu di sekolah aja ya jangan kemana-mana" perintah Pasupir kepada Kenan.

"sip pa".

Aku tidak tau harus kemana karena ini pertama kalinya aku pindah kesekolah ini dan tiba-tiba saja......

"aishhh" aku bertabrakan dengan seseorang, ya seorang perempuan.

"maaf ya maaf hehe" permintaan maaf meluncur halus dari bibirnya.

'cantik, ya dia cantik dan manis' ucapku dalam hati.

"halu? Kamu kenapa? Ada yang lecet? Maafin aku ya, aku gasengaja" gadis itu menjelaskan panjang lebar.

"gapapa" hanya kata singkat itu yang keluar dari mulutku.

Gadis itu langsung berdiri dan lari meninggalkanku, sementara aku di sini tidak tau harus berbuat apa.

"siapa lagi ini" dengan tiba-tiba ada yang menepuk bahuku.

"kamu anak baru?" ternyata gadis itu lagi.

"iya, bisa antar aku kekelas ini" sambil memberi sebuah kertas kecil ke gadis itu.

"6A? Itu dekat dengan kelasku, ayo kekelas denganku" ajak gadis itu kepadaku.

Tanpa berbicara aku hanya mengikuti gadis itu dari belakang, aku hanya bisa menahan diriku untuk tetap cuek dengannya.

"ini kelasnya?" tanyaku saat sudah sampai depan kelas 6A.

"iya, oh ya namaku Karay" dengan tiba-tiba gadis itu mengulurkan tangannya kepadaku.

"Kenan" jawabku singkat dan langsung masuk kedalam kelas baruku.

"tidak seperti kelas lamaku" ucapku dalam hati.

"permisi?".

"kamu yang namanya Kenan?" tanya seorang guru kepadaku.

"iya saya Kenan".

"kamu bisa perkenalkan diri kamu dulu".

"nama saya Kenan Adinegoro dan saya pindahan dari Bandung" aku tidak tau lagi harus berbicara seperti apa lagi.

"ada yang ingin bertanya?" menunggu beberapa detik dan tidak ada yang ingin bertanya.

"oke kalau gitu, Kenan kamu bisa duduk di belakang dengan Fian ya" tunjuk guru itu kearah bangku paling belakang.

Hanya dengan anggukan dan aku langsung berjalan menuju tempat dudukku.

"gue Fian" orang yang duduk disampingku ini langsung memperkenalkan diri aku baru saja duduk.

"Kenan" jawabku singkat.

Aku bisa dibilang orang yang sangat cuek dan tidak pernah peduli dengan keadaan sekitar, termasuk dengan keluargaku sendiri.

"suara apa itu?" ucapku dalam hati, aku mendengar suara teriakan dari kelas sebelah dan sepertinya itu suara laki-laki.

"paling Karay bu," celetuk temanku saat seisi kelas mendengar suara teriakan itu.

"Karay?" tanyaku dengan bingung kepada temanku.

"iya Karay, cewe yang bisa dibilang manis nan cantik tapi kelakuannya kaya Waria."

Karay? Itukan nama yang baru saja aku tau, ah ya Karay orang yang tadi menabrak-ku dan yang mengantarkanku kekelas.

"emang kenapa?" tanyaku pura-pura tidak tau.

"dia tomboy dan suka bikin onar tapi dia baik terus gasuka milih-milih temen." jawabnya panjang lebar dan hanya kujawab "oh"

Sudah kuduga.

"eh eh bu sakittt" tiba-tiba ada suara yang berasal dari depan kelas dan saat ku lihat ternyata itu Karay.

"kamu tuh mentang-mentang gaada guru jadi brutal gini!" omel Ibu guru kepada Karay.

"yakan bukan saya doang bu, nih ya ada Sani, Iqbal,..." omongan Karay terpotong dengan omelan Buguru.

"dan komplotan brutal kamu itu, yakan?" dan hanya dijawab dengan kekehan dari Karay.

"sudah kamu panggil komplotan kamu, suruh mereka kesini!" yang dijawab anggukan dari Karay, tanpa basa-basi Gadis itupun langsung keluar dari kelasku.

Beberapa menit kemudian Karay datang kembali dengan teman-temannya yang tadi membuat onar.

"bu kita ngapain disini? Mending di jemur dilapangan." protes Karay.

"halah kamu ibu jemur, iya emang dijemur tapi cuma buat beberapa menit tapi abis itu raib." satu kelaspun tertawa.

Karay dia cantik, tomboy, keren.

Bel istirahat..... 

Akupun langsung pergi meninggalkan kelas bersama Fian untuk mencari makanan.

"lo tau cewe yang tadi?" celetuk Fian yang membuatku terbangun dari lamunanku.

"Karay kan?"

"haha dulu gue suka sama dia tapi semenjak dia suka bikin onar ya jadi gitu".

"ohaha dia cantik" jawabku asal.

Skip

Saat bel pulang sekolah

Aku melihat Karay sedang sendiri sedang menunggu orang kelihatannya, aku ingin sekali menyapa tapi aku tidak mempunyai keberanian untuk menyapanya.

"hai Nan" ternya Karay menyapaku duluan.

"hai Karay".

"kamu gapulang Nan?" tanya Karay dengan akrab.

" lagi nunggu dijemput" jawabku yang dijawab anggukan oleh Karay.

"sini nunggu bareng aku" tawar Karay yang dijawab anggukan dariku.

"kamu pindahan dari Bandung?" tanya Karay.

"iya" sangat singkat.

"maaf tadi aku mengganggu belajar kelas kamu, lagian di kelasku tuh banyak banget setan" aku hanya mendengarkan cerita Karay.

"oh ya aku udah dijemput, aku duluan ya Nan".

"iya hati-hati".

Semenjak saat itu aku dekat dengannya.

Flashback off.

Menurut teman-temanku duku Karay suka denganku tetapi aku cuek dan bersikap tidak peduli dengannya.

Sikap dinginku ternyata berpengaruh kepada orang lain, dan sampai sekarang aku tidak pernah menemukan Karay lagi.

________________

Semoga suka...
Jangan lupa vote dan commentnya yaa.....

ColdestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang