part 5

1.6K 90 2
                                    


Autor pov

Kejadian freddy dan kayana berpacaran sudah lewat 1 minggu dan sejak kejadian itu persahabatan adan, freddy dan andar juga merengang karena mereka sudah tidak pernah bersama-sama lagi. Tapi fany masih sama seperti biasa ceria, selalu mendekati freddy dan selalu mengagalkan rencana jahat kayana. Seperti kejadian saat ini, fany yang sedang melihat kayana menaruh entah bubuk apa di minuman freddy dan saat kayana ingin membawa minuman itu kepada freddy. Fany menyuruh orang untuk menabrak kayana agar minuman itu menjadi tumpah dan rencana kayana gagal. Fany selalu berusaha meyakinkan haginya jika dia mencintai freddy jadi dia harus melindungi freddy setidaknya dia akan terus berjuang karena semalam dia mendapatkan kabar yang membuat dia berpikir mungkin dia masih harus berjuang

Flashback on

Fany yang sedang menangis di kamar mandi dengan air shower yang membasahi seluru tubuhnya yang masih di balut seragam sma pilita tidak memperdulikan keadaan tubuhnya yang sudah menggigil kedinginan, adan yang setelah mengantar fany kerumah segera pergi dengan adan. Sebenarnya adan ingin menemani fany tapi tidak bisa karena fany yang meyakinkan kakanya bahwa dia baik-baik saja. Adan tidak percaya dengan hal itu tapi andar mengatakan jika fany butuh waktu untuk menyendiri. Dan akhirmya dengan berat hati adan meningalkan fany.

Di bawah guyuran air yang sudah sangat lama akhirnya fany segera mandi dan mengati pakaianya untuk tidur mengistirahatkan tubuhnya bahkan hati dan pikiranya.

Saat fany sedang terlelap tibatiba dia merasakan belaian lembut di kepalanya. Fany pun membuka mata perlahan dan melihat ibunya clara sedang tersenyum hangat pada fany.
"Sayang? Bangun lah dan sarapan, semua sudah menunggu sayang" fany yang merasa membutuhkan pelukan hangat ibunya segera bangun dan memeluk ibunya erat dengan memendam tangisnya berusaha agar tidak terlihat ibunya tapi sayang...ikatan seorang ibu dan anak sangat kuat jadi clara merasa bingung dengan sikap fany yang tiba-tiba seperti itu "ada apa sayang? Terjadi seauatu?"tanya clara lembut sambil mengelus rambut fany
"Tidak apa-apa mom, aku hanya merindukanmu"kata fany yang sudah melepas pelukannya dan melihat ibunya sambil tersenyum tulus karena tidak sepenuhnya itu bohong, dia benar-benar merindukan ibunya.
"Baiklah sayang kalau begitu segera bersiap dan turun ke bawah untuk sarapan" kata clara lembut dan mengecup dahi anak perempuan satu-satunya itu dan di balas fany dengan angukan serta senyuman. Selesai merapikan penampilanya dia segera turun ke bawah untuk sarapan. Saat dia turun semua kakaknya dan orang tuanya sudah duduk dan tersenyum padanya.
"Halo dad" kata fany yang menghampiri ayahnya dan segera duduk di samping ayahnya untuk makan. Mereka makan dengan di selingi canda, tawa dan itu mampu membuat fany sedikit melupakan kesedihanya. Apalagi melihat tingkah kak fabian yang selalu mengomentari penampilan fany yang slengean jika berada dirumah
"Fany! Kakak kan sudah bilang kamu itu harus feminim...pakailah dress jika punya, akan kakak kirim semua koleksi terbaik kakak untukmu" kata bian dengan kesal karena adiknya sangat tidak perduli penampilanya jika di rumah dan bahkan di luar pun seperti itu, hanya jika dia bertemu freddy atau sesuatu yang berhubungan dengan freddy barulah dia akan berpakaian feminim dan rapih. "Kakak bawel! Lagi pula kakak ini seperti sudah terkintaminasi dengan para banci yang selalu mengomel karena penampilan orang lain" kata fany yang tampa merasa bersalah dan tatapan polos. Semua yang berada di ruang makan sudah tertawa terbahak-bahak dan bian yang sudah sangat gemas dengan adiknya itu segera berdiri dan memutari meja untuk menuju ke tempat adiknya itu "awas kau! Aku masih normal tau!" Kata kak bian yang sudah cemberut dan berlari menghampiri fany, fany yang mwlihat kakaknya mwndekat segera berlari menghindar dan terjadi lah kejar-kejaran di ruangan itu
"berhenti kau! Kakak akan memakanmu!" Kata bian dengan masih mengejar adiknya yang terus berlari mengelilingi meja makan yang terdapat kakaknya yang lain dan orangtua mereka.
"Sudah cukup bian! Fany!" Kata ayah tegas dan geleng-geleng kepala karena tingkah anaknya yang maaih swpwrti anak kecil sedangkan ibu mereka clara masih terkiki geli dan membalas suaminya dengan gumaman tapi dapat di dengar semua yang ada di meja "jangan marah sayang...mereka kan menuruni sifat kekanak-kanakan mu" kata clara dengan wajah jail dan membuat ayah mereka gery menjadi salahtingkah dan hanya berdehem cangung sedangkan anak-anak merrka sudah terkekeh geli melihat sikap ayahnya yang salah tingkah. Gery pun berdehem kembali agaslr semua mata melihatnya

Complication LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang