Saat ini Soojung sedang berada dikampus. ia berniat menyerahkan tugasnya kepada dosen gila itu. tapi sedari tadi ia tidak melihatnya.
Seharusnya ia tahu bahwa ia pasti akan kesulitan mencari pria itu jika berada di kampus, apalagi hari ini ia tidak memiliki kelas dengan dosen sekaligus suaminya itu.
Soojung sudah pergi ke ruangan dosen, bahkan ia sampai memeriksa kelas satu persatu tapi ia tidak melihat suaminya itu, ia kini menyesal tidak memaksa lebih keras lagi agar Jongin memberikan nilai saat dirumah tadi.
Jongin memang orang yang sulit untuk dibantah. Dengan tegas ia menolak menilai pekerjaan Soojung hanya karena Soojung menyerahkannya saat dirumah. Benar-benar dosen gila..
Tiba-tiba saja mata Soojung menangkap sesuatu. Ia melihat pria itu sedang berjalan kearah belakang. Ia rasa suaminya itu akan pergi kekamar kecil.
Soojung menunggu Jongin didepan kamar kecil yang bertandakan 'toilet pria', menyandarkan tubuhnya pada tembok. Sesaat kemudian tubuh tegap itu sudah keluar dari balik pintu toilet.
"Nampyeonn..."
Terlihat jelas wajah terkejut Jongin saat istrinya itu memanggil dirinya Nampyeon dengan keras saat berada di kampus.
"Pelankan suaramu itu..!!" Ujar Jongin sedikit kesal.
"Wae..?? Aishh.. tidak ada orang disini.. kenapa kau begitu takut sih..??" Soojung mendelik pada Jongin.
"Igee..!! Kau membuatku sibuk saja.. aku sudah mencarimu dari tadi..." Soojung menyerahkan tugasnya itu kepada Jongin.
Jongin mengambil alih tugas itu dari tangan Soojung. Kemudian ia mulai menuliskan tanda tangannya di atas kertas itu dan menyerahkannya kembali pada Soojung.
"Sudah..?? Cuma itu??" Soojung sedikit menaikan alisnya.
"Aku sudah tahu isinya jadi untuk apa aku baca lagi.." ujar Jongin ringan.
"Mwoo??" Soojung dibuat kesal karenanya.
"Kau sengaja ya..?? Kalau cuma tanda tangan seharusnya kau memberikannya di rumah saja.. aku susah payah mencarimu.. Dasar Br*ng*k.." umpat Soojung.."Yakk.. yakk.. Soojung apa itu barusan..?? Kau baru saja mengumpat?? Berani sekali kau mengumpat pada dosenmu.."
"Dosen apanya..?? Dosen gila..?? akkh.. sudahlah.. aku sedang malas berdebat.." Soojung melangkah meninggalkan Jongin.
"Yakkk.. Jung Soojung.. kembali kau..!!" Teriak Jongin.
Soojung mengabaikan begitu saja teriakan Jongin dan terus melangkah kedepan tanpa memperdulikan orang disekitar yang menatapnya aneh. Bisa dipastikan saat ini semua orang yang sedang berlalu lalang dapat mendengar teriakan Jongin tadi.
Apa yang dilakukan gadis itu??
kurasa Soojung sudah mulai gila..
Berani sekali ia melawan dosen killer itu..
Kini ia bahkan bisa mendengarkan bisik-bisik yang ditujukan untuknya.
Soojung memutuskan untuk pergi ke kantin untuk melepaskan dahaganya yang sedari tadi ia tahan hanya karena mencari si gila itu tadi.
"Apa yang kau lakukan?? Kau membuat dosenmu marah??" sebuah suara muncul secara tiba saat Soojung sedang mengesap minuman yang ia beli.
"Ye..??" Tanya Soojung lagi, ia bingung dengan pertanyaan tiba-tiba yang dilontarkan oleh temannya itu.
"Semua orang membicarakanmu karena kau melawan Kim Sonsaengnim" ujar Kang Seulgi kembali menjelaskan.
"Aku tidak melawan.. mana berani aku melawan dosen.. aku hanya mengabaikannya saja tadi.. lagi pula itu bukan masalah besar.."
KAMU SEDANG MEMBACA
OUR LIFE ( 우리의 삶 ) ..
Fanfiction"Perasaannya lah yang penting. Bagaimana mungkin ia menikah dengan wanita yang tidak ia cintai.." ucapku. "Jika ia bersedia menghabiskan hidupnya dengan wanita yang tidak ia cintai.. maka aku juga akan bersedia..." Akhirnya aku telah mengambil keput...