Sesampainya di sekolah, aku bersiap siap untuk upacara. Yap, ini upacara penerimaan murid dan aku keterima di SMA terbaik disana. Tak lupa juga aku berkenalan dengan beberapa temanku agar tidak kuper nantinya. 30 menit kemudian, upacara dimulai.
"Selamat untuk kalian yang berhasil masuk ke sekolah ini. Saya berharap kalian nyaman disini...bla bla bla bla...", aku menguap ketika mendengar kepala sekolah berbicara yang kurang penting bagiku. Temanku yang melihatku hanya bisa tertawa kecil agar tidak terdengar olehnya.
45 menit kemudian, upacara selesai dan dilanjutkan oleh pelajaran. Aku menikmatinya dengan baik, apalagi ada Bahasa Inggris kesukaanku. Aku jadi teringat oleh adikku yang tidak menyukainya, bahkan ekspresinya membuatku tertawa karena melihatnya kesal. Normal kan untuk ukuran kakak? Hahaha...
Pelajaran per pelajaran ku lewati dengan mudah, kecuali Fisika karena aku gagal mendapat nilai bonus, banyak temanku yang handal di pelajaran itu. Membuatku tidak mood saja.
Sekolah telah berakhir, aku pulang ke rumah.
"Mamaaaa, aku pulanggg!", teriakku dari luar dan segera masuk ke dalam rumah.
Aku kaget, melihat adikku bersama teman temannya berada di rumahku dan menggunakan laptopku untuk melihat video girlband seksi.
"Astaga... Ngapain kamu...", aku hanya bisa mengelus dada melihat adikku cengar cengir bersama teman temannya.
"Iya nih, aku mau dance lagu Shake It, keren lho", katanya.
Aku segera menuju ke laptopku dan melihat videonya. Mana ada anak kelas 1 SMP menari seperti ini hah. Berbagai pikiran memenuhiku dan membuatku pusing.
"Terserah kamu lah dek"
Aku menuju kamar dan menutup pintunya. Rasa kesalku pada adik kalah dengan kesalku di sekolah, mengingat ada teman yang menurutku menyebalkan untuk dijadikan teman. Aku hanya bisa mendengus pelan lalu kembali tidur sampai tak sadar kalau mama dan papaku datang ke rumah.
"Bagaimana hari pertama kalian disekolah?", tanya mama sambil tersenyum.
"Enak ma. Aku ketemu banyak teman, dan mereka kesini lagi", teriak adikku sampai aku terbangun dan buka pintu.
"Eh mama, eh papa! Papa datang toh...", aku berlari dan memeluk papa.
"Iya, bagaimana hari pertamanya? Enak?"
"Not bad, hehe", jawabku santai.
"Ok... nah Britt, sekarang kau mandi. Kau bahkan tak ganti baju", seperti biasa mamaku cerewet soal ini.
"Oke ma...", jawabku singkat dan disambut dengan tawaan adikku.
Aku mengejarnya dan menjitaknya. Ia membalasnya dengan memukulku, seperti biasa. Aku dan dia tak berubah, tetap saja aku harus mengalah. Huh...
Selesai mandi, aku makan malam dengan keluarga. Bagiku, tak ada yang bisa digantikan oleh apapun dengan makan singkat ini. Kebersamaan dengan keluarga itu berbeda ketika aku makan bersama temanku di kantin, rasanya hangat sekali.
Selesai makan, aku belajar dan bersiap siap untuk tidur. Ketika mau tidur, aku melihat wajah adikku yang cerah saat tidur. Aku tersenyum dan berdoa untuknya agar mendapat kebahagiaan, apapun yang terjadi. Selesai berdoa, aku tidur agar bersiap siap untuk besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Siblings
Non-FictionSeoul, 23 Mei 2000 Aku telah lahir di dunia ini, diberi nama Yeunsa oleh ibuku. Aku sangat kagum padanya, mengingat aku dilahirkan dengan cara normal walau harus mempertaruhkan nyawanya. Aku menyayanginya, sangat. Selesai mencatat buku diari, aku m...