Sebuah rumah yang tampak seperti kapal pecah. Jung Soojung, kini ia tampak sangat frustasi. Rambutnya yang berantakan, kacamata yang bertengger di hidung mancungnya. Wajah yang kusam dan tampak lelah. Sedari tadi ia tidak beranjak sedikit pun dari tempatnya duduk sekarang, bahkan masih dengan laptop yang ada di hadapannya. Sudah beberapa hari ini dia seperti itu, dan penyebabnya adalah 'tugas sialan' itu, begitulah Soojung menyebutnya.
Soojung sudah berfikir dengan keras dimana letak kesalahnya. Kenapa ia harus mengulangnya lagi?? Ia sudah berusaha untuk merombaknya tapi yang ada tugas itu makin tidak karuan. Hanya satu orang yang ia salahkan atas keadaanya sekarang. Dosen gila yang tidak tahu diri itu.
"Aigo.. kenapa berantakan seperti ini??" Suara seorang pria membuat kegiatan Soojung yang sedang mengetik terhenti sesaat.
"Kau kan bisa lihat.. aku sedang MENGULANG KEMBALI tugas ku" Soojung mengucapkannya dengan nada kesal.
"Yang aku tanya kenapa berantakan seperti ini.. bukan apa yang sedang kau lakukan.." pria itu menekankan kembali petanyaan apa yang ia ajukan pada Soojung tadi.
"Bagaimana bisa kau mengerjakan tugas mu itu dengan keadaan seperti ini??" Pria itu menatap Soojung tajam.Pria itu kembali memelihat keadaan sekitar. Ia mendengus kesal. Begitu banyak kertas yang berserakan dilantai. Botol bekas minuman serta bungkus snack yang Soojung makan, jelas sekali kalau pria itu tidak suka keadaan seperti itu. Ia orang yang sangat suka kebersihan.
"Sebaiknya kau bersihkan ini semua..!! Ini menjijikan" ucap pria itu.
"Nanti aku bersihkan.." Soojung hanya menanggapinya santai, kemudian ia kembali fokus pada perkerjaannya.
"Aku bilang sekarang..!!" Pria itu sudah sangat kesal sekarang.
"Kalau kau tidak suka, kau bisa membersihkannya sendiri.. aku sedang sibuk.." ucap Soojung dengan nada yang kesal juga.
"JUNG SOOJUNG.." pria itu meninggikan suaranya.
"Apa..?? Apa..?? Kenapa kau meninggikan suara mu Kim Jongin..?? Kenapa kau marah-marah..??" Soojung sangat kesal kepada pria itu sekarang.
"Kan kau yang ingin tempat ini bersih, maka bersihkan saja sendiri..!! Lagi pula ini semua salahmu.. kenapa kau menyuruhku mengulanginya lagi..?? Kau fikir ini mudah apa??" Soojung protes kepada pria itu.
"Mengapa salah ku?? Kau memang tidak mengerjakannya dengan baik.. seharusnya kau tahu letak kesalahanmu.. lagi pula hal mudah seperti itu saja kau tidak bisa menyelesaikannya" pria itu membalas perkataan Soojung.
"Kalau memang mudah kenapa kau tidak menolong ku?? Apa kau tidak melihat betapa frustasinya aku karena ini??"
"Mana boleh aku membantumu.. aku ini dosen mu.. jika aku membantumu sama saja aku menilai hasil perkerjaanku sendiri" pria itu kembali bersuara.
"Aishh.. Aku tidak menyuruhmu mengerjakan semuanya, aku hanya minta bantuan mu sedikit.." Soojung kembali berargumen.
"Kau jahat sekali.. aku ini kan istrimu..""Di kampus kau adalah muridku.. itu adalah tugas kuliahmu maka aku bertindak sebagai seorang dosen.." ujar Jongin.
Tingg..!!
Sebuah ide melintas di kepala cantik Soojung. Ia mulai bangkit dari duduknya, kemudian berjalan kearah Jongin. Berhenti tepat dihadapan suaminya itu.
"Heeiii.. ayolah.. sekarang kita dirumah jadi bertindaklah sebagai seorang suami" kini Soojung sudah mengeluarkan jurus jitunya.
"Apakah kita akan terus-terusan bertindak sebagai seorang dosen dan mahasiswa disini" ujar Soojung dengan nada yang sedikit sensual, dan bahkan tangannya sudah mulai mengelus-elus perut sixpack Jongin.
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LIFE ( 우리의 삶 ) ..
Fanfiction"Perasaannya lah yang penting. Bagaimana mungkin ia menikah dengan wanita yang tidak ia cintai.." ucapku. "Jika ia bersedia menghabiskan hidupnya dengan wanita yang tidak ia cintai.. maka aku juga akan bersedia..." Akhirnya aku telah mengambil keput...