24.02.2016
Maaf jika aku lebih pendiam dan lebih menikmati, melihatmu pada duniamu, dengan caramu sekarang. Mengertilah, mendiamkanmu untuk beberapa waktu tak sama dengan tidak memperhatikanmu.
Mendiamkanmu hanyalah caraku menghindari hal-hal buruk yang bisa lahirkan oleh egoku yang tak terkendali. Mengertilah dan maafkan aku.
Kata-kata adalah racun yang tak bisa ditarik begitu saja. Itulah mengapa harus kutenangkan diri sebagai penawarnya. Barangkali, suatu ketika kita sedang sama-sama lelah, lalu mengalir hal-hal yang tak lagi indah. Itulah alasan sederhana kupilih diam, saat kusadari tak mampu membuat kita utuh dengan saling berbicara.
Jangan melahirkan pikiran buruk. Semua yang kita percaya haruslah tetap dijaga. Yakinku kini adalah kaulah segalanya. Jadi kumohon tetaplah menjadi kau yang biasanya, biarkan aku begini dulu terdiam memantapkan hati kembali atasmu. Tetaplah percaya padaku akan semua yang telah kupikirkan untukmu. Baik kini maupun nanti.
Karena kumau nanti pada akhirnya kita menjadi hal-hal yang penuh, meski sayang kita tak lagi utuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perihal Hati Dan Kisah Kita Kini
RomanceAku ingin menjadi lampu di langit-langit kamarmu. Meski tak kau nyalakan, tetapi selalu bisa menemanimu terlelap. Aku ingin menjadi lampu di langit-langit kamarmu. Meski kau nyalakan ketika kau butuh saja. Aku akan tetap betah menatap dan menetap. M...