Part 2

248 13 2
                                    

    Hari ini Soojin duduk sendiri dikelas. Junhyung tidak masuk, entah karena apa. Soojin malas saja menghubunginya. Tapi kemudian, dia merasa ada yang berkurang dari dirinya, seperti tidak ada yang menghiburnya lagi.

"Pagi Soojin...." sapa Gikwang dan Yoseob bersamaan. Soojin masih memperhatikan bangku Junhyung yang kosong itu.

"Kenapa dia?" Tanya Yoseob pada gikwang yang ada dibelakangnya.

"Kesepian mungkin, kau tau sendiri kan?"

"Ayo kita ganggu dia" Yoseob berjalan mendekati Soojin dengan Gikwang dibelakangnya.

"Soojin-ah... ini kabar buruk!" Yoseob memadang wajah bersedih dan mau menangis. Soojin dan Gikwang menatap Yoseob bingung.

"Wae?"

"Iya, kenapa?" Tanya gikwang polos yang langsung dibalas dengan sikutan maut milik Yoseob

"Ah, Soojin... Junhyung..  dia.. dia dia... dia kenapa Yoseob??" Gikwang menggoyangkan tubuh Yoseob dengan wajah yang dibuat buat bersedih.

"Dia sakit... dia terus memanggil namamu" Soojin terlonjak, tak percaya dengan apa yang diucapkan sahabatnya itu.

""MWO?!"

"Hahaha.... ternyata kau sangat khawatir ya dengan Junhyung... dia hanya demam" ucap Gikwang sambil tertawa keras.

"Tadi katanya besok dia sudah masuk kembali" timpal Yoseob.

      Soojin masih berusaha menetralkan detak jantungnya sebelum akhirnya kembali duduk. Gikwang dan Yoseob duduk dibelakangnya, karena memang tempatnya disana.

"Kau tidak menjenguknya?" Yoseob menunggu jawaban dari Soojin, yang ditanya berbalik

Pletak pletak

     Soojin menjitak kepala 2 sahabatnya itu sampai mereka meringis kesakitan.

"Yya!! Sakit sekali, kalau sampai terluka aku bisa dimarahi eomma tau!!" Gikwang mengelus elus kepalanya sambil menatap Soojin marah.

"Salah sendiri kalian mengerjaiku pagi pagi begini!" Balas Soojin dengan suara keras saking kesalnya.

"Duduk semua!!" Soojin duduk kembali karena seongsangnim sudah masuk. Semua memberi salam pada guru itu.

"Besok akan ada kemah! Setiap anak wajib mengikutinya. Kemah dilakukan selama 3 hari untuk mengisi hari libur kalian. Kemah dilaksanakan disekitar sekolah saja. Mulai besok pagi kalian harus sudah berkumpul memakai seragam olahraga dilapangan" semua menjawabnya. Soojin masih menghawatirkan Junhyung, bagaimana bisa besok dia ikut kalau sekarang dia sakit?

"Nanti kita beritahu Jun ya? Tapi apa dia bisa ikut?"

"Entah... kalau tidak ikut pasti sayang sekali... suasana akan sangat sepi tanpa adanya Jun" percakapan 2 orang dibelakangnya itu membuat Soojin menoleh.

"Kalian mau kerumah Junhyung nanti?"

"Eoh, kami ingin memberitahunya"

0o0

Keesokan hari dilapangan....

     Semua murid sudah berkumpul. Perlahan Junhyung berjalan diikuti Gikwang dan Yoseob, jaga jaga kalau dia tida tiba pingsan. Mereka masih mencari barisan kelas mereka. Mata Junhyung yang masih terlihat lelah itumelihat seorang gadis yang sedang mengikat sepatunya. Itu Soojin. Senyuman langsung mengembang diwajahnya.

"YoonSoo" begitu dia memanggilnya. Lambaian tangannya terarah pada sigadis. Sigadis malah berpaling.

"Jangan sapa dia Jun!!!" Yoseob memanas manasi. Junhyung kemudian ingat dengan kata kata Soojin terakhir kali mereka bertemu.
     Junhyung berlalu meninggalkan Soojin, berbaris dengan Gikwang dan Yoseob. Seorang seongsangnim naik keatas podium dan meraih mikrofon disana.

Weird Love StorieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang