Mendekat

12 0 0
                                    

*Setelah bel berakhirnya jam pelajaran terakhir berbunyi*

Rackel, kamu punya waktu gak?
"Ada apa?"
Aku mau ngajak kamu ke taman, kamu mau?
"Mmm.. boleh deh.. kebetulan aku sedang tidak ada pekerjaan dirumah"
Asikkkkk... dia mau,, aaaha\=D/(katanya dalam hati)

*di taman*

"Lan, aku dengar kamu dapat peringkat pertama dikelas"
Iya, itu benar.. Emmm.. waktu kamu masih di SMP Angkasa, kamu dapat peringkat keberapa?
"Yahh.. aku juga mendapat peringkat pertama"
Benarkah? Wah kamu pinter juga yah..
"Kamu juga"

*mereka terus berbagi cerita mereka*

"Mylan, aku lapar, makan yuk?"
Iya, aku juga lapar nih.. kita makan dimana?
"Kita makan aja di warung ramen"
Mmm.. oke deh..

*setelah mereka puas makan*

Rackel, aku aja yang bayar yah..
"Ga usah, Lan.. udah aku bayar kok"
Aduhh jadi ngga enak..
"Tidak apa - apa kok"
Emmm.. makasih yah.. kamu udah nraktir aku
"Iya sama - sama"
Mau pulang bareng?
"Oke"

*keesokan harinya*

Rackel?
"Iya?"
Aku ingin sekali punya sahabat..
"Kenapa begitu? Memangnya kamu tidak punya teman atau sahabat?"
Teman memang ada, tapi itu tidak selalu lama
"Tidak selalu lama, maksudnya?"
Iya, mereka terkadang ada, tetapi itu hanya untuk maksud lain, bukan untuk jadi temen apa lahh.. mereka deketin aku cuma untuk tugas sekolah..
Dari dulu, aku pengen banget punya sahabat. Biarpun itu cuma satu orang, tapi tak apa.
"Ohh begitu.. aku bisa jadi sahabat kamu"
●_● beneran?
"Iya beneran"
Iya.. boleh, boleh banget.. makasih yah, udah mau jadi sahabat aku.. dari dulu yang aku inginkan, ternyata ada juga yang mau jadi sahabat aku.,
"Kamu tidak perlu berterima kasih, justru aku yang harua berterima kasih. Terima kasih":)
Hhhhh.. mmm... janji?
"Janji"

*mereka akhirnya menjadi dua orang sahabat*

*selama mereka bersahabat, mereka bersaing peringkat*

*ujian tengah semester*

Minggu ini ujian, aku harus fokus..

*seminggu mereka tidak bermain - main seperti biasa. Mereka fokus pada ujian. Namun hasilnya..*

"Setelah seminggu kalian ujian, ibu akan mengumumkan hasilnya." (Guru bilang)
"Yang mendapat peringkat pertama adalah...
Mylan dan Rackel"

Hahh? Kenapa dua orang?(katanya dalam hati)
"Kenapa aku dan Mylan?"

Mmmm.. bu, kenapa peringkat satunya ada dua orang?

"Mylan, nilai kamu dan Rackel seimbang. Jadi ibu kasih dua duanya peringkat pertama"

Ibu tidak bisa begitu, harusnya aku saja yang jadi peringkat pertamanya

"Lohh kenapa kamu bicara begitu? Kan nilai kita seimbang, kenapa kamu ingin menjadi yang pertama sih?"

Ya iyalah, kan aku orang pinter dikelas ini

"Kamu jangan seenaknya bicara yah! Walaupun aku murid baru diaini, aku juga tidak mustahil dapat peringkat pertama. Kamu harus adil dong!"

Ngga bisa, aku yang harus mendapat peringkat pertama!

"Sudah diam kalian berdua! Kenapa kalian saling berebut? Kalian sudah ibu kasih peringkat pertama!"

Tapi kan ga bisa gitu bu?

"Sudah. Mylan kamu sangat tidak adil kedapa temanmu itu.
Kenapa? Memang hasilnya seperti itu. Ya walaupun begitu, kamu harusnya menerimanya Mylan"

Tapi tetep aku tidak mau ibu!

"Ehh Myl, jangan serakah kamu!"

"Kalian akan ibu hukum karena kalian sudah membuat kelas menjadi ricuh!"

Dihukum?

"Iya dihukum! Sekarang kalian kelapang dan hormati bendera itu, cepat?"

Iya bu..

*mereka berdiri di dekat tiang bendera dan menghormat dengan cuaca yang sedang panas selama jam pelajaran berakhir*

*setelah jam pelajaran itu berakhir*

"Apa kalian akan mengulangi perbuatan anak kecil lagi?"

Tidak bu..
"Tidak bu.."

"Ingat! Jika kalian mengulanginya lagi, ibu tidak akan segan - segan untuk melarang kalian mengikuti pelajaran ibu!"

"Iya bu, kami janji"

"Bagus, sekarang kalian boleh masuk ke kelas lagi"

*di kelas mereka tidak bertengkar, tetapi mereka tetap acuh satu sama lain, tak peduli apa yang terjadi pada salah satu dari mereka*

*selama 2 hari mereka saling membenci. Namun..*

Aku merasa bersalah kepada Rackel.. aduhh kenapa juga aku melakukan hal seperti itu(katanya dalam hati)
Baiklah, aku akan mencoba meminta maaf kepada dia..
Semoga saja dia mau memaafkan aku

Rackel.. tunggu sebentar..
"Ada apa?"
Biasa ajah kali
"Yaudah, aku pergi saja"
Ett.. tunggu dulu.. aku mau.. minta maaf sama kamu
"Apa? Aku ngga denger itu"
Aku minta maaf sama kamu..
"Kurang keras suaranya"
Aku mau minta maaf sama kamu..!! Kamu mau ngga maafin aku..
"Ohh gitu.."
Iya.. kamu mau ngga maafin aku?
"Mmmm.. gimana yahh?"(sambil senyum - senyum)
Ayolah.. plisss maafin aku yahh
"Gimana yahhhh..?"
Ayolah Rackel.. plisss maafin yah..
"Mmm.. iya deh aku maafin"
Beneran nih?
"Iya bener"
Hehe.. makasih yah.. udah maafin aku
"Aku juga minta maaf yah Myl, aku udah bersikap keras padamu, aku juga ingin kamu memaafkan aku"
Iya lahh aku maafin kamu.. kamu kan sahabat sejati aku..

*mereka tersenyum, lalu Rackel memeluk Mylan*

My Best Friend Is My Boy FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang