○ 5 ○

6K 305 14
                                    


Aku melihat layar ponselku.

"JK♡"

Heol.
Aku menghapus namanya dan menggantinya ;

"Unknown"

Yup,Ini lebih baik.

-
"Kringgg!!"

Yerin POV
Bunyi yang ku tunggu-tunggu akhirnya berdering. Aku memasukan buku-buku dan kotak pensilku ke dalam tas kuningku dengan asal.
Aku ingin cepat-cepat keluar dari neraka ini.
Aku berjalan keluar dari kelas menuju gerbang sekolah kemudian berjalan menuju rumahku yang tak begitu jauh dari sini.

"Aku pulang"

Aku melangkahkan kakiku menuju kamarku yang berada di lantai atas, kemudian masuk ke kamarku dan membanting diriku ke atas kasur kesayanganku ini.
"hari yang melelahkan.."
Aku menutup mataku sejenak untuk mengistirahatkannya.

"Tok! Tok! Tok!"
"Yerin-ah!"

Aku membuka mataku dan menoleh ke sumber suara itu.

"Ne eomma!" Aku berjalan dan memutar kenop pintu kamarku.

"Yerin-ah, eomma mau masak soup ayam untuk makan malam, tetapi ternyata garamnya habis, tolong belikan di supermarket ya, Ini uangnya." Eomma memberikan beberapa lembar uang kepadaku.
"Ne, aku ganti baju sebentar ya"
Eomma mengangguk dan pergi dari kamarku.

Setelah selesai, aku keluar dari kamarku dan turun kebawah.
"Eomma, aku pergi" ucapku sambil memakai sandal.
"Yerin-ah! Belikan eomma satu kotak susu vanilla dan satu pack tissue juga ya!" teriaknya dari dapur. "Ne!"

[Fast Forward]

Aku mengambil barang-barang yang eomma titip dan menaruhnya di keranjang. Kemudian aku berjalan menuju rak-rak cokelat. Ya, aku sangat sangat sangat menyukai cokelat. Siapa yang tidak menyukai cokelat huh?
Aku mengambil satu batang cokelat dan meletakannya di keranjang.
Dulu aku dan Kookie sering membeli cokelat ini bersama dan memakannya di taman belakang sekolahku. Ya, tempat pertama kali kami bertemu.
Aku juga mengambil satu kaleng coca-cola dan meletakannya di keranjang. Setelah itu, aku berjalan menuju kasir dan membayar semuanya.

Aku berjalan menuju rumahku. Dari kejauhan, aku melihat sebuah mobil sport sedang terparkir di halaman rumahku. Mobil itu terlihat tidak asing bagiku. Aku menyipitkan mataku untuk melihat mobil siapa itu. Tiba-tiba seorang namja tinggi dan gagah keluar dari mobil itu. Aku semakin menyipitkan mataku untuk melihat siapa namja itu.

"A..appa?.."

Namja itu membuka pintu rumahku, kemudian masuk kedalam dan membanting pintu rumahku.
Dengan rasa takut yang luar biasa, aku memberanikan diri untuk berjalan mendekati pintu rumahku yang sekarang tertutup rapat. Aku mendengar sedikit kegaduhan didalam.

"PRANG!!"
"Tidakk! Tolong hentikan! Jangan ganggu kehidupanku lagi!"

Aku mendengar suara pecahan kaca dan teriakan eomma . Aku membuka sedikit pintu rumahku untuk melihat keadaan di dalam, aku melihat tangan kekar appa sedang menarik rambut eomma dengan kasar.

"DIMANA ANAK ITU?! JAWAB AKU SEKARANG JUGA!"

Tanganku bergetar dan seketika tubuhku berkeringat. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apakah aku harus menelepon polisi? Tuhan kumohon bantulah aku.
Tiba-tiba aku mendengar seseorang berjalan menuju pintu, dengan sangat cepat aku berlari pergi keluar rumah dan bersembunyi di balik semak-semak tetangga.
Kemudian aku melihat namja itu memasuki mobilnya dan pergi begitu saja. Setelah melihatnya pergi, aku keluar dari tempat persembunyianku dan mencari tempat untuk menenangkan diriku. Tidak, aku tidak akan pulang sekarang, aku tidak mau eomma melihatku menangis seperti ini, ia akan khawatir. Dan aku juga ingin memberikannya waktu untuk menenangkan dirinya.
Aku memutuskan untuk pergi ke taman belakang sekolahku.
Aku duduk di bangku putih yang tersedia disana.

PROMISE | •jjk•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang