"Bil, gue boleh duduk disini gak?" Tanyaku kepadanya dengan santai tanpa ada rasa mengganjal satupun. Tanpa berkata apapun dia langsung menyingkirkan barang - barang diatas meja yang hendak ku duduki itu. Kebetulan sahabatku duduk satu space dengan dia.
Dia, yang tanpa kusadari sini sudah 1 tahun ku kagumi.
Deg.
"Woi, Sha ngapain sih? Mikirin apaan? Tuh matahari depan lo." Bisik Naufal disampingku. Tak kusadari, Bu Liliya sedang melihat ku dengan mata tajam yang khas membuat anak - anak ketakutan. "Presha? Mikirin apa presha? Coba jawab soal didepan."
Pluk.
Math, I'm done with you.
"KRIIIIINNG" bunyi bel terdengar ketika satu langkah ingin bergerak kedepan sambil membawa spidol. "Baik anak - anak kita lanjutkan pertemuan esok." Katanya.
"Thankyou for this another miracle, god."
Istirahat telah tiba. Dimana semua anak kelas 9B keluar berhamburan. Ada yang memilih untuk stay dikelas ini tanpa alasan apapun. Kecuali mereka yang asik berpacaran. Huh. "Sha? Turun gak?" Sambut salah satu sahabat ku, Rida. "Iya deh ikut turun mau ketemu Aulia juga." Kami menyamperi teman - teman yang lain juga. Tak lupa menyamperi Rahma yang memang sahabat karib ku. By the way, Aku adalah anak yang tergolong easy going kemana pun, siapapun yang aku temui. Termasuk team ku ini yang sudah satu tahun lebih bersama.
"Presha sayang!" sambut teman lelaki ku yang memang suka modus. Apalagi kepadaku, "tolong tuhan jika engkau berkehendak jauhkan lah dia dariku sejauh Sabang hingga Merauke." Gumamku dalam hati. Aku tak berbalik kepadanya. Hanya berjalan hingga sampai di depan kelas Rahma. "Amaaaa!" Kulihat dia sedang menyendok bekalnya itu hingga terhenti karena panggilan ku. "Apaan sih pres, lo ganggu tau ga, ini makanan terindah dan terenak didunia. Sayang, gue lewatin momen ini kalau makan terganggu oleh bakteri amuba kayak lo gitu deh." Sapanya lebay.
"drama queen."
Menunggu dia makan adalah hal terbiasa padaku. Benar - benar biasa. Jika aku digaji hanya untuk menunggu ia makan mungkin, aku sudah bisa membeli satu helikopter raksasa. Setelah menunggu Ama makan, Akhirnya kami ber - 8 berkumpul didepan tepat musholla. "LIA! AUL! SUMPAH GUE GAK SABAR HARI INI DEMI DAH SUMPAH!" Kataku pada Aulia dengan muka flat-nya. "fuck u dear." Ku lontarkan kata itu padanya.
"What's wrong on today?" Jawabnya santai.
" Huh, you forget something dude. Its 8 march and you forget that today my future husband on his birthday?"
"Oh my gosh! Astaghfirullah I just forget it. Setya's birthday today? Right?"
"Oh Aulia, that's not funny. TODAY IS BILAN BIRTHDAY!"
She is just laughing, Actually.
Menyebalkan.
Bilan.
Bilan Farhansyah.
Halo semua! Gue buat cerita baru lagi hehehe, semoga suka. Ya, kalo ada kesalahan mohon dimaafin. Masih pemula.
Don't forget to vomment!
Thankyou! xoxo.
Regards,
screfanic.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enchanted
Teen Fiction"Maaf sha. Bukan gue gamau nerima perasaan lo. Gue ga mau kita nanti pisah." ucapnya di pengujung jalan. Biarkan lah hujan membasahi bumi. Biarkanlah hujan menyelimuti ku dengan kepedihan. Biarkan hujan menyelimutinya dengan rasa penyesalan terdala...