Oh Man!!

1.1K 111 20
                                    


Kurasakan air matanya menetes dibahuku, tubuhnya gemetar, dan ia juga menggigil.

Aku yakin ia sudah ada di gang sempit itu sejak lama.

Pelukannya padaku begitu erat, sampai-sampai aku merasa tercekik.

Terdengar isakan kecil dari bibirnya, aku yakin ia telah melewati hari yang berat.

Aku bergegas membuka pintu dan memasuki rumah kecilku, aku membawanya ke kamarku lalu mendudukannya di ranjangku.

Sekarang dalam penerangan yang cukupㅡtidak gelap seperti gang tadiㅡ, aku dapat melihat rambut merahnya yang basah kuyup, matanya yang memerah, hidung dan pipinya yang memerah ㅡmungkin karena efek udara diluar yang sangat dingin, terlebih lagi ia sudah ada di luar sana dalam waktu yang tidak sebentarㅡ, juga bibir pucatnya yang bergetar.

Aku melihat tangannya yang saling meremas dan bergetar hebat membuatku dengan refleks mengambil kedua tangannya dan menggenggamnya, mencoba menyalurkan kehangatan dari tubuhku.

"Apa sudah lebih baik?" Tanyaku yang hanya dibalas anggukan kecil darinya yang sedang menunduk.

Tanganku berpindah meraih wajahnya, kembali menyalurkan kehangatan pada wajahnya yang sangat dingin seperti mayat.

"Apa sudah lebih baik?" Tanyaku untuk kedua kalinya, dan ia lagi-lagi hanya menjawab dengan anggukan kecil. Tetapi, sekarang aku dapat melihat semburat merah jambu di pipinya.

Dia..
Manis sekali..

Entah mengapa, badanku bergerak sendiri hingga kini wajahku ada didepan wajah manisnya,sampai-sampai aku dapat merasakan hembusan nafasnya.

Mungkin tidak salah jika aku mengecup bibir seseorang yang tidak aku kenal.

Deg!

Aku kembali menjauhkan badanku, merasa apa yang aku lakukan sangat bodoh.

Hey! Jaga nafsumu Man!! Dia bukan sejenis 'teman-teman wanita'mu yang bisa kau cium semaumu! Singkirkan nafsumu, dia membutuhkan pertolongan!

"Ekhm.."

"Ja-jadi siapa namamu nona?" Tanyaku, mencoba menghilangkan kegugupanku.

"Jeonghan.. Namaku Yoon Jeonghan" Aku dapat melihat senyum kecil di bibirnya yang masih bergetar.

"Jangan panggil aku nona" lanjutnya sambil mengerucutkan bibirnya, membuatnya semakin manis.

"Kenapa? Apa kamu tidak suka? Apa kamu ingin aku panggil Honey?" Tanyaku tersenyum miring, mungkin aku bisa sedikit menggodanya.

"Tentu saja aku tidak suka! Maaf mengecewakanmu, tapi aku seorang lelaki,Tuan"

Eh?

"Aku bersungguh-sungguh" lanjutnya berusaha meyakinkanku

Dengan refleks aku turun dari ranjangku.

Tidak mungkin dia laki-laki!!

Lihat dia..
Dia cantik!
Rambut merahnya panjang!
Kulitnya lembut seperti wanita!
Bibirnya kecil dan tipis!
Dan dia berJAKUN!

Berjakun?

Wanita? Berjakun?

Aku perlahan melangkah mundur, hingga badanku menabrak pintu dibelakangku.

"Tu-tunggu! Aku akan membawakanmu handuk dan teh hangat. Aku akan segera kembali!" Ucapku ㅡyang setengah berteriakㅡ, aku bergegas membuka pintu dan menutupnya kembali, lalu berlari menuju dapur.

Setelah berada di dapur aku merutuki diriku sendiri.

Kau tahu perasaanku saat ini?

Perasaan ketika kau tidak bisa menahan sesuatu didalam perutmu yang mendesak ingin segera dikeluarkan, tapi kau malah salah masuk toilet, kau justru dituduh menjadi penguntit dan ketika digeledah mereka menemukan dalaman wanita di dalam tasmu! Padahal dalaman itu milik Ibumu yang tertinggal didalam tasmu!

Kau paham maksudku?

Tidak?

Ah yang jelas itu perasaanku saat ini!

Perasaan malu, kesal, dan kecewa sekaligus!

Aku hampir saja mencium lelaki Man!!

Untung saja aku masih bisa menahan nafsuku, jika tidak??

Mungkin aku sudah-

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku atas pikiranku yang terlalu jauh. Akupun bergegas menuju kamarku sambil membawa handuk dan teh hangat yang tadi aku buat.

Tetapi saat kembali kekamarku, yang aku lihat hanya seseorang yang terpejam dan terbujur kaku di ranjangku.

Tidak!

Dia mati!

Bagaimana ini?? Aku harus bertanggung jawab atas apa yang tidak aku lakukan!

Ahh..

Ternyata dia hanya tertidur

Pantas saja dia tertidur, saat aku melihat jam dinding ternyata hampir satu jam aku berada didapur, ini karena aku terlalu banyak melamun.

Aku melihat wajahnya yang sudah tidak terlalu pucat, mungkin karena udara didalam agak hangat.

Tapi dia tertidur memakai bajunya yang basah. Aku tidak tega membangunkannya karena ia tidur dengan sangat nyanyak.

Apa aku harus menggantikan bajunya?

Apakah boleh?

Ck, tentu saja boleh! Kita kan sesama lelaki!

Ya! Tidak apa-apa Seungcheol, Ingat! Jangan sampai membangunkannya!

Ah great!! Sekarang aku terlihat seperti pemerkosa..

Jantungku berdegup sangat kencang!

Cepat lakukan Seungcheol! Lakukan dengan cepat!

Ah akhirnya selesai...

Aku menatap wajah lembutnya yang tengah tertidur

Banyak sekali pertanyaan berputar dalam otakku

Mengapa ia bisa ada di gang itu? Bagaimana bisa? Mengapa badannya penuh dengan luka memar? Siapa yang tega melukainya? Mengapa ia sangat cantik?

Besok aku akan menanyakannya

Entah karena kelelahan, atau mungkin karena aku terlalu memikirkan Jeonghan, Aku tertidur.

Tertidur disamping Jeonghan.




~~~
13 Feb 2016

Carrot ga berharap yang muluk-muluk, cuma pengen banyak yang baca cerita ini :') *plakk
Meskipun votenya sedikit /mewek/ tapi aku udah bersyukur banget ((:
So, Vomment for Next ^^

Love is 'Blind' (SEVENTEEN) *On HIATUS*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang