"Trakk"
"One more glass "
"But sir, you already drink one bottle"
"I dont care about it, stupid!! Just do it"
"Lex...Lo mabuk"
Alex menoleh mendapati Julian sedang menatapnya tajam. Alex hanya menggumam tak jelas
"Temenin gue, Jul Jul"
"Gue kesini mau narik lo pulang, bukan temenin lo mabuk, stupid" desis Julian. Ia melihat jam lalu mengumpat " Monyet, udah jam setengah dua belas, gue bakal kena marah nyokap"
"Gue bakal ngomong sama nyokap lo kapan-kapan" gumam Alex
"Pokoknya lo harus pulang sekarang, bego. Gue heran untuk apa lo ngehamburin uang cuma demi sebotol vodka. Bagus lo traktir gue ke Secret Cafe, banyak cewek cantik- Eh..." Julian berhenti ketika melihat perubahan wajah Alex, lalu dia menyeringai, "Ooh, masalah cewek ya?"
Alex mendengus, "gak, jangan sok tahu"
"I know you very well, Xander"
Alex hanya menghela napas, dia lupa sahabatnya itu sudah mengenalnya sejak masih memakai popok. Jadi Alex hanya melengos sambil menyesap vodka-nya
"Lo gak mau cerita?"
"Nggak perlu. Cuma masalah kecil"
"Lo minum vodka cuma kalau lo banyak masalah. Percuma berbohong. Sekali lagi, gue terlalu mengenal lo " seringai Julian
"Terserah, capek gue denger" gumam Alex
"Naah, good boy. Sekarang bayar minuman lo, dan pulang" seru Julian
Alex menurut, lalu melangkah limbung menuju mobil Julian
"Nih" Julian menjulurkan sebotol air mineral. "Nah, lo baikan? " tanya Jull. Alex mengangguk
Tapi sebenarnya ia sama sekali tidak baik-baik saja.
He is broken
============
Singkat ya? Maaf banget, akhir-akhir ini lagi sibuk banget ngehadapin soal-soal rempong
Ahh, author lelah #lebay
Oke, jadi part ini cuma untunk mengobati kerinduan kalian #eakk
Eh, btw, jangan lupa vote nya yaa. Makin banyak vote, gw janji makin cepat post part berikutnya
Salam meong
KAMU SEDANG MEMBACA
Hope
RandomPernah kah seseorang mengatakan padamu, agar tidak berharap terlalu tinggi, jika tidak ingin terhempas dengan kesakitan? Itulah Alexander Dewantara. Ia dingin dan terluka, karena berharap terlalu tinggi pada seorang gadis yang tidak mencitainya Ia...