27. Kegalauan Jakarta dan Sydney

2.7K 149 32
                                    

Layar kecil yang ada pada AC menunjukkan angka paling rendah, 16. Jendela dibiarkan dibuka oleh pemiliknya. Angin masuk tanpa permisi, juga dengan aroma khas hujan. Si empunya tengah duduk di pinggir kasur. Tidak, bukan di atas kasur. Melainkan di lantai dan menyenderkan punggungnya pada tempat tidur. Ratusan helai tissue yang sudah diremas bergeletakan begitu saja pada lantai. Sesekali pundak pemilik kamar itu berguncang.

Perasaannya hancur berkeping-keping seperti pecahan kaca yang tak bisa disambung lagi. Kalaupun bisa, bekas pecahan itu tetap ada. Ingatannya memutar semua kejadian yang membuatnya menjadi seperti ini. Mulai dari awal saat bertemu di kabin pesawat tanpa sengaja. Berlanjut dengan bertemu di sebuah sekolah untuk anak jalanan. Semua kebetulan itu rasanya seperti sudah direncanakan dengan baik oleh Tuhan. Entah ia harus berbahagia atas skenario Tuhan tersebut atau malah bersedih.

Tak pernah ia temui pria seperti pria itu sebelumnya. Hanya satu pria yang selalu ada di hatinya selama ini, yaitu ayahnya. Dan Rafif mampu menjadi pria kedua yang singgah di hatinya dan menetap sampai ini.

Masih terasa nyamannya pelukan pria itu. Dadanya yang bidang mungkin kini menjadi tempat favorit bagi Reyna karena begitu nyaman dan menenangkan. Tangan kekarnya yang mengelus rambut Reyna saat dirinya menangis. Semua itu. Bagaimana bisa ia melupakannya?!

Sebuah bantal melayang begitu saja dan membentur dinding kaca ruangan itu. Kesal. Tiba-tiba siaran radio yang sengaja diputarnya memainkan sebuah lagu yang sangat menggambarkan isi hatinya. Lengkap sudah kegalauan yang ia rasakan sekarang.

Hampa kesal dan amarah


Bagaimana tidak kesal saat seseorang yang dicintai ternyata malah menyakitkan dirinya. Amarah menyelimuti sebagian dirinya.

Seluruhnya ada dibenakku

Otaknya penuh dengan berbagai memori ketika bersama Rafif. Sebentar memang, namun sangat membekas. Rafif tidak memberikannya kenangan yang romantis. Malah bahkan sebaliknya. Ia bersikap dingin kepada Reyna. Namun dinginnya itu yang membuat Reyna merasa hangat.

Tandai seketika

Seketika akal sehatnya sadar. Tentang kenyataan yang sudah ia lihat di ambang pintu.


Hati yang tak terbalas

Rafif tidak mencintainya. Mungkin Rafif menyayanginya, namun sayang sebagai adik karena Rafif lebih mencintai kakaknya Reyna.

Oleh cintamu...

Cinta yang kata orang mampu membuat bahagia. Namun berbanding terbalik dengan Reyna.

Kuingin marah, melampiaskan tapi kuhanyalah sendiri disini

Pada siapa ia bisa berbagi? Dia hanya sendiri di Jakarta. Chacha memilih liburan di Bandung bersama keluarganya. Sedangkan Rafif sedang berlibur ke Australia bersama Dira dan Putri.

Ingin kutunjukkan pada siapa saja yang ada

Betapa kacaunya perasaan ia sekarang.


Bahwa hatiku kecewa...

Kecewa. Itulah yang Reyna rasakan sekarang. Ia sendiri bingung mengapa ia harus kecewa. Bukankah seharusnya ia bahagia karena ada yang melamar kakaknya?

"Halo sobat Gen. Wah menyentuh sekali ya lagu yang dinyanyikan oleh salah satu diva kebanggaan Indonesia tersebut. Terkadang, hidup tidak selamanya seindah yang kita bayangkan, ada kalanya kekecewaan melanda, dan membuat kita merasa menjadi orang yang tidak bahagia dan paling malang di dunia. Sebetulnya, kebahagiaan itu datangnya dari hati kita sendiri, sobat Gen. Kekecewaan memang menguras energi, pikiran dan perasaan kita. Namun kita bisa memilih untuk melakukan hal-hal sederhana, untuk mendatangkan rasa bahagia itu. Hal yang paling sederhana supaya kita merasa bahagia adalah bebaskan hati dari rasa benci, bebaskan pikiran dari rasa cemas akan hari esok, dan hiduplah sederhana."

Reyna mengelap air matanya dan perhatiannya tertuju pada hand phonenya. Ia mendengarkan semua ucapan penyiar radio itu dengan saksama. Semua yang diucapkannya benar. Untuk apa Reyna terus tenggelam dalam benci dan kecewa. Itu hanya akan membuatnya terus terjatuh tanpa bangkit kembali.

"And there is no turning back, to start again from the first. Again. Happiness is just a state of mind and heart. So, whenever you feel unhappy, search it within your self. Never put your happiness on somebody else, even on someone you love. So that if they betrayed you, or left you for anybody else. You'll never loose anything. Because your happiness is still there. Lays in the deepest part of your heart. Selamat bangkit dari keterpurukan. Selamat meraih kembali kebahagiaan Anda, dan selamat merasakan kembali bahwa hidup Anda... BERHARGA. Gue Sally izin undur diri dulu. Bye bye sobat Gen."

Siaran berganti menjadi memainkan sebuah lagu barat yang Reyna sendiri belumpernah mendengarnya. Ia memilih mematikan radio dan membuka pesan yang masuk. Ada sebuah pesan dari Rafif. Ia bilang bahwa Dira dan Anton akan menikah.

Reyna berfikir sejanak. Dalam waktu sempit ini, ia harus mencari jalan keluar yang bagus. Hanya dua bulan. Bukan waktu yang lama. Terlebih rencananya menyuruh Rafif untuk segera menikahi Putri secepatnya akan terancam gagal jika dua bulan ke depan Dira akan menikah dengan Anton.

Tapi jika difikir-fikir, ada baiknya rencana yang telah ia buat bersama Rafif. Jika Rafif akan menikahi Putri dalam waktu dekat, seharusnya Dira bisa mengalah demi anaknya. Dia bisa mengundur rencana menikahnya dengan Anton. Itu bisa memberi waktu lebih bagi Reyna untuk memperoleh informasi tentang Anton secara lengkap.

To: Rafif Es Batu

"Cinta tak butuh logika karena cinta mampu membuat mata buta. Jangan biarkan otakmu menguasai disaat kamu jatuh cinta. Hati adalah benaknya. Dan rasa itulah logikanya. Libatkanlah mereka dalam cinta. Fighting Raf!"

Send.

Kekecewaan ibarat jalan berlubang yg mungkin akan memperlambat jalannya. Namun ia harus tetap berjalan, karena ia yakin di depan akan menikmati jalan yang mulus sesudahnya. Ia mencoba menikmati rasa sakitnya. Tapi tidak terlalu lama berdiam di jalan 'berlubang' itu, menunggu orang lain untuk membantunya melaluinya. Ia harus bisa kembali bangkit dan berjalan.

***

Lain di Jakarta, lain di Sydney.

Perempuan yang kini duduk di atas kursi roda, melakukan hal yang sama dengan perempuan yang ada di Jakarta tadi. Ingatannya melayang menuju satu pria yang sama dengan yang Reyna fikirkan. Ia tidak mengingat kapan persisnya pertama kali mereka bertemu. Sejauh yang mampu ia ingat tentang Rafif bahwa pria itu begitu tulus menyayanginya. Bukan dengan ucapan cinta. Bahkan ucapan cinta itu baru ia dengar sekarang. Selama ini Rafif menunjukkan cintanya dengan perilakunya yang begitu perhatian dan tulus pada Putri. Hal itulah yang membuat hatinya tersentuh dan luluh.

Sudah lama ia tak mendapat kasih sayang seorang pria. Ibunya yang telah lama berpisah dengan ayahanya membuatnya rindu akan kasih sayang itu. Selama ini hanya ada ibunya yang memperhatikannya. Itupun berubah sejak Dira dekat dengan Anton. Dira seakan menomor duakan Putri.

Tapi... Putri mencoba bercermin diri. Bukankah menjadi sebuah bencana bagi Rafif jika ia menerima pinangannya itu? Namanya sudah cacat. Semua orang telah mengenalnya sebagai seorang pembunuh. Bagaimana dengan keluarganya Rafif? Apakah mereka akan menerima kondisinya yang sedemikian rupa? Kegalauan bukan hanya menimpa yang di Jakarta, tetapi juga yang di Sydney.

"Menikahlah denganku. Dan menjadi ibu bagi anak-anakku, Put." Rafif menggulangi perkataannya karena Putri tak kunjung menjawabnya.

Anak-anak. Putri membayangkan jika nanti akan lahir dari rahimnya anak-anak yang lucu lucu. Apalagi jika itu adalah anaknya dengan Rafif. Betapa bahagianya ia karena Rafif merupakan orang yang baik. Insya Allah keturunannya juga baik. Siapapun ingin mempunyai keturunan yang baik. Bahkan penjahat pun tak ingin anaknya menjadi penjahat sepertinya. Begitu pula dengan Putri. Salahkan jika ia mengharapkan kehidupan yang lebih baik?

***

Hallo... Udah hampir dua bulan gak ngepos. Seharusnya aku vacum nulis sampe selesai sbmptn, tapi karena suatu hal aku harus buru2 selesain cerita ini. Masih pada nungguin cerita ini gak sih? Sampe lupa ya karna saking lamanya gak update? Hihihi maap ya :D

Aku ada kabar gembira nih tentang... apa ya? Nanti aku kasih tau kalo ada yg kepo sok atuh keponya di komen. Kalo gak kepo juga gapapa kok, karena aku gak maksa hehe. Oke aku mau lanjut persiapan Try Out lagi siang ini. Byeee :*

Tabir Cinta (followers only)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang