"air head"
"bestard"
"crazy"
"BERHENTI! kalian ini akan lulus di pertengahan tahun nanti! Dan ini ruang kepala sekolah, saya mengingatkan sekali lagi! Tidak ada jalan keluar, kalian saya scors untuk 3 hari, dan sekarang tolong tinggalkan ruangan saya, terima kasih" ujar sang kepla sekolah panjang lebar, rahang Harry seakan jatuh saat mendengar kepala sekolah dengan rambut yang sedikit menghiasi kepalanya saat mengatakan kalimat yang tak ingin ia dengar yaitu -scors-, ibunya pasti akan mengomel sepanjang hari jika mengetahui hal ini, dan pastinya dengan bumbu sumpah serapah yang bahkan sudah di hafal oleh Harry setiap kata perkata yang keluar dari mulut pedas ibunya di tambah kakaknya yang memang sangat hobi ikut campur urusan orang lain.
Dengan langkah berat pemuda berambut keriting itu meninggalkan ruang kepala sekolah.
Pintu ditutup, wajahnya memandang Louis kesal, ia menunjuk Louis dengan jari telunjuknya tapi berakhir membuang nafas dan mengundurkan langkah kakinya untuk segera berbalik dan berjalan meninggalkan lelaki bermarga Tomlinson yang selalu mengganggu dan membuatnya sial.Louis menarik tangan Harry dan membalikkan badannya
Cup
Mata Harry terbelalak saat tiba-tiba Louis mengecup bibirnya.
"Fuck! Dasar sialan kau!"
"ya, ya, ya, nice day" ujar Louis ringan dan meninggalkan Harry dengan segala sumpah serapahnya.
.
.
.
Di skor untuk tiga hari membuat Harry kalang kabut dab ragu untuk melangkahkan kakinya kedalam rumah, ia tidak mungkin mengatakan kepada ibunya jika ia di skor, jalan satu-satunya ia harus seperti biasa, bangun pagi, mandi, dan berangkat sekolah seperti hari-hari sebelumnya, berbohong demi kebaikan tak apa bukan?
Harry menghembuskan pelan nafasnya dan masuk kedalam rumahnya seakan tidak pernah terjadi apa-apa."sepi" Harry melihat rumahnya sepi tidak ada seorang pun sepertinya, mungkin ibunya pergi berbelanja kebutuhan sehari-hari, sedangkan kakaknya masih ditempat kerja tentu saja.
Harry berjalan melewati anak tangga satu persatu menuju kamarnya yang berada di lantai atas.
Hari ini benar-benar melelahkan baginya, apalagi semenjak datang nya Louis yang membuat ia marah disetiap saat dengan sifat bar-barnya itu, Harry merasa urat malu lelaki itu benar-benar minim, buktinya Louis selalu berkata jorok dimana pun ia berpijak.
Hari-harinya yang sepi, dan tenang terganggu karena lelaki sialan itu.
Lelah memikirkan segala yang membebaninya lebih baik ia tidur menjelajahi alam mimpi..
.
.
Harry benar-benar tidak tahu dia harus kemana, ibu dan kakaknya pasti mengira ia benar-benar kesekolah menuntun ilmu, tapi mungkin Harry harus memohon kepada Tuhan agar mengampuni dosanya yang telah membohongi keluarga nya.
"babycakes" Harry menghentikan langkah kakinya saat mobil mewah berwarna hitam berjalan pelan dipinggirnya, wajahnya kembali memasang wajah datar saat melihat siapa bajingan yang ada didalam mobil tersebut, ya, dia, Louis Fuckin Tomlinson.
Harry menulikan telinganya dan tidak mempedulikan Louis yang tengah menggodanya."kau mau kemana? Bahkan kau seperti anak yang sedang tersesat sweetcake" ujar Louis.
Harry menghentikan langkah kakinya, dab memandang kesal kearah Louis."jangan ganggu aku dan berhenti memanggilku dengan panggilan gila mu itu!"
Louis tertawa terbahak-bahak melihat wajah kesal Harry yang menurutnya sangat lucu tersebut."terserah, bagaimana kalau kita bersenang-senang bersama, oh ayolah lupakan kelakuanku yang sangat lancang" ujar Louis serius, Harry memicingkan matanya, mungkin saja Louis sedang modus kepadanya.
"i swear Harry" ujar Louis dan membuka pintu sebelah dari dalam.
Harry sempat berfikir sejenak, tapi ada benarnya juga, dari pada ia tidak tahu akan kemana, apalagi jika ibunya melihatnya berkeliaran dijalan kan bisa berbahaya, baiklah Harry akan mengambil sisi positif saja."kalau begini kau terlihat manis sweetcake" ujar Louis dan menjalankan mobilnya membelah jalanan London.
"apa kau lapar?" tanya Louis memecahkan keheningan diantara mereka, Harry menatap Louis dan mengangguk kan kepalanya.
"baiklah, kita kerumahku" ujar Louis.
"untuk apa kerumahmu?" tanya Harry dengan wajah horor.
"bermain diatas ranjang mungkin, tentu saja makan" ujar Louis memutar bola matanya, Harry masih menatap curiga pada Louis yang sedang sibuk mengemudi.
Sesampainya di rumah besar Louis, mereka berjalan menuju pintu masuk, Louis benar-benar anak orang kaya, lihat saja rumah dan koleksi mobilnya, sedangkan Harry, sepeda saja dia sudah sangat beruntuk memiliki itu dengan rumah sederhana yang ditempatinya hingga saat ini dengan ibu dan kakaknya.
"kau sendiri?" tanya Harry.
"ya, ibuku sedang ada urusan di Jepang" jawab Louis dan membawa Harry kekamarnya.
Harry menutup mulutnya saat melihat kamar Louis yang begitu besar, berbeda jauh dengan kamarnya yang sangat sederhana, hanya ada meja bekajar dan ranjang untuk satu orang, jika dibandingkan dengan kamar Louis yang bahkan bisa bermain bola didalamnya."kau tunggu disini sweetcake" ujar Louis.
"kau mau kemana?" tanya Harry bingung.
"aku tahu kau tidak ingin jauh dariku, tapi izinkan aku untuk mengambil makanan, ok" ujar Louis berlebihan dan membuat Harry memutar bola matanya malas.
"dasar gila" umpat Harry.
"dan jangan merindukan ku sayang"
Buk
Harry melempar bantal ke arah Louis tapi sayang bantal sialan itu malah melesat saat Louis menutup cepat pintu kamarnya, selagi menunggu Louis mengambil makanan Harry melihat koleksi foto yang terpajang di meja belajar Louis.
"kau bahkan terlihat seperti anak yang baik disini" komentar Harry saat melihat foto Louis sedang memainkan piano.
Harry berjalan melihat pemandangan diluar,
"dia tidak takutkah tinggal dirumah sebesar ini""hey sweetcake, aku datang" ujar Louis dengan membawa nampan yang berisi makanan diatas nya.
"hm" balas Harry dan berjalan ke arah Louis.
"makanlah" ujar Louis, memberikan piring berisikan spageti kearah Harry, Harry menatap curiga makanan tersebut.
"oh ayo lah, ini bukan racun" ujar Louis dan menyendokan spageti tersebut kedalam mulutnya.
"see, im still alive" ujar Louis, dan Harry mengangguk lalu menerima spageti tersebut ia pun memakan spageti tersebut dengan sendok yang sudah Louis gunakan untuk mencoba spageti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATTEMPTS
HumorSiapa yang tidak mengenal si idiot Harry Style, semua orang menganggap dia adalah orang yang sangat aneh dan mungkin berbahaya. Tapi tidak dengan Mr Tomlinson yang menganggap tingkah si idiot terlihat lucu dan menggemaskan.