Chapter 3

240 17 0
                                    

Ji Eun duduk berlindung di bawah pohon maple sembari menghirup napas. Angin sepoi bertiup membelai wajah dan memainkan anak rambutnya. Ji Eun mengembang senyum. Sudah lama dia ingin menikmati keindahan alam seperti ini, terlepas dari sibuknya kota Seoul.

“Su Ji ssi, photo shootnya akan dimulai lima belas menit lagi…”

Ji Eun membuka kelopak matanya, mengangguk singkat meski kru yang barusan memberi tahunya sudah pergi dari hadapannya. Ji Eun bangkit, membersihkan pakaiannya dari debu yang hinggap di akar pohon. Ia melangkahkan kakinya, mendekati Su Ho dan cordi yang sedang bercakap di bawah tenda tempat dia tadi di make up.

“Kau mau ku belikan sesuatu? Kau belum sarapan kan? Kita tadi buru-buru ke lokasi.”

Ji Eun menggeleng. “Aku sedang tidak selera makan. Tapi apa boleh aku minta teh saja?”

“Oh, baiklah…”

Su Ho meminta bantuan salah satu kru lalu kembali duduk di sebelah Ji Eun. Pria itu tampak sibuk dengan I-padnya, Ji Eun tidak ingin mengganggunya.

“Ku rasa kita tidak perlu terlalu menghawatirkan Su Ji lagi…” Su Ho membuka pembicaraan ketika mereka hanya berdua saja di tenda itu.

“Nde?”

“Meskipun sebagian orang masih belum percaya dengan pernyataanmu saat di konferensi pers. Namun fan page Su Ji sudah mulai ramai lagi, meski tidak seramai sebelumnya…”

Su Ho memberikan I-padnya pada Ji Eun, membiarkan Ji Eun melihat sendiri. “Setidaknya ada tiga ratus orang yang baru-baru ini mendaftar.”

Ji Eun tersenyum senang. “Bagus sekali.”

“Hmm,” Su Ho mengangguk setuju. “Tapi itu tidak cukup. Sebagai artis, kau harus bisa merebut seluruh perhatian dan simpati netizen.”

Ji Eun menghela napas kecewa. “Aku bukan Su Ji. Aku tidak semenarik itu untuk jadi pusat perhatian.”

“Kau harus mencobanya,” Su Ho mengambil lagi I-padnya dari tangan Ji Eun. “Lagi pula kita kan sudah punya rencana.”

“Rencana apa? Menyuruhku berpura-pura pacaran dengan Kyuhyun?” Ji Eun mendesah tidak suka.

“Binggo! Kau pintar sekali Ji Eun ssi,” Su Ho mengacungkan jari jempolnya membuat wajah Ji Eun jadi menebal kesal.

“Apa tidak bisa di batalkan saja? Lagi pula semuanya sudah berjalan normal lagi kan sekarang?” Ji Eun rupanya masih tak menyukai ide itu. Ya, jelas saja. Selama beberapa hari setelah konferensi per situ, dia sempat bertemu dengan Kyuhyun empat kali, dan selama itu Kyuhyun selalu membuang pandang terhadapnya. Tidak hanya itu, namja itu bahkan tidak membalas sapaannya, bersikap seolah-olah dia tidak dengar. Terakhir saat mereka bertemu di ruang direktur untuk membicarakan rencana mereka, Kyuhyun tak henti-hentinya menyebutnya si bodoh atau idiot, tanpa sekali pun menyebut namanya, ups, maksudnya nama Su Ji. Sampai sekarang Ji Eun masih menerka-nerka, kenapa Kyuhyun sangat membenci Su Ji.

“Semua memang kelihatan normal, tapi hanya sementara,” Su Ho menatap Ji Eun serius. “Wartawan masih akan mencari tahu siapa kekasihmu yang kau sebut-sebut saat konferensi pers.”

“Lalu? Kau tahu aku tidak punya kekasih. Aku akan sangat berhati-hati agar tidak membuat mereka curiga pada namja mana pun.”

“Justru itu yang aku takutkan,” tegas Su Ho. “Kalau tidak ada yang mereka curigai, mereka akan sampai pada kesimpulan bahwa Su Ji hanya mengada-ngada soal kekasihnya itu.”

Ji Eun melemas. “Lalu kenapa tidak minta orang lain saja? Kenapa harus Kyuhyun?”

“Ji Eun ssi, aku sudah bilang padamu bahwa reputasi Kyuhyun sangat bersih untuk melakukan ini. Pertama, dia bisa memecah konsentrasi media. Selama itu, kita bisa sedikit bernapas, karna setiap gerak gerikmu takkan terlalu di awasi media seperti sekarang. Jadi kau bisa terhindar dari banyaknya masalah yang mungkin muncul karna kesalahan sedikit saja. Kedua, Orang-orang tidak akan terlalu curiga kalau kalian hanya berpura-pura. Kyuhyun tidak begitu peduli dengan popularitas. Dia hanya peduli pada musiknya. Di mata netizen dia adalah pria serius yang tidak suka membuat skandal. Jadi, dengan terkuaknya dirinya sebagai kekasih Su Ji nanti, tidak hanya kepercayaan, Su Ji akan kembali mendapatkan popularitasnya seperti dulu.”

The Duck and The SwanWhere stories live. Discover now