What The Hell?!

43.4K 929 54
                                    

Arrogant CEO 5

Luis memasuki Apartemennya lalu berjalan memuju bar kecil yang ada di dekat dapurnya. Luis meraih gelas lalu menuang wine ke gelas tersebut.

Ingatannya kembali saat semalam ia tidur disamping Sara. Bahkan ia tak menyentuh Sara sedikitpun saat Sara tertidur.

Jika saja Sara tak membuat ulah dengan berdansa dengan Marc dan membuat Luis marah mungkin malam itu ia akan menghabiskan malamnya dengan Ana. Seorang model majalah dewasa berasal dari Spanyol dan sempat menjadi model di Victoria Secret.

Dan pada akhirnya semalaman ia menahan gairah saat tidur.. Ralat saat berbaring disamping Sara.

Lalu Luis mengusap bibirnya. Masih ada rasa bibir Sara dibibirnya sisa kecupan tadi. Entahlah bibir,aroma Sara kini menjadi candunya. Luis tak bisa mengontrol semua keinginannya ketika bersama Sara.

Namun Luis juga tidak bisa untuk bercinta dengan Sara saat ini. Ia tak ingin Sara pergi walaupun kemanapun Sara pergi Luis akan tetap menemukannya. Ia tak ingin Sara semakin beku kepadanya.

Demi tuhan Luis bersumpah akan bercinta dengan Sara saat gadis itu benar-benar menyerahkan dirinya pada Luis sendiri.

°°°°°

"Sara,bagaimana kalau nanti kita ke club?" usul Laura sambil menyuapkan pancake buatan Sara kedalam mulutnya. Menu sarapan pagi ini.

"Entahlah." jawab Sara acuh.

"Sialan. Aku ingin menunjukkan kebebasan padamu! Lagipula oh ayolah aku menolongmu untuk lepas dari sibrengsek itu." decak Laura.

"Dan mengubahku menjadi seorang jalang?" ketus Sara.

"Tidak! Demi tuhan kita hanya minum disana lalu kita menari bebas disana. Aku tau otakmu sangat penuh dengan pria itu. Tak ada salahnya Sara." ucap Laura kesal. Sara memandang Laura heran.

"Tunggu,Bukankah kemarin kau memujanya? Kenapa sekarang kau sangat membencinya?" tanya Sara.

"Entahlah.. Aku kasihan padamu,Sara. Dia mencapmu sebagai miliknya namun .. Ah sudahlah aku yakin kau akan menyumpah serapahiku." ketus Laura ada nada geli disana.

"Sialan kau!" desis Sara tau betul maksud Laura.

Hening...

"Laura,sungguh.. aku tak memiliki muka lagi saat dikantor lusa." ucap Sara sambil mencacah pancakenya dengan garpu.

"Kalau aku jadi kau aku akan mogok kerja. Sampai pihak HRD bahkan Luis memecatku." acuh Laura.

"Begitukah? Tapi aku harus profesional namun aku malu.. Ahh ini benar-benar sialan. Lagipula,Luis tak akan memecatku." ucap Sara.

"Hidupmu sebenarnya tak rumit. Kau saja yang membuatnya rumit. Jujur jika aku jadi kau,aku akan dengan senang hati menuruti semua kemauan Luis dan aku yakin aku akan bahagia. Kenapa kau tak bisa menerimanya Sara? Aku yakin Luis mencintaimu." ucap Laura.

Sara menaruh garpunya kasar.

"Aku membencinya. Itu saja sudah cukup! Itu bukan cinta tapi obsesi gila!" ketus Sara.

"Tapi kau menerima ciumannya bukan? Ahahahha" gelak Laura.

"Cukup! Aku tak mau mengingatnya." seru Sara wajahnya kini memerah malu.

"Baiklah. Nanti malam kita akan ke club. Aku akan membantumu untuk menyamarkan kissmark itu. Oh demi tuhan aku tak tau harus bagaimana sekarang. Kau menolak pria sehot Luis Salom. Astaga." decak Laura.

"Sudahlah jangan bahas Luis. Kita keclub nanti malam." ketus Sara. Laura bersorak. Akhirnya Sara mau ke Club.

^^^^^^^^

Arrogant CEO (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang