Anna terbangun dari tidurnya di tempat yang sama sekali tidak dikenalnya.
Anna mengerjap dan mengedarkan pandangan, jelas sekali rumah sakit tidak memiliki ranjang king size sebagus ini—bahkan sepertinya tidak ada ranjang ukuran king size di rumah sakit—sebelum tersadar saat melihat meja kerja yang ada di sisi terjauh ranjang.
Anna duduk dari tidurnya dan melihat ke belakang punggungnya tapi tidak menemukan Max disana, tidak juga di kamar mandi saat Anna membuka kamar mandi untuk membasuh wajahnya sebelum terlonjak saat mendengar seseorang mengetuk pintu kamar Max, membuat Anna menelan ludahnya.
Bagaimana jika seseorang memergokinya? Bagaimana jika itu adalah salah satu wanita Max? Atau yang lebih buruk lagi, bagaiamana jika itu keluarga Max?
Anna berjalan mondar-mandir didalam kamar mandi sebelum mengintip ke dalam kamar Max saat suara ketukan itu tidak juga berhenti.
"Nona, saya membawakan Anda sarapan," kata seseorang yang ada di balik pintu membuat Anna mengerutkan kening.
Dengan ragu Anna keluar dari dalam kamar mandi, "maaf, apa maksudmu adalah aku?"
Lama Roger terdiam karena bingung pada pertanyaan wanita itu, "ya, tentu saja Anda."
Anna berdehem mencoba membersihkan tenggorokannya, "maaf, tapi apa kau tahu siapa aku? Maksudku, bisakah kau menyebutkan namaku?"
Roger semakin mengeryit bingung, jika saja tuan mudanya itu tidak bertemprament buruk maka mungkin Roger akan meminta kenaikan gaji karena harus menghadapi wanita-wanita Max Alaska yang kebanyakan memang sakit jiwa karena sangat menikmati permainan sex yang kasar. Roger bukan menguping, hanya saja pernah tidak sengaja mendengar wanita-wanita itu melenguh nikmat bahkan saat Max meniduri mereka seperti pelacur.
"Apakah Anda robot yang harus di aktifkan dengan nama?"
Anna tergelak pelan sebelum menggeleng, "tidak, hanya sebutkan saja namaku. Mungkin saja kau salah mengenali orang. Kau pasti tahu wanita Max Alaska sangat banyak," jawab Anna dari dalam.
"Ehm baiklah," sebelum berdehem, "Anna Robert. Maksudku adalah, nama Anda Anna Robert. Aku tidak bermaksud tidak sopan dengan memanggil nama Anda, Nona. Tuan Max meminta saya membuatkan sarapan untuk Anda."
"Tidak masalah, oke baiklah kau boleh masuk dan letakkan sarapannya di atas meja, lalu kau bisa meninggalkanku sendirian untuk sarapan," kata Anna dengan berlari masuk kembali kedalam kamar mandi sesaat sebelum Roger membuka pintu, melongok ke dalam sebelum menggeleng saat menyadari wanita aneh itu masuk kedalam kamar mandi untuk bersembunyi, lalu meletakkan nampan berisi sarapan itu diatas meja.
"Nona, jika Anda membutuhkan ... "
"Tidak, aku tidak membutuhkan apapun," sebelum Roger mengangkat bahu dan beranjak, "tunggu ... tunggu dulu, bisa kau beri tahu aku cara agar aku bisa keluar dari rumah ini tanpa bertemu orang?"
Roger menggaruk rambutnya yang tidak gatal sebelum mengusap cambangnya, "Anda bisa melalui pintu belakang jika Anda mau."
"Oke, baiklah, terima kasih sarapannya."
"Sudah tugas saya melayani apa yang tuan Max minta, Nona. Jadi jangan berterima kasih," jawab Roger sebelum benar-benar keluar dari kamar itu dan menutup pintunya pelan.
Anna menempelkan telinganya di pintu sebelum mengusap perutnya yang memang sudah sangat lapar, lalu membuka pintu perlahan dan mengendus aroma lezat dari masakan pelayan Max yang membuatnya melahap banyak-banyak apapun yang diletakkan diatas nampan itu tanpa peduli apakah Max memerintahkan pelayannya itu untuk membubuhkan racun didalamnya atau tidak. Anna sudah lama tidak makan, demi untuk menabung setiap sen nya demi memenuhi kebutuhan Little Sam selama dirumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hank (D)over (Seri Alaska/Dover 1)
RomanceHank biasa disebut 'idiot' oleh orang-orang yang tidak mengenalnya, juga oleh orang-orang yang mengenalnya. Bahkan seseorang seperti Hank-pun punya rahasianya sendiri. Rahasia yang tidak berniat untuk dibaginya dengan siapapun, bahkan dengan ibunya...