Part 2 : Ingatan Itu...

171 24 5
                                    

Pelan-pelan aku tersadar dan penglihatanku pun kembali pulih. Pandanganku tertuju pada Kise-kun. Darah? Darah? Dahi Kise-kun berdarah? Tuhan apa yang terjadi? Aku menyentuh keningku sendiri dan lagi-lagi ada darah. Aku menggoyanng-goyangkan tubuh Kise-kun namun tak ada reaksi apapun.

"Kise-kun bangunlah! Apa yang telah terjadi padamu?" heranku setengah histeris.

Aku pun keluar dari mobil dan berusaha meminta bantuan. Seorang laki-laki berambut biru muda menghampiriku yang sedang kebingungan.

"Tolong! Tolong selamatkan Kise-kun!" kataku sambil menarik lengan pemuda itu.

"Dimana dia?" tanyanya.

"Ikut aku cepat!" seruku sedikit memaksa. Pemuda itu hanya menurut.

Saat kami berdua sampai di depan mobil meskipun jaraknya cukup jauh, mobil itu pun meledak.

"KKIIISSEEE-KUUUNNNN!!!!!!" teriakku saat melihat mobil Kise-kun meledak cukup hebat.

Aku menangis sejadi-jadinya, tidak tahu apalagi yang harus dilakukan. Aku berlari mendekati mobil itu namun tangan kananku ditarik oleh pemuda itu bermaksud menghentikanku.

"Jangan... Bersabarlah..." ucap pemuda itu seraya mengelus pundakku.

Mobil itu pun hangus terbakar dan aku tidak tahu apa-apa lagi. Pikiranku sudah kosong. Sedangkan pemuda disampingku terus mengelus pundakku untuk menenangkanku. Aku sudah tidak tahan lagi. Tubuhku pun seketika ambruk, aku merasa kekurangan oksigen.

Kesadaranku kembali. Aku melihat sekeliling, aku tidak ditempat itu lagi. Aku seperti sedang dikamar seseorang.

"Syukurlah..." ucap pemuda disampingku. Ternyata dia telah membawaku kerumahnya.

"Dimana Kise-kun?" tanyaku setengah sadar.

"D-Dia sudah mati, tubuhnya terbakar. Aku tahu ini berat untukmu, tapi kamu harus berusaha mengikhlaskannya" jawab pemuda itu.

"T-Tidak mungkin!"

"Tenanglah, jasadnya telah di antar kerumah orang tuanya"

"Kise-kun...." kataku. Terasa aliran air membasahi mataku kembali.

Aku terbayang, semula rencana kami berdua adalah rencana yang indah. Melihat sunset berdua sambil merasakan suasana pantai yang sungguh romantis. Tapi siapa yang tahu kalau jadinya akan seperti ini. Kecelakaan yang menewaskan Kise-kun. Benar-benar tragis. Mati dalam balutan kenangan romantis yang masih terbekas.

Aku tak bisa menangis lagi, karena sekeras apapun aku menangis takkan pernah menghidupkannya kembali. Dia tidak akan bisa hidup. Sekarang dia telah meninggalkan dunia ini.

Aku hanya berharap aku tidak akan lagi melihat sunset karena itu hanya akan membawa nasib buruk seperti sekarang ini. Dan aku berharap akan ada awal yang baru.

Aku akan melupakan Kise-kun & segala kenangan bersamanya.

Aku akan memulai semuanya dari awal.

Aku... Akan membuka lembaran kehidupan yang baru.

Hmm.. Semoga saja...

Sunset Love (Kise & Kuroko x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang