Buka, buka, buka - Kunto Aji
♡♡♡
"Halo, Xoia pulang. Adakah orang dirumah ini?"
Terdengar suara berisik dari ruang keluarga gue. Yang gue pastikan pasti ada adek-adek gue di sana.
"Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaaaaaatuuu." Adik gue langsung menoleh.
"Wa'alaikumsalam. Kaka udah pulang?" Tanya Nares, adek paling kecil gue yang sekarang kelas 6 SD. Nares-pun mencium telapak tangan gue.
Gue celingak-celinguk nyari adek gue yang lebih tua 1 Tahun dari Nares, "Naila mana?" Tanya gue ke Nares.
Nares berdecak, "Tau kan, dia punya doi. Biasalah, chat-an sama doi." Nares menatap gue dengan malas.
Gue mengangguk paham. Lalu, gue naik ke kamar gue yang berada di lantai satu. Untuk mengganti pakaian dan menaruh tas, sepatu, dasi, dan ikat pinggang pada tempatnya.
Lalu, gue merebahkan diri di kasur, "Lagu buat perform apa ya?" Gue menatap langit-langit kamar gue. Lalu, gue membuka handphone gue dan mencari lagu yang mungkin bisa gue coba untuk perform ultah sekolah.
Gue putar satu persatu lagu yang menurut gue cocok untuk di nyanyikan nanti. Jari jemari gue terhenti di lagu Buka, Buka, Buka dari Kunto Aji.
Leh ugha lagunya. Batin gue, "Yowis, lagu-nya ini aja. Nanti mungkin Davion punya saran yang lain," Gue menaruh handphone gue di atas nakas.
"Xoia! Makan dulu baru tidur." Teriak Naila.
Gue menjawab dengan iya sambil berteriak. Gue turun ke lantai bawah dan makan sore bersama Naila dan Nares.
"Xoi, besok temen gue mau kesini," Kata Naila sambil menggigit paha ayam yang di lumuri oleh kecap.
Gue menaikkan satu alis gue, "Siapa namanya?"
"Amanta, Faisal, Sahnaz sama Ina."
Gue hanya menganggukkan kepala gue, "Jam berapa?"
"Jam, sekitaran 9 Pagi lah. Waktu Ayah sama Ibu udah berangkat," Lalu Naila meminum air putih sampai habis.
Gue meninggalkan Naila dan Nares di meja makan. Gue menaruh piring bekas makanan dan mencucinya. Di rumah gue nggak ada mba. Bahasa kasarnya itu pembantu. Jadi, gue di rumah bersama dua curut (Naila dan Nares) itu, mau gak mau ya kita harus rapih-rapih rumah. Biar nanti waktu Ayah dan Ibu pulang rumahnya udah rapih.
Setelah selesai mencuci piring, gue naik ke kamar gue, melanjutkan aktifitas yang tertunda, mencari lagu yang sekiranya cocok buat nanti.
♡♡♡
Takkan pernah berhenti untuk selalu percaya
Walau harus menunggu seribu tahun lamanya
Biarkan terjadi wajar apa adanya"Walau harus menunggu seribu tahun lamanya..." Gue bernyanyi dengan menghayati.
"Azeeek." Nares membuka pintu kamar gue. Gue nyengir. Lalu mematikan lagu yang gue putar di beats by dre gue, yang gue letakkan di nakas.
"Bikin cover yok." Ajak Nares sambil berjalan masuk ke kamar gue.
"Upload ke youtube?" Tanya gue.
Nares menggeleng. "Ngapain? Dih, ogah banget." Nares bergidik.
"Oke. Ambil kamera gih di kamar lu," Suruh gue ke Nares. Nares beranjak meninggalkan kamar gue.
♡♡♡
"Udah?" Tanya gue. "Udah." Nares mengangguk.
"Lagu apa?" Tanya gue. "Seribu tahun lamanya." Nares menoleh dan menatap gue.
"Oke, siap ya. Satu, dua, tiga." Seru Nares.
♡♡♡
Gue menghembuskan nafas dengan kasar. Setelah selesai mengcover lagu Tulus tadi, gue bener-bener kelahan. Walau tidak memakai instrumen, kita take berulang-ulang.
"Ya udah deh ka. Gue balik ke kamar dulu ya? Mau ngedit." Nares mengambil kamera-nya dan berjalan keluar kamar gue.
Gue langsung membaringkan diri gue di kasur. "Tidur kali enak ya?" Tanya gue ke pada diri gue sendiri.
Jujur, hari ini gue cape banget. Rasanya badan tuh pegel-pegel semua. Pengen pijet. Ayah sama Ibu juga pulangnya nanti jam 9 Malem. Gue bangkit dan mengambil handuk di dekat tempat pakaian kotor untuk bergegas mandi
♡♡♡
Gue mengeringkan rambut gue dan menaruh handuk itu kembali kepada tempatnya.
'My mama dont like u but she likes everyone'
Gue mengambil handphone gue yang terletak di atas nakas.♡♡♡
602 Words.
Gantung. Gimana, gambarnya bagus gak? Yang bikin gue sendiri lo *sombong.
Jangan lupa vote, comments, atau vomments
Makasih. Stay Gergous! Tbc.
Rara, 21 Februari 2016.
KAMU SEDANG MEMBACA
[LIS-1] Song For My Life
RandomKita yang suka menuangkan isi pikiran dan hati melewati lagu. Ini bukan cerita tentang seseorang yang membuat lagu atau menyanyikan lagu. Bukan juga tentang cerita seorang penyanyi yang menumpahkan perasaannya melalui lagu. Ini kisah kita. Kisah ki...