my lovely hime ch 5 end

7.6K 270 53
                                    

Takut dan cemas itulah perasaan Hinata sekarang ini karena dia tahu Naruto dalam bahaya,

"Apa yang harus kulakukan?"kata Hinata frustasi,dia lemah dia tahu itu dia sedang duduk dikursi roda melihat sang pujaan hati bertarung dalam bahaya,
.
.
.
.
.
Naruto berhasil mengalahkan beberapa Pain kini tinggal tersisa satu Pain yaitu Pain tendo (yahiko)
Mereka saling menyerang,
Naruto mengeluarkan Kunainya lalu mengarahkannya pada Pain tetapi denan sigap Pain menghindar dengan wajah datarnya.

.
.
.
.
.
Hinata po'v

Apa yang harus aku lakulan?

Naruto-kun dalam bahaya,
Dia pasti membutuhkan bantuan,

Siapapun tolong dia
Bantu dia...

Selamatkan dia..
.
.
.
.
.
.
.
"Kau terlalu lemah Hokage-saama,bahkan aku tidak percaya orang selemah dirimu bisa menjadi seorang Hokage"kata Pain sambil mengindari pukulan-pukulan Naruto,

"Jangan banyak bicara,tau kau akan segera mati!!"kata Naruto penih emosi,

"Oh...mati bahkan satu pukulan saja belum bisa kau layangkan kepadaku,lalu bagaimana caramu membunuhku?"kata Pain,
Lalu memukul Naruto,dan menancapkan besi cakra pada tangan Naruto,

AKHKK..
.
.
.
.
.
.
Hinata po'v

Suara itu..

Suara Naruto-kun,apa yang terjadi padanya?

Kami-saama bantu dia.

Hinata end po'v

Hinata mengaktifkan byakugannya lalu melihat kearah Naruto bertarung,
"Be...benda apa itu?ada cakra yang mengalirinya"Hinata kaget karena melihat tangan Naruto yang terkena tancapan besi cakra,
.
.
.
.
.
TSSEEEK..

"AHKK!!"

"Bagaimana Hokage-saama perasaanmu"kata Pain terus menancapkan besi cakra pada tubuh Naruto,
.
.
.
.
.
.
.
Hinata po'v

Naruto-kun pasti butuh bantuan,

Dia hanya bertarung sendiri saja...

Naruto-kun bertarung sendiri?...

Aku sendiri yang akan menyelamatkannya,

Hinata end po'v
.
.
.
.
.
.
.
Hinata turun dari kursi roda memaksakan kakinya yang sakit itu berjalan,tidak dia tidak gentar,ini demi Naruto,

"HINATA APA YANG KAU LAKUKAN DISINI!!!"bentak Naruto melihat Hinata datang mendekatinya,

"Takkan kubiarkan kau memyentuh Naruto walaupun hanya sehelai rambutnya!!"teriak Hinata,

"HINATA PERGI DARI SINI KAU BISA MATI!!"teriak Naruto,

"Aku tahu,ini merupakan kepuasanku sendiri"jawab Hinata,

"Aku tahu kau tidak akan pernah membuka hatimu untukku,aku tahu kau takkan pernah mengijinkan aku menjadi apapun itu,aku tahu kau takkan pernah menerimaku,aku tahu kau sangat membenciku tapi ijinkan aku untuk melakuan yang terakhir kali ini Naruto,biarlah nyawaku jadi taruhannya,biarlah tubuhku yang merasakan sakitnya,namun aku tidak ingin cintaku yang terluka dan tersakiti,karena didunia ini tak ada yang mengalahkan ketulusan cintaku,karena besarnya cintaku padamu yang membuat seluruh kesalahanmu padaku tertutupi,karena aku benar-benar mencintaimu Naruto-kun, bahkan jika maut memisahkan kita cintaku akan tetap tinggal didunia"jelas Hinata,mata Naruto membelalak sempurna dia tertegun akan ucapan Hinata barusan.

Hinata lalu memasang kuda-kudanya lalu dengan langkah terseok dia berjalan menahan rasa sakit pada kedua kakinya,dan segera melepaskan besi cakra yang menancap pada tubuh Naruto,

Lalu dengan cepat Pain menggunakan jutsunya lalu membuat Hinata terpental jauh hingga memuntahkan darah dari bibir mungilnya,dan dengan sigap Hinata menyeka darah tersebut lalu kembali manyerang,lalu Hinata kembali terpental hingga menjatuhkannya tepat dihadapan Pain,lalu keluar sebuah besi cakra dari tangan Pain,sekilas Pain melihat kearah Naruto yang membelalak tak bergeming,mungkin karena shock,dan-

TSEEEK!

Sebuah besi cakra telah menancap tepat pada jantung gadis itu,Hyuuga Hinata,Naruto terbakar emosi dan berencana membuka segel Kyuubi,dan-
"Hentikan Naruto!"teriak seseorang berambut Pirang tampa tiga garis dikedua pipinya,

"Tou...Otou-chan?"Naruto membelalak kaget,

"Yah...jangan buka segel ini atau gadis-mu akan mati!"kata Naruto mengingatkan,

"Si...siapa yang kau maksud gadisku Otou-chan?"tanya Naruto heran,

"Gadis bermata byakugan itu, dia gadismu bukan?"tanya Minato kembali,

"Entahlah"jawab Naruto lirih,

"apakah kau mencintainya?"tanya Minato lagi,

"Te...ntu saja tidak"jawab Naruto gugup,

"Benarkah? Tapi matamu berkata lain"kata Minato mantap,

"Yah...aku mencintainya Tou-chan tapi apa ini pantas?padahal aku sudah menyakitinya sangat dalam!!"balas Naruto frustasi,

"Yah...lakukan saja selagi gadis itu masih hidup!!!"balas Minato seketika Naruto tertegun,

"Lakukan saja Naruto sebelum terlambat,kau harus membanggakan kami"kata Minato lalu pergi.

DUAR!!!

Dengan sekejap Naruto langsung mengalahkan Pain.
.
.
.
.
.
Inilah Konoha sekarang yah...rata dengan tanah,
Dan terdapat seseorang yah...dia pahlawan Konohagakure sedang menangis,
"Hinata!!!"panggil Naruto lirih,perlahan mata lavender itu terbuka,

"H..ho....hoka..ge-saama"kata Hinata menahan sakit,

"Tidak Hinata panggil aku Naruto...ini aku Naruto bukan Hokage hiks...hiks...Hinata jangan pergi aku baru sadar aku mencintaimu"kata Naruto menatap Hinata dengan irisnya yang kini dibanjiri dengan air mata,

"Yah...kau berhasil Hinata kau berhasil ,jadi jangan tinggalkan begitu saja"kata Naruto sambil terisak memeluk tubuh penuh darah milik Hinata,

"Na....ru..to-ku..n"

"Panggil ninja medis cepat!!"teriak Naruto,

"Ti...ti..dak Naruto-kun a..aku su..dah men..capai.. batasku"kata Hinata lirih,

"Apa yang kau katakan Hinata kau akan tetap hidup bahagia bersamaku,setelah ini semua kau tak boleh pergi begitu saja!"kata Naruto memeluk Hinata,

Sakura menangis memeluk Sasuke dia benar-benar sedih sekarang,dia takut melihat saat terakhir Hinata,Ino kini sudah berada digendongan Sai dia kehilangan kesadarannya,dan para shinobi lainnya ikut menangis mendegar tangisan pilu hokage mereka,bahkan langitpun ikut menangis untuk mereka hujan turun.
.
.
.
"Ja.....jangan menangis Naruto-kun,a...aku tak a..akan bisa pergi..de...dengan te..nang .....ji..jika kau menangis disaat terakhirku"kata Hinata memegang pipi Naruto,

"Kalau begitu biarkan aku menangis saja lalu kau harus tetap disini bersamaku"Naruto lalu memeluk tubuh Hinata dan menenggelamkan kepala Hinata pada dada bidangnya,

"Aku...selalu disini..ber..samamu........ Naruto-kuun,dihatimu"bisik Hinata dengan suara lemah lalu menyentuh dimana tempat hati Naruto,

"Aishiteru Naru..to-kuun"

"Aishiteru Hinata"balas Naruto menahan tangisannya,perlahan dirasakannya tubuh Hinata mulai melemah dan deru nafas Hinataa yang tadinya sangat cepat kini berhenti,tangan mungil Hinata yang memeluk leher Naruto kini telah terjatuh,Naruto menyadarinya,langsung mempererat pelukannya pada tubuh tak berdaya Hinata,

"HINATA!!!!"teriak Naruto pilu membuat Sakura mencengkram lengan kemeja Sasuke sanking sedihnya.

THE END

MOHON MAAF YA CERITANYA SAD ENDING,KADANG KALAU BACA FICT KAYAK GINI HATI PASTI BAKALAN LANGSUNG NYESEK.

YASUDAH BYEEE

My Lovely Hime  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang