Chapter One (Part 1)

97 4 0
                                    

Cuaca sore ini mendung dan dihiasai suara hujan rintik yang jatuh ke bumi. Aku terduduk di depan jendela kamarku dan melihat ibu masuk ke rumah sepulang kerjanya dan ayah sedang memarkirkan mobil ke garasi. Yap mereka berdua adalah pekerja yang mendedikasikan diri mereka kepada pekerjaan mereka. Ayahku Aslan Kara adalah seorang ayah yang luar biasa, tegas, rajin dan memiliki etos kerja yang tinggi. Sesuai dengan karakternya beliau lembut namun perhitungannya sangat detail terhadap keuangan, mungkin itu yang menjadi alasan dia begitu sukses menjadi Manager Keuangan pada salah satu Bank Terbesar di Negara ini, Crystal Bank. Ibuku Sarah Audrey adalah salah satu pengacara wanita tersukses di kota ini. Banyak sekali orang di kota ini yang ingin meminta bantuannya bila ada masalah hukum dan sekarang dia sudah memiliki kantor pengacara sendiri.

    Aku mendengar suara mesin mobil mati yang berdengung sampai kekamarku yang berada di lantai 2 dan suara kunci mobil tergeletak di meja makan.

    " Aldriiiich, kamu sudah makan belum? Bagaimana sudah diambil ijazah kamu tadi di kampus?" Teriak Ibu kepadaku sambil naik ke atas menuju kamarku.

    "Belum Mom daritadi aku dirumah, menonton tv dan makan Happy tos seharian. Aku menikmati hari indahku setelah lulus kuliah." Jawabku sambil menoleh kearah ibu yang berada di depan pintu kamar.

    "Aduuuuh Aldrich.. Kamu sudah 4 Bulan menganggur semenjak kamu graduation. Kamu seharusnya mencari pekerjaan bukan hanya dirumah dan menonton tv. "

    "Dasar pemalas.."  Kata adikku Rara sambil keluar kamarnya yang berada di sebelahku dan menuju kebawah.

    "Diam kamu ! Siap mom,besok saya akan kesana bersama dengan Rama."

    "Pokoknya besok setelah pulang kerja mama akan melihat laporan ijazah kamu dan kita cepat mencari pekerjaan untuk kamu. Agar kamu tidak menganggur dirumah saja."

    "Baik mooom." Kataku sambil menutup pintu kamar dan melompat ke atas tempat tidur.

    Yap inilah, aku Aldrich Alexander. Umurku 22 Tahun dan aku sudah sukses menyandang gelar sebagai pengangguran selama 4 bulan terakhir, aku baru saja menyelesaikan studiku di Universitas of Brownwood di Brownwood city, kota kecil yang "membosankan" ini. Aku merupakan sarjana Ilmu Hukum, yang menyelesaikan pendidikanku selama 4 tahun (terima kasih untuk temanku Rama yang setia mengerjakan PR dan membantuku dalam ujian). Dan sekarang aku sedang mencari pekerjaan. Aku tinggi bukan pendek, putih  bukan hitam dan memiliki tingkat ketampanan yang tinggi dan apabila bertemu wanita, hanya akan ada 3 pilihan untuknya :

1.    Lari sambil teriak maling

2.    Pura – pura mati

3.    Pura –pura mati sambil teriak maling (?)

    "Hei,pemalas apakah kamu tahu dimana aku meletakkan choco chipsku kemarin sore?" Kata adikku Rara.

    "Tidak, tapi aku meletakan sampah choco chips di tempat sampah itu. "

    "ADUUUUH kan kak" Teriaknya sambil menutup pintu.

Clara Alexander atau kami memanggilnya Arnold, ralat Rara, dia adalah adikku, aku adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Dia cantik berambut panjang, agak bawel dan memiliki otak yang brillian dan baru masuk kuliah di University of Brownwood sama seperti tempatku kuliah dan tetapi fakultas Ilmu Ekonomi. Mungkin dengan otak brilliantnya dia akan menyelesaikan kuliah lebih cepat dariku tapi siapa peduli?

Hari – hariku selama 4 bulan ini menjadi 'masa terindah' dalam hidupku karena aku banyak menghabuskan waktuku untuk menonton tv dan makan kudapan happy tos sepanjang waktu. Pandanganku mengarah ke jendela kamarku menuju ke jalan lurus yang berakhir dengan perempatan yang sepi. Yap, inilah kota kecilku, Brownwood City dengan populasi penduduk dan luas wilayah yang tidak merata. Aku kira 1 : 20 adalah rasio kependudukan disini. Kota ini dikelilingi oleh pertanian jagung masyarakatnya. Banyak pensiunan pejabat yang tingga di sini, karena itulah banyak komplek rumah mewah dan pensiunan di kota ini. Aku dan keluargaku tinggal di pinggiran kota Brownwood city dan disinilah aku lahir dan bertumbuh sampai sekarang.

Forgetting AnastasyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang