Vino Abigail
Teman-temanku selalu berkata bahwa sikap dingin ku ini melebihi orang bisu.
Aku orang yang jarang sekali berbicara, hanya saat penting saja aku akan berbicara dan itu juga hanya dengan orang terdekat ku.
Aku ingat sekali, aku berbicara dengan orang yanh baru masuk ke kehidupan ku. Karay nama itu membuatku mengingat masa-masa SMP ku.
Fash back
"wakakakkakak" ketawa yang sangat mengganggu, aku menengok kearah suara itu dan aku menemukan Karay.
Karay terkenal sebagai pembuat masalah atau BAD GIRL, tetapi menurutku dia baik dan polos.
" semuanya, saya mau membuat kelompok satu kelompok terdiri dari delapan orang!" perintah Buguru yang diberi tatapan malas dari semua murid.
"kelompok pertama Karay, Vino, Syanon, Fira, Teressa, Naufal, Ryan dan Kaufar" hah? Aku sekelompok dengan makhluk ga jelas seperti Karay? Tidakkk.
Aku hanya bisa berjalan pasrah menuju gerombolan kelompok ku, mengapa aku tidak dengan kelompok lain dan kenapa juga aku harus dengan manusia terlaknat itu.
"Vino kenapa lu?" tanya temanku yang melihat muka kusut ku ini.
" ngga" jawab ku singkat dengan senyum terpaksa.
"oke ini tugas prakarya terus kita pilih ketua yaa!!" ucap Syanon.
"yeyyy okeee" mengapa dia harus teriak sih!!!.
"oke siapa yang mau jadi ketua?" tanya Syanon.
"masa gaada" keluh Karay.
"oke kalau gitu aku mau yang jadi ketuanya Vino, siapa yang setuju?" shit kenapa mereka semua setuju?.
"yey yang jadi ketuanya Vino, berarti kamu yang urus semuanya" suara itu, ingin sekali aku menghilangkan suara itu.
"terus kapan kita mau kerja kelompok Vin?" tanya Teressa.
"terserah" aku yang dari awal tidak berminat sama sekali dengan kelompok ini hanya menjawab singkat setiapa ada pertanyaan.
"kok terserah sih!! Kan kamu ketuanya Vin" omel Karay dan itu nembuat ku senang.
"siapa suruh?".
"siapa suruh apa?" emosi Karay sudah tidak stabil.
"siapa suruh pilih gua?" jawab ku yang mungkin membuat amarah Karay meluap-luap sekarang.
"Vin kamu tuh..... Ihhhh ngeselin banget tau ga?!" Karay langsung meninggalkan kelompoknya.
Aku sangat bahagia saat melihat Karay kesal dan menangis, tawa ku akan sangat puas saat melihat gadis itu menangis.
"jahat kamu Vin" ucap teressa.
"cewe" hembusan nafas yang menandakan bahwa aku sedang kesal.
"minta maaf gih Vin, dari pada masalah nya tambah panjang?!" celetuk naufal yang dijawab dengan gelengan.
Skip
Semenjak saat itu permusuhan terjadi antara aku dan Karay, tetapi sedikit ada penyesalan di perasaan ku.
Tetapi tidak tau kenapa, Karay biasa saja dan tidak pernah menganggap kalau aku dan dia sedang ada masalah.
Aku diam-diam mulai memerhatikan nya, Karay kalau dilihat saat dia fokus belajar jujur dia sangat cantik.
"Vin nih" ucap Karay sembari memberi pulpen yang tidak tau sejak kapan jatuh.
"iya makasih" yang dibalas senyuman manis dari Karay.
'gadis ini tidak merasakan dendam kepadaku, apa aku harus minta maaf?' umpatku dalam hati.
"Kar" panggil ku kepada Karay.
"ya?".
"aku mau...." kenapa susah sekali?.
"mau apa? Aku ga punya pulpen lagi Vin ini satu-satu nya". Bawel sekali gadis ini.
"aku ga mau pinjem pulpen" dengan wajah datar ku.
"terus?".
"aku mau minta maaf" akhirnya kata-kata itu berhasil keluar dari mulut ku.
"untuk apa kamu minta maaf ? Kamu ga punya salah sama aku" jawab Karay dengan polosnya.
"saat kita satu kelompok, aku fikir aku telah menyakiti hati mu".
"oh, ngga kok mungkin aku nya saja yang sedang emosi" jawab Karay dengan enteng.
"terimakasih" ucap ku dengan senyuman.
"sama-sama, baikan?" Karay menghadap kearah Vino sembari mengeluarkan jari kelingking nya.
"iya" yang dibalas dengan jari kelingking dari ku.
FLASH BACK OFF
Semenjak itu aku tidak pernah menganggap Karay sebagai musuh ku lagi, malah aku dan Karay adalah teman tetapi mengapa perasaan ku beda dengan mulut ku?.
_____________
Semoga suka ya guyssss