Cerita ini sengaja Lona buat untuk meramaikan Valentine Day... nggak ikut ngerayain juga sih, cuma ambil tema sama momennya aja. Semoga karya ini bisa mewarnai ingar-bingar dunia Wattpad.
Happy reading!!! Hope you like it ;-)
Thank you :*
..
.
Orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa seperti yang mereka selalu lakukan, jatuh cinta sendirian.
-Raditya Dika-
.
.
"Kak!! Tunggu!!" teriak seorang bocah kecil pada seorang anak yang usianya empat tahun lebih tua darinya.
"Ngapain sih ngikutin terus? Pulang sana!!" teriak anak yang lebih tua dari bocah kecil itu.
"Tapi Kevin mau ikut, Kakak," jawabnya sambil mencebikkan bibir mungilnya.
"Aku benci kamu!! Jangan ikutin aku!!" anak itu semakin berteriak dengan wajah merah padam karena amarah.
Mata Kevin berkaca-kaca karena dibentak oleh anak lelaki itu. Dan sedetik kemudian, tangisnya pecah. Sambil berdiri di tengah jalan, Kevin terus menangis melihat anak lelaki itu berlalu begitu saja meninggalkannya.
'Dasar anak kecil. Bisanya gangguin aja!!' rutuk anak lelaki itu dalam hatinya.
Sambil terisak-isak, Kevin berlari mengejar anak lelaki itu. Tetapi selama setengah jam dia mencoba mencari jejaknya, Kevin tak juga menemukannya.
Karena letih terus berlari dan tenggorokannya pun sudah terasa kering, Kevin bermaksud mencari tempat untuk berteduh. Kevin tidak sadar kalau dia sudah berlari terlalu jauh dari rumahnya. Dia tersesat dan tak tahu arah jalan pulang.
Kevin mulai menangis karena takut. Dia takut sendirian. Dan yang paling membuatnya takut adalah kehilangan seseorang yang selalu dipanggilnya kakak itu.
"Kak Rei, ke mana? Kenapa ninggalin Kevin?" tanyanya pada diri sendiri.
"Kevin nggak tahu jalan pulang, tolong Kevin, Kak ...," rintihnya di tengah-tengah isak tangisnya.
Kevin Putra Bramantyo hanyalah seorang bocah kecil berumur delapan tahun. Yang memiliki paras yang manis dengan lesung pipi di kedua pipinya. Rambut hitam seperti pualam dan mata bulat dengan warna cokelat gelap yang meneduhkan.
Kevin bocah yang sangat lucu dan menggemaskan. Siapa pun yang melihatnya pasti tak tahan ingin mencubit pipinya. Kecuali satu anak lelaki yang dikejar Kevin saat ini, dan yang sering dipanggilnya 'kakak' itu.
Dia adalah Reinan Adhitama, tetangga sebelah rumah Kevin. Rei anak yang pintar namun pendiam. Dia seorang penyendiri dan tak suka jika ada orang lain mengusik kesendiriannya. Itulah sebabnya dia sangat kesal setiap kali Kevin mengikutinya.
.
.
Hari sudah semakin gelap, namun Kevin belum juga pulang. Kedua orangtuanya terlihat sangat kebingungan mencari keberadaan Kevin di seluruh komplek perumahan mereka.
"Pa, kita lapor polisi aja," ucap seorang wanita muda pada suaminya.
"Tenang Ma ... ini belum 24 jam. Laporan kita nggak akan diterima pihak kepolisian," jawab seorang pria menenangkan kegelisahan istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detak Terakhir
Conto[ONESHOT] "Tuhan ..., sebelum aku menutup mata untuk yang terakhir kalinya, ijinkan aku untuk mengatakan bahwa aku mencintainya." --Kevin Putra Bramantyo-- ✅Gay theme oneshot story. ✅Don't like don't read. ✅Be a smart reader, please! Copyright © Wil...