Prolog

92 9 0
                                    

Beasiswa yg diterimanya untuk masuk ke SMA membawa Zara pindah ke Inggris. Sejak orangtuanya yg meninggal akibat kebakaran dirumahnya setahun yg lalu, ia harus terbiasa hidup mandiri. Beruntung ia memiliki uang tabungan sehingga ia bisa menghidupi dirinya sendiri sebelum ia mendapatkan pekerjaan, dan ia juga berjanji pada dirinya sendiri agar lebih giat lagi belajar supaya ia bisa mendapatkan beasiswa untuk masuk keuniversitas yg diinginkannya mengingat ia juga hidup dari keluarga yg sangat sederhana.

Zara sudah siap untuk kesekolah, ia sedang berada dibus yg akan mengantarkannya menuju sekolah barunya. Beberapa pasang mata yg ada didalam bus tersebut ada yg memandangnya aneh dan ada juga yg memandangnya dengan tatapan menghina karena penampilannya, Namun Zara tidak terlalu peduli karena sudah biasa ia diperlakukan seperti itu oleh orang orang.

Bus tersebut berhenti dihalte yg tidak jauh dari sekolahnya. Setelah membayar ongkosnya, Zara turun dan berjalan menuju sekolah. Saat ia baru saja melewati gerbang, para murid sekolah tersebut sudah ada yg memandanginya dengan tatapan yg bermacam macam dan juga terdengar bisikan bisikan tentangnya. Purapura tidak mendengar, Zara terus saja berjalan dengan menunduk sambil memeluk buku yg dipegangnya didepan dada, sesekali ia membenarkan letak posisi kacamatanya. Karena ia yg terus berjalan dengan menunduk, ia tidak tau kalau didepannya ada seseorang yg berjalan dengan tidak melihat kedepan juga karena sedang berbicara dengan temannya sehingga ia dan seseorang tersebut bertabrakan. Seseorang itu membawa minuman dan minuman itu tumpah sehingga membasahi seragam sekolahnya.

"Kau! Kalau jalan itu dilihat, bodoh sekali sih! Kau sudah memakai kacamata tetapi masih juga tidak melihat jalan yg ada didepanmu," seseorang tersebut langsung memarahi Zara.

Zara mengangkat kepalanya dengan sedikit takut, ternyata ia menabrak seseorang perempuan. Penampilan siswi ini sangat modis berbeda jauh dengan penampilan Zara, namun wajahnya tidak terlalu cantik, dandannya yg teballah yg membuatnya cantik.

"Ma...maaf aku tidak sengaja, sini aku bersihkan," ucap Zara dengan terbata, ia mengambil tisu yg berada didalam tasnya dan ingin membersihkan seragam siswi tersebut, namun tangannya dihempaskan oleh siswi tersebut.

"Siapa yg menyuruhmu membersihkannya? Yg ada bajuku semakin kotor karena tanganmu culun!" bentak siswi tersebut. "Aku tidak mau tau pokoknya kau harus mengganti bajuku dengan baju yg bersih sekarang!"

"Tapi aku tidak bisa membelikannya sekarang," ujar Zara dengan lirih, berharap siswi tersebut mengerti keadaannya.

"Aku tidak mau tau!"

"Bagaimana kalau kau memakai bajuku dulu biar aku yg memakai bajumu, nanti kalau sudah pulang aku akan menggantinya dengan yg baru," Zara memberi tawaran dengan polosnya.

"Aku tidak sudi mengenakan pakaian anak culun sepertimu! Yg ada badanku akan terasa gatal," cibir siswi tersebut dengan sinis.

"Sudahlah Jessica, terima saja. Kita sudah mau masuk kelas, nanti kita bisa terlambat, ini hari pertama kita sekolahkan," ujar seorang teman siswi tersebut yg tadi berbicara dengannya, dan kini Zara tau nama siswi tersebut adalah Jessica.

Dengan wajah angkuhnya Jessica menatap Zara, ia melipat kedua tangannya didepan dada. "Oke kali ini kau bisa lolos dengan aman dariku, tapi kalau lain kali kau membuat masalah lagi denganku, aku akan memberikan pelajaran untukmu!" ancamnya. "Lagipula perempuan culun sepertimu kenapa bisa sih masuk sekolah disini? Heran aku melihatnya. Yasudah kau ikut aku sekarang, aku tidak mau terlambat masuk kekelas."

'Sabar Ra, bukan sekalinya kau diperlakukan seperti ini,' batin Zara.

Zara mengangguk dan mengikuti Jessica menuju toilet sekolah untuk berganti pakaian. Dan sejak saat itu Zara menjadi bulan bulanan Jessica, bukan hanya Jessica saja bahkan hampir satu sekolahan memperlakukan Zara dengan sama. Namun Zara yg sudah terbiasa diperlakukan dengan tega oleh orang disekitarnya sejak SD membuatnya tetap bersabar, ia tidak terlalu memikirkan perlakuan orang orang disekitarnya bahkan jika perlakuan mereka sudah berlebihan. Karena bagi Zara, ia bersekolah hanya untuk belajar jadi untuk apa ia memusingkan hal hal yg mengganggunya itu, ia hanya fokus kepada pendidikannya saja.



Selamat membacaaaaaaa ^^

PEOPLE CHANGED // H.STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang