Keesokan harinya mereka pun berkumpul untuk merencanakan sesuatu, yaitu untuk mengumpulkan sumbangan untuk biaya operasi ibunya Rivan.
Andy : Tan, nin, kamu setuju gak buat rencana, untuk meminta sumbangan, agar ibunya Rivan bisa di operasi.
Intan : Yah boleh aja sih, tapi kamu nyumbangnya yang paling banyak yah.
Anin. : Iya di, kamu kan orang kaya, jadi kamu harus nyumbang banyak.
Andy. : Gak bisa gitu dong, kan orang tua Andy yang kaya bukan Andy, tapi ntar Andy usahain deh.
Saat siang hari merekapun bergegas untuk meminta sumbangan ke beberapa daerah, tetapi hasil dari uang sumbangannya masih kurang untuk membiayai operasi penyakit Ibunya Rivan.
Merekapun berinisiatif untuk berbicara kepada orang tua masing-masing atas masalah yang sudah menimpa Rivan. Orang tua dari Anin dan Intan sudah setuju, tetapi informasi dari Andy belum ada karena kedua orang tuanya sibuk bekerja, sehingga sangat sulit untui Andy bertemu orang tuanya.
Walaupun sudah mendapat bantuan dari orang tua Intan dan Anin, tetapi biaya operasi untuk Ibunya Rivan sangatlah besar. Ketika mereka mendengar informasi dari Rivan bahwa ibunya harus segera di operasi, mereka sangat terkejut, karena jika tidak di operasi segera ibunya Rivan tidak akan tertolong. Mereka sangat sedih, karena jika ibunya Rivan tidak tertolong, maka Rivan harus bekerja sendiri untuk membiayai uang sekolahnya. Mereka pun terus berusaha untuk mencari sumbangan. Tetapi masih saja kurang. Intan dan Anin sampai putus asa karena uang sumbangan yg sudah dikumpulkan masih saja kurang.
Keesokkan harinya Ibunya Rivan dibawa ke rumah sakit untuk di operasi. Rivan, Intan, dan Anin sangat khawatir akan hal itu. " Andy kemana sih, masa dia tidak ada, padahalkan hari ini ibunya Rivan harus dioperasi", ucap Intan. " Iya nih kemana sih si Andy, apa dia udah gak peduli lagi sama kita", ucap Anin. Rivan pun berkata, "Sudah jangan menyalahkan Andy seperti itu, siapa tahu dia ada urusan yang sangat penting.".
Setelah menunggu selama 3 jam, akhirnya dokter yang mengoperasi ibunya Rivan pun keluar.
Rivan. : Gimana dok hasil operasinya.
Intan. : Iya dok cepat beritahu kami.
Dokter : Iya dik, operasinya berjalan lancar, dan pasien tidak apa-apa.
Anin. : Emang iya dok, kok dokter bisa sih, hebat sekali dokter.
Intan. : Anin-anin, kamu tuh suasananya sedang haru tapi kamu tetep aja bertingkah konyol.
Dokter. : Tetapi, pasien tidak bisa pulang sebelum administrasinya selesai.
Ketika Intan dan Anin akam membayar administrasinya, mereka ragu karena uangnya masih kurang. Ketika mereka ingin membayar, ternyata seluruh biaya operasinya sudah ada yang membayar. Merekapun heran. Saat kembali ke ruang operasi, mereka terkejut karena Andy dan Ayahnya. Dan Andy pun menceritakan bahwa Ayahnya yang sudah melunasi biaya operasi Ibunyq Rivan. Andy, Rivan, Intan, dan Anin pun menjalin persahabatannya dengan sangat erat.Sahabat AIRA itu tadi cerita Persahabatan Sejati ( Menolong Teman Part II ), nah kira-kira setelah 5 tahun kemudian apakah persahabatan mereka tetap terjalin erat atau tidak. Nantikan kelanjutqn kisahnya di Persahabatan Sejati Part III ( Sahabat berubah menjadi Cinta )
Bye, Salam AIRA.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persahabatan Yang Sejati
AdventureTokoh-tokoh dalam cerita - Andi. - Intan. - Rivan. - Aninditha. Andi : Anak orang kaya, pintar tekhnologi tapi bodoh di pelajaran sekolah...