Seorang yeoja tampak terlelap di dalam tidurnya. Tak jauh darinya seorang namja tengah berjalan menuju gorden jendela yg tampak menari nari di terpa angin. Tangan namja itupun terjulur membuka gorden. Seketika cahaya langsung menerobos masuk,menerangi ruangan tersebut.
Yeoja itupun menggeliat dalam tidurnya lalu perlahan membuka kedua kelopak matanya.
"Kookie-ah..."panggilnya pelan sambil menarik selimut tebal untuk menutupi tubuhnya yg tak mengenakan sehelai benangpun.
"Woeyo noona"jawab jungkook duduk di sisi ranjang menghadap ke arah yunmi yg menyenderkan punggungnya pada dinding ranjang.
"Kau tidak ada skejul hari ini"tanya yunmi sambil menyisir rambutnya ke belakang.
"Skejulku penuh hari ini, woeyo?"Tanya jungkook
"Aku ingin makan siang bersamamu, apa kau tidak bisa mengosongkan waktumu untukku"ucap yunmi dengan nada memelas sambil menggenggam tangan jungkook. Jungkook mengeryitkan dahinya heran melihat tingkah noonanya yg tampak aneh. Namun jungkook buru buru menepis pemikirannya itu. Ia tak ingin menduga duga untuk hal yg belum jelas kebenarannya.
"Kookie-ah..."rengek yunmi
"Arasso... mungkin aku hanya punya waktu kosong jam 2 siang. Eotthe"tanya jungkook membuat senyuman yunmi tercetak jelas di bibirnya.
"Gumawo kookie-ah..."ucap yunmi semangat sambil memeluk jungkook yg terkekeh pelan melihat reaksi noonanya itu.
"Khurom... jika aku ingin pekerjaanku cepat selesai dan menemui noona nanti siang, aku harus berangkat sekarang"ucap jungkook melepaskan pelukannya.
Jungkook memajukan wajahnya mendekat ke arah yunmi.
CHU~
Namja itu mencium bibir yunmi sekilas lalu melepaskannya.
"Nan khalke..."ucap jungkook mengusap sudut bibir yunmi dengan lembut. Lalu beranjak dari tempatnya.
Yunmi menatap punggung jungkook yg perlahan menjauh lalu menghilang di balik pintu kamarnya.
"Mianhae... hanya ini jalan satu satunya untuk kita kookie-ah..."gumam yunmi menghela nafasnya pelan.
###
To: Kookie
Aku menunggumu di cafe Machiato, room No.6
Saranghae...Yunmi mengirimi jungkook sebuah pesan begitu kakinya menapak di dalam cafe bernuansa coklat. Aroma kopi yg begitu khas langsung menyambut indra penciuman yeoja itu.
"Apa ada yg bisa saya bantu"sapa seorang pelayan
"Ne... seseorang telah menungguku di ruangan no.6"jawab yunmi.
"Silahkan ikuti saya"ucap si pelayan melangkahkan kakinya menuju anak tangga yg menghubungkan lantai satu menuju lantai dua.Yunmi mengikuti langkah si pelayan di belakang dengan perasaan tak menentu.
"Silahkan masuk, tuan itu telah menunggu anda"ucap si pelayan membuka pintu ruangan sambil menunduk sopan.
"Gh..gha..gham..samida"ucap yunmi gugup sambil melangkahkan kakinya, memasuki ruangan tersebut. Sang pelayan itupun menutup kembali pintunya,meninggalkan yunmi yg tampak mematung di tempatnya sesaat setelah kakinya menapaki ruangan tersebut. Wajah yunmi tampak memucat begitu mendapati wajah namja yg juga menatap dirinya dengan tatapan tajam.
"Kau tidak duduk"ucapnya dengan nada dingin.
"N..ne..."ucap yunmi gelagapan. Iapun segera menarik bangku di hadapan namja itu lalu mendudukinya.
"bagaimana kabarmu... apa kau baik baik saja selama ini"tanya si namja menatap yunmi lurus.
"Nan gwencana... appa..."jawab yunmi ragu sambil menundukkan kepalanya. Ia terlalu malu untuk menatap wajah tuan Jeon saat ini, setelah apa yg telah ia lakukan pada kelurga tersebut. Rasanya... ia tampak seperti seseorang yg tidak tahu diri setelah orang tersebut menolongnya.
"Appa ? Apa kau masih menganggapku appamu"ucap tuan jeon yg sukses menusuk hati yunmi dengan perkataannya.
"Mianhae appa... aku memang anak yg tidak tahu diri, aku telah merusak keluarga kita. Jeongmal mianhae..."ungkap yunmi mulai terisak. Perlahan bulir bulir air matanyapun berjatuhan, membentuk sungai kecil di pipinya.
"Mianhae appa... aku terlalu egois, aku hanya memikirkan perasaanku selama ini,aku sudah mengecewakan appa dan eomma, jeongmal mianhae appa"
Tuan jeon menghela nafasnya pelan menatap yunmi yg tak henti hentinya mengucapkan maaf kepadanya. Iapun bangkit dari duduknya lalu berjalan mendekat ke arah yunmi. Perlahan tangan kekarnya terjulur menarik yunmi kedalam pelukannya.
"Khemanhe..."ucap tuan jeon mengusap puncak kepala yunmi dengan lembut.
"Mianhae appa... aku benar benar telah melukai perasaan kalian..."racau yunmi di dalam tangisannya.
"Ania... kau sama sekali tidak melukai perasaan kami, kau juga tidak bersalah"ucap tuan jeon
"Khunde appa..."ucap yunmi melepaskan pelukannya
"Ania... semua ini salah appa, appalah yg terlalu egois ingin memisahkan kalian. Jadi jangan salahkan dirimu. Kau... juga jungkook sama sekali tidak bersalah"ungkap tuan jeon tersenyum hangat menatap anak gadisnya itu. Iapun berjongkok di hadapan yunmi, mensejajarkan tingginya dengan gadis tersebut."Mianhae... appa telah menjadi appa yg buruk untukmu dan jungkook, rasanya appa tidak pantas kau sebut appa setelah apa yg appa lakukan dulu"ucap tuan jeon mengusap sisa air mata yunmi di pipinya.
"Appa sadar setelah kehilangan kalian berdua. Keegoisan appalah yg membuat keluarga kita hancur. Mianhae yunmi-ah... appa benar benar bersalah kepadamu"
"Appa..."gumam yunmi menatap wajah bersalah tuan jeon.
"Appa ingin memperbaiki semuanya... appa ingin mengembalikan tawa keluarga kita seperti dulu. apa appa masih punya kesempatan untuk melakukannya"tanya tuan jeon menggenggam tangan yunmi penuh permohonan.
"Tentu saja appa, keluarga kita pasti akan kembali seperti dulu lagi"ucap yunmi penuh keyakinan tepat ketika ponselnya begetar di atas meja.
Yunmipun segera meraih ponselnya lalu membuka pesan masuk yg berasal dari jungkook.
From: Kookie
Noona... aku sudah berada di jalan, aku akan segera kesana
Nado saranghae..."Apa itu jungkook"ucap tuan jeon kembali berdiri.
"Ne appa... aku memintanya bertemu disini"
"Apa dy tahu appa juga berada disini"tanya tuan jeon kembali yg hanya di jawab gelengan cepat oleh yunmi."Ia pasti tidak ingin menemui appa, dy sangat membenci appa"
"Anio... aku yakin jungkook tidak benar benar membenci appa, bagaimanapun ia adalah anak appa, sebesar apapun permasalahan di antara appa dan jungkook. Itu pasti hanyalah perasaan emosi yg bersifat sementara"ungkap yunmi perlahan bangkit dari duduknya.
"Aku harus pergi sekarang sebelum jungkook melihatku"pamit yunmi membungkukkan badannya sopan lalu melangkah pergi.
Yunmi berjalan cepat menuruni anak tangga menuju lantai satu. Mata yunmi membulat sempurnta tatkala ia mendapati sosok jungkook yg mengenakan penutup wajah tengah berjalan memasuki cafe. Yeoja itupun segera bersembunyi di balik tubuh seorang pelayan. Beruntung jungkook tak melihatnya dan hanya berjalan melewatinya menuju tangga.
Yunmi menghela nafasnya pelan menatap punggung jungkook yg telah menghilang di belokan tangga.
"Mianhae kookie-ah..."gumam yunmi
#########
Annyeong.... setelah di protes gegara kelamaan update. Author akhirnya lanjut nulis lagi walau isinya rada gaje. Hehehehehe... maklumlah, author lagi kagak punya inspirasi di tambah lagi baper ama seseorang. Jadi yah gitu... hehehehehe
So.. buat readers semuanya
Please LIKE & KOMEN JUSEYEO!!!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny (Sequel I NEED U)
FanfictionKau adalah satu-satunya cintaku Kau adalah kebahagiaanku Bahkan jika dunia berubah, apakah kau tahu bahwa aku hanya akan mencintaimu ~^O^~KookMi~^O^~