First Time

43 0 0
                                    

Malam itu , aku masih ingat dengan jelas saat kau bergandengan berdua dengannya. Kau menatap aku , menatap dengan tatapan seakan tak mengenalku. Menatapku dengan tatapan yang dingin. Apa salahku? Apa aku berbuat sesuatu yang tak menyenangkan hatimu? Tak henti-hentinya aku mengeluh dalam hatiku. Aku tak tau setan apa yang telah merasukimu , hingga kau lukai hatiku saat itu. Ingin ku berteriak keras padamu , namun tak satu patah kata pun yang mampu ku ucap. Ingin ku menangis sejadi-jadinya , tapi tak setetes airmata pun yang ku teteskan. Saat itu , waktu seakan berjalan dengan lambatnya. Gerakan jarum jam seakan-akan berhenti berputar. Apakah waktu benar-benar akan berhenti disini? Membiarkanku merasakan pedih hati ini? Menyaksikan kejadian yang amat-amat tak menyenangkan hati. mungkin lebih baik jika ini hanya sebuah mimpi belaka. Mataku terbelalak , tak ada tetesan airmata , tak ada ungkapan ataupun teriakan. Aku hanya membisu , membiarkan otakku dipenuhi oleh banyak tanda tanya. Siapa wanita itu? Apa hubungan mereka? Apa aku mengenalnya? Mungkinkah aku salah lihat? Mungkin Tuhan tak menghendaki keinginan ku. Mereka berjalan bergandengan tangan , dan tepat melintas dihadapanku. Tak ada sapaan , tak ada pandangan , bahkan ia seperti tak menganggapku ada disana! Sesaat aku mulai terdiam , membeku bagaikan es yang berada di samudra atlantik , mematung bagaikan si malin kundang yang telah jadi batu. Mereka terlihat telah pergi menjauh dari tempatku berada , tempat dimana aku berdiri mematung bagaikan patung ucapan selamat datang. Terasa , kini butir-butir airmata telah jatuh membasahi pipiku. Hidungku terasa dingin dan sedikit tak mampu untuk menghirup nafas. Apa ini? Apa maksud semua ini? Tuhan tak adil padaku! Tuhan membiarkan mataku untuk melihat ini semua , Tuhan membiarkan aku merasakan perasaan sakit ini! Apakah ini akan menjadi akhir hidupku? Tiba-tiba sebuah tangan yang hangat menyentuh bahu ku , mencoba memeluk tubuhku. Hangat. Seakan-akan perasaan sakitku mulai terlupakan. Aku pun menoleh kebelakang, sesosok lelaki yang sangat aku kenal, kini berada tepat dibelakangku, memelukku. Dan ia ucapkan "Tinggalkan dia, Lupakan dia, Dan hiduplah bersamaku."

First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang