Cerita Hantu Beneran

1.5K 116 8
                                    

Sekarang, gue bakal nyeritain cerita hantu. Walau gue ragu bakal jadi cerita horror yang baik dan benar di tangan nista gue ini.

Dulu, gue pelihara hamster. Dari cuma 2 biji, beranak pinak hingga dapet 2 kandang bertingkat, 1 akuarium besar, dan 1 akuarium kecil. Ya, sampai harus pake akuarium yang diisi serbuk kayu. Banyaak banget, dan ditaruh di tangga rumah. Tangga rumah gue emang agak horror, pertama karena lantai atas yang gelap dan belum dibangun. Kedua karena atapnya sudah mengelupas. Keempat karena nggak ada lampunya. Kesepuluh karena dekat pintu belakang. Yak, horrornya, gue gak bisa ngitung.

Suatu malam, kakak gue lagi asyik ngidol liat One Direction di TV sementara gue udah ngorok duluan. Kakak gue haus. Kebetulan, guci dan galon air minum ada di tangga, di sebelah kandang hamster yang bejibun.

Kakak gue ngelihat ke arah tangga dan jerit.

Katanya, ada bayangan seorang anak. Cowok. Ganteng seperti Niall Horan. Ya nggak lah. Bayangan itu, yang gelap-gelapan di tangga, mengambil salah satu hamster dari akuarium besar. Hamsternya gerak-gerak, lalu jatuh. Anak itu ketawa sendiri. Tiba-tiba, dia noleh.

Matanya merah menyala.

Keesokan harinya, ketika di cek, benar-benar ada satu hamster yang hilang.

***

Emak gue, di balik keberanian sangarnya, punya segudang cerita horror.

Suatu hari, dia lagi di rumah neneknya. Rumah gede dengan tiang jati yang besar-besar, di halaman belakang ada lahan kosong 1 hektar dengan berbagai pohon, mulai nangka, sawo, pisang, hingga mangga. Dan semuanya gede-gede.

Ceritanya, malem-malem emak gue disuruh buang sampah di kebun belakang itu. Kata neneknya, disana sudah dibikin lubang buat ngubur sampah, cuma tadi sore hujan. Emak gue jalan kesana. Di tengah kegelapan, kok ada item-item ? Emak gue malah mendekat.

Ternyata, ada sesuatu berbentuk kingkong gede berbulu lebat bermata merah lagi mandi di kubangan sampah dan air itu.

Emak gue (masih agak penakut, yaiyalah gue jadi emak udah ngibrit dari tadi) langsung ngelempar tempat sampah entah kemana dan ngacir ke rumah.

Sampe di rumah, emak diketawain neneknya.

"Iya, di belakang sana emang suka ada genderuwo." Neneknya mengatakan hal itu seolah genderuwo adalah hal biasa seperti kucing, tidak merasa bersalah karena telah menakuti cucunya.

Emak gue juga ada banyak hal mistis di sekitar rumah masa kecilnya dulu. Seakan kurang, ditambahi dengan ibu dan kakaknya yang indigo alias bisa liat setan. Kayaknya sih keturunan, gue sujud syukur karena gak dapet.

Misal, ketika dia pulang sekolah. Emak gue jalan kaki, dan jalan yang harus dia lewati adalah perkebunan entah salak entah kelapa sawit. Waktu itu, dia pulang kemaleman karena macet sama temennya. Dan mereka punya motto : Ada suara ngikik, balik kanan, bubar jalan, nggak pulang.

Benar saja. Baru setengah jalan, tengkuk mereka mulai dingin-dingin merinding gitu. Tiba-tiba, dari sela pepohonan, terdengar suara ngikik.

"Hikhikhikhikhik."

Mereka berdua ngibrit dan numpang nginep di rumah temen.

Sedangkan kakak emak gue alias pakde gue punya cerita yang lebih horror. Secara dia orang indigo yang terbiasa interaksi sama "mereka" jadi dia nggak begitu takut. Garis bawahi, nggak begitu takut.

Ceritanya, dia malem-malem lewat sana naik ojek. Bukan, bukan ojek payung. Pakde habis ngapain gitu, yang jelas dia harus pulang malem itu. Yaudah dia memberanikan diri.

Eh si mbak kunti berulah. Udah merinding berat, dingin gitu hawanya, tiba-tiba motor ojeknya mogok tanpa alasan.

"Hikhikhikhikhik."

Kali ini, nggak sekedar ketawa doang.

Mbak Kunti terbang melayang ke arah pakde gue dan tukang ojek yang lagi sial.

"AAAAAAAA !!"

Pakde gue lari sekenceng-kencengnya, sampe rumah ketakutan setengah mati.

Tukang ojeknya ? Entahlah, malang sekali nasib tukang ojek itu.

Cerita Hantu Seorang AuthorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang