1.

1.2K 43 5
                                    


"YURA ERLINDA MARIANA, BANGUN CEPETAN" Teriak Ibu Yura dari lantai bawah, Arina.

Dan ya, Yura masih berada di kasurnya sambil memeluk guling super nyamannya.

Gue gak bakal lepasin lo, guling kesayangan.

"Demi apa, ini anak masih aja tidur" Ucap Arina saat memasuki kamar putrinya.

"Bagun Ra, cepet mandi terus siap siap sekolah" Perintahnya sambil menggoyangkan badan Yura dengan kencang.

Yura menjauhkan tubuhnya "Yaelah Ma, biarin aja telat" Protes Yura.

Arina keluar dari kamar Yura, dan Yura bisa ngelanjutin mimpi indahnya.

'BYURR'

Segayung air dari Arina berhasil membasahi kepala Yura, dan membuatnya terbangun.

"NICK, MIE PANGSITNYA" Yura tersentak kaget.

"Mie pangsit? Mama gak masak mie pangsit. Mama masaknya nasi goreng, sana cepet siap siap sekolah"

"Mama ah, Yura padahal lagi mimpi makan mie pangsit bareng Nick Jonas" Gerutu Yura.

"Mama gak kenal Nick Jonas, taunya Jones ya kamu itu Ra" Ucap Arina sambil memberi handuk berwarna putih milik Yura.

"Yura gak Jones, tapi lagi males nyari" Bela Yura.

Yura segera mengambil handuknya, dan pergi ke kamar mandi.

Butuh beberapa menit lamanya untuk Yura bersiap siap sekolah bukan karena Yura harus tampil rapih, tapi dia memang males pergi ke sekolah. Jadi Yura suka mengulur waktu lebih lama.

..

"Yura ya Pa, masak dibangunin susahnya gak ketulungan" Gerutu Arina sambil duduk di samping kursi Aldi, suaminya.

"Biarinlah Ma, masih masa remaja wajar lah kalau kayak gitu, nanti kalau udah dewasa pasti tau sendiri" Jelas Aldi sambil mengoleskan selai ke lembaran roti.

Yura keluar dari kamar dan bergabung bersama keluarganya di meja makan "Pada ngomongin Yura ya? Hayolo ngaku" Goda Yura kepada kedua orang tuanya.

"Nah gini Pa, gimana mau dewasa kalau sifatnya masih kayak Rara" Protes Arina.

"Mama manggil Rara?" Ucap Rara, adik Yura satu satunya yang masih duduk di bangku kelas 5 SD.

"Enggak sayang, lanjutin gih sarapannya" Perintah Arina kepada Rara.

Yura duduk di samping Rara, dan segera mengambil piring untuk wadah nasi goreng yang akan Ia makan pagi ini. Porsi yang diambil untuk sarapan, lebih seperti porsi untuk makan siang.

Yura mengambil sesendok nasi goreng, dan menyuapkannya kedalam mulutnya. Berulang kali dilakukan hal yang sama dengan tempo waktu yang cepat, dan  yang Ia dapat kan yaitu tersedak.

"Ra, ambilin gue minum" Yura menunjuk segelas orange juice di depan Rara.

"Ini kak" Rara memberikan segelas orange juice itu pada Yura.

Aldi dan Arina menatap Yura dengan tatapan aneh. Mereka tidak percaya bahwa Yura punya sikap tidak karuan seperti ini.

Arina menghela napas panjang "Makan yang tenang dikit Ra" Jelas Arina.

Yura menoleh kearah Arina, dan hanya mengangguk saja.

"Papa, Yura"

Aldi menoleh kearah Mama, tapi Yura masih sibuk dengan sarapannya.

"Itu Pa Yura" Bisik Arina.

"Kenapa?" Tanya Aldi juga dengan nada berbisik.

"Bilangin ke Yura kenapa sih sifatnya jangan begitu" Arina berbisik namun sedikit kencang, sampai-sampai Yura terdengar.

A Little bit of your heart  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang