Following

13.6K 675 55
                                    

Prilly pov..

Hari ini aku sudah mulai masuk diperusahaan pria yang paling belagu itu,seperti yang lainya aku juga tak mau kalah dengan gayaku yang sok sibuk didepan komputer.

dari jauh kulihat seorang wanita yang terlihat congkak sedang memperhatikanku.

" Hey.. kamu ini dari tadi saya liat cuma pelanga-pelongo aja, ayo kerjakan list pengeluaran bulan ini..!" Ucap seorang Pria asing yang sama sekali tidak ku kenal dia mengaggetkanku dari belakang yaampun wajahnya itu sangat unik,aku terdiam lama dan memperhatikan kaca mata kudanya yang tebal.

" Iya.." Ucapku melirik ID Card yang menggantung di sebelah sakunya namanya "Bambang"
dia Leader ternyata, pantas saja gayanya sok tegas dia tak pergi kemana-mana selalu mengawasi aku dan juga kariawan lainya, sampai jam makan siang tiba.

semua orang pergi ke kantin, mereka sama sekali tak menegur ataupun menyapaku yang duduk sendirian di meja kerjaku, lagian buat apa juga aku ke kantin? kan aku bawa bekal pikirku sambil mengeluarkan bekal makanan yang tersusun di kotak biru.

" Hahaha.. liat tuh kampungan banget, mau sehat karna bawa makanan dari rumah? atau mau makan di kantin tapi gak punya duit? Hahaha.." Cibiran panas itu terdengar dari meja sebelahku.
kulirik mereka dengan tatapan paling seram,tapi mereka masih tetap mentertawaiku.

Ah masa bodoh, aku kembali fokus makan untuk tetap lahap menyantap bekalku.

Plukk..!! beraninya seseorang menepuk bahuku seperti itu, jangan-jangan nenek sihir tadi sontak aku mengambil segepal nasi di tanganku, membalikan badanku dan kulemparkan saja nasi itu ke wajah!!!

" Apa apaan ini..!!!" Bentaknya dia marah, jelas sangat marah. Pak Ali, dia menatapku tajam matanya melotot saat sedang membersihkan nasi yang penuh diatas rambut dan pakaianya.

Aku menutup mulutku, bodoh sekali memang, aku sudah siap dan pasrah jika karna ini aku di pecat.

" Maaf pak, saya kira tadi..!!" Ucapan maaf kuiringi dengan niatku membersihkan makanan yang mengotori bajunya.

Tapi dia menolak dan menyela tanganku agar tak membantunya

"Tidak usah! baru satu hari kerja udah buat masalah..!" Bentaknya didepan semua orang yang juga ikut membenciku ditambah juga pasukan nenek sihir tadi yang menganga karna melihat betapa beraninya diriku.

"Pecat aja pak, kampungan sih masa makananya nasi sambel, ada kerupuk lagi, malu-maluin.!" Ucap ketua geng nenek sihir itu dia sedikit maju dan menunjuk wajahku di depan Pak Ali.

" Maaf pak, saya benar-benar gak sengaja beneran pak!!" Ucapku membela diri,aku malu pastinya hampir seisi ruangan ini melihat ulahku termasuk Jessica, wanita yang membantuku kemarin, dia menganga saat keluar dari lift dan mendapatiku yang tengah berhadapan langsung dengan pak Ali.

"Sudah sudah, jangan banyak alasan kamu!!" Bentaknya lagi kali ini dia menunjuk tepat di wajahku, lalu ia berjalan lurus masuk ke dalam ruangannya.

Jessica mendekatiku dan ikut membantuku untuk memungut makanan yang berserakan di lantai.

" Ahh.. lebih cocok jadi pelayan, mending lo ngelamar kerja jadi pembantu aja dirumah gue..!" Ucap nenek sihir itu lagi rupanya dia belum puas menghinaku, aku sudah tak kuat lagi, aku berdiri dan menatapnya.

" Cantik sih,tapi kali belum pake ini lo masih belum perfect..!!" aku mengambil penuh sambal yang masih tersisa dibox. lalu berlari menghampirinya dan melumuri sambal pedas itu di sekitar mulut dan wajahnya.

" Aaahh... sialan!! " dia berteriak kencang sementara semua teman -temanya mendorongku agar menjauh darinya.

"Dasar kampungan, liat aja nanti gua bakalan bikin lo keluar dari sini secepatnya" Ucapnya padaku dia hampir menangis sementara aku tertawa puas menghampiri Jessica.

He's My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang