Didedikasikan untuk I
⏱️
Kamu mengaguminya, kamu bisa rasakan kehangatannya. Kamu bisa adalah salah satu tanggung jawabnya saat berada bersamanya. Kamu bisa merasa nyaman di dekatnya, kamu bisa selalu ia lindungi. Kamu bisa tersenyum kepadanya, bisa menangis di depannya, bisa merasa aman bersamanya.
Kamu bahkan merasa dia milikmu,dan kamu miliknya.
Kamu merasa dia mulai menguasai hatimu, kamu melarang hal itu, tapi seiring waktu berjalan kamu mulai tersadar dia bukan mulai menguasai hatimu tapi memang sudah benar-benar mengusai hatimu.
Dan saat kamu menyadarinya, kamu tahu bahwa dia milik perempuan lain.
Dia tidak salah, hanya saja, kamu jatuh cinta pada orang yang salah.
Oh tentu tidak bukannya cinta tidak pernah salah? Hanya keadaan yang kadang tidak berpihak.
Sadarkah kamu, bahwa kamu telah salah mengartikan keadaan ini? Salah mengartikan hubungan ini?
Dia bukan milikmu! Dan perasaanmu, bukanlah salahnya!
Untuk apa kamu cemburu?
Untuk apa kamu menangis?
Untuk apa kamu marah?
Kamu tidak berhak.
Karena kamu yang mencintai dia bukan sebaliknya.
Dia baik terhadapmu bukan berarti dia punya perasaan terhadapmu.
Bukankah dia melakukkan itu juga pada perempuan lain? Dia bersikap lembut bukan karena hubungan kalian lebih, tapi karena begitulah seharusnya seorang laki-laki bersikap.
Lihat, ini kenyataanya sayang.
Semua memang tidak sama setelah kita tahu, semua takkan sama setelah kita menyadari sesuatu.
Terkadang, lebih baik kita tidak pernah sadar, karena saat kita tahu lalu segalanya mulai berubah , mungkin memang hanya luka yang kelak kita rasa.
Luka itu kecil, tapi terlambat sedetik saja, sekali saja kita abaikan, maka luka itu bisa sangat menyakitkan.
Dan saat itu terjadi, kamu bertanya-tanya sejak kapan luka itu bersarang?
Sejak kapan luka itu bersembunyi?
Sejak kapan sebuah perasaan bisa sangat menyakitkan?
Saat itupun kamu berusaha pergi, berusaha melupakan dan meninggalkan, tapi kamu kamu telah benar-benar terjebak.
Sulit untuk keluar bahkan untuk sekedar menghindar.
Kamu menyesalinya , menyesali keberadaan perasaan itu.
Lantas apa ada gunanya sebuah penyesalan?
Kamu mencintai dia, belum tentu sebaliknya.
Aku benci mengatakan kalimat barusan, tapi itu kenyataannya sayang.
Dulu terlambat menyadarinya, lalu kamu salah mengartikannya, dan saat ini kamu memaksakan diri untuk melupakannya?
Sadarkah kamu bahwa itu hanya semakin memperumit hatimu?
Hanya mempermainkan perasaanmmu, dan hanya semakin menambah lukamu.
Kamu ingin marah, ingin menangis? Tapi marah pada siapa? Menangis untuk apa? Bukankah itu hanya akan semakin membuatmu terlihat lebih bodoh?
Kamu berusaha menjauhinya, menghindarinya, tapi kamu harus sadar kamu tidak akan pernah bisa menghindar darinya. Tak perduli sebesar apa usahamu dia tetap ada dalam satu ruangan yang hanya kamu tahu tempatnya. Berdiri dalam sebuah sudut, yang takkan pernah terjangkau tangan lain.
Semakin menghindar, semakin menjauh, semakin luka mu hanya akan makin dalam.
-----
Bekasi, 26 Oktober 2012.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepotong Kisah Tentangmu
Poetry#15 in Poetry (06 Desember 2017) Hanya tulisan yang tidak pernah kamu baca, dari seseorang yang nampak disampingmu. ©Copyright by InnayahPutri