LIU 30

1.9K 91 10
                                    

H-7 Mini concert
Minggu, 12.30 WIB

"Daritadi pagi belum ada makanan yang masuk ke perut. Sekarang Non harus makan" ucap Bibi Sumi.

"Gak enak buat makan, Bi" sahut Isyana di bawah selimut.

"Kalau kamu sakit terus, nanti gak boleh pergi menjemput Rafael!" tegas Nyonya Aulia yang tiba-tiba muncul di depan pintu kamar Isyana.

"Mamaaa...." rengek Isyana.

"Mama yang akan beritahu dia kalau kamu gak bisa pergi karena sakit. Dia pasti mengerti" ucap Nyonya Aulia.

"Jangan beritahu dia, Ma.." sahut Isyana.

"Bi, makanannya taruh saja di dekat Syana" ucap Nyonya Aulia. Bibi Sumi pun menaruh nakas yang berisi makanan di meja dekat tempat tidur.

"Permisi, Nyonya" sahut Bibi Sumi. Nyonya Aulia menganggukkan kepala dan berjalan menuju ke Isyana.

"Kamu minum obat ya, sayang" ucap Nyonya Aulia sambil membelai rambut Isyana.

"Gak mau kalau bukan sirup" sahut Isyana dengan manja.

"Kalau gitu kamu harus makan walaupun sedikit. Jika tidak kamu akan tetap lemas dan gak bisa pergi ke bandara nanti malam" ucap Nyonya Aulia.

"Sedikit saja, Ma.." sahut Isyana dengan suara lemah.

"Nanti malam kamu diantar Mamang, mama gak izinkan kamu menyetir sendiri" ucap Nyonya Aulia mengambil makanan di atas meja.

"Syana masih bisa menyetir sendiri, Maa.." rajuk Isyana.

"Mama gak izinkan, Syana!" tegas Nyonya Aulia.

"Kalau kamu gak mau diantar Mamang, kamu gak boleh keluar rumah. Biar Rafael yang datang ke sini" lanjut Nyonya Aulia.

"Rafael pasti capek, Ma" sahut Isyana

"Kamu juga sedang sakit" ucap Nyonya Aulia.

"Buka mulutnya, sayang.." sahut Nyonya Aulia. Isyana pun membuka mulut untuk menerima suapan dari Nyonya Aulia.

"Setelah ini kamu harus istirahat" ucap Nyonya Aulia. Isyana hanya menganggukkan kepala dengan pelan.

Nyonya Aulia menyuapi Isyana dengan kasih sayang. Anak semata wayangnya, gadis yang mandiri dan membanggakan orang tua tapi berubah menjadi manja ketika sakit.

"Sudah kenyang..." ucap Isyana saat Nyonya Aulia mengarahkan sendok ke mulutnya.

"Sekarang istirahatlah, Syana.." sahut Nyonya Aulia beranjak dari tempat tidur.

"Terima kasih, Ma" sahut Isyana.

"Sama-sama" ucap Nyonya Aulia sambil mencium kening Isyana.

Isyana kemudian memejamkan mata mencoba mengistirahatkan badannya dengan harapan saat bangun dirinya lebih baik.

Pukul 20.00
Bandara Soekarno Hatta

Kini Isyana telah berada di Terminal 2 D-Kedatangan Internasional.

"Satu jam lagi" sahut Isyana sambil melihat jam tangan.

"Lebih baik aku membeli cokelat hangat, udara malam ini sangat dingin" pikir Isyana sambil merapatkan sweaternya.

Setelah membeli cokelat hangat, Isyana kembali menuju ke Terminal 2 D. Isyana memilih duduk dengan jarak yang tidak terlalu jauh agar mudah melihat Rafael.

Segelas cokelat hangat perlahan telah habis diminumnya. Sebungkus roti juga telah masuk ke dalam perut Isyana. Namun, yang dia tunggu belum segera muncul.

LOVE IS US [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang