Sekolah Baru

224 10 1
                                    

Sekolah baru. Yah menurutku sekolah di SMA lamaku akan lebih menyenangkan kalau saja kedua orang tua ku tak pindah ke kota ini. Untung aja dalam hal ini papa selalu mengalah untuk membiarkanku memilih sekolahku sendiri. Kalau saja papa atau mama dan atau juga kakak yang milihin sekolah buat aku, mungkin saja aku akan sering bolos kali yah. Karna satu hal kalau masalah sekolah itu harus sesuai dengan apa yang aku inginkan karna itu masa depanku.

Oke. Tak perlu banyak bicara lagi. Ini hari pertama aku masuk di SMA GARUDA ini. Yahh inilah SMA baru aku. Mungkin bagi sebagian remaja pindah sekolah adalah hal yang sangat menyedihkan karena harus berpisah dengan semua teman yang udah lama mengisi hari hari kita. Tapi seburuk apapun itu aku mesti bangkit. Pasti akan ada banyak remaja yang mau berteman denganku disini. Apalagi para cowok yang pasti berharap banget aku mau jadi teman barunya. Secara aku kan salah satu cewe tercantik di SMA lamaku. Hahahah aku emang suka PD tingkat tinggi orangnya, tapi itu kan emang kenyataan. Meskipun udah puluhan cowo yang udah aku tolak. Yahh itu sangat sadis(alay nya aku). Dan asal kalian tau aku menolaknya dengan alasan fokus belajar. Ku pikir itu alasan yang cocok agar mereka tak terlalu membenciku, jujur saja meskipun aku alay kayak gini tapi aku belum pernah pacaran lhoo. Apa kalian minat jadi pacar aku??. Hahah canda kali,jangan dipikirin ah. Akunya jadi malu. Hahahah abaikan.

Pagi ini aku berangkat ke sekolah dengan papa,beliau sudah mengurus surat-surat pindahanku sejak kemarin. Jadi sekarang papa akan mengantarku saja. Papa menurunkanku tepat di depan sekolah ini. Sebelumnya aku telah melihat area sekolah ini lewat internet. Namun, baru kali ini aku melihatnya secara langsung. Dan ternyata lebih luas dan sepertinya akan menyenangkan sekolah disini.
Aku turun dari mobil setelah berpamitan kepada papa. Sekilas aku melihat anak-anak di sekolah ini. Aku takut tak mendapat banyak teman disini.
Aku berdiri tepat didepan gerbang sekolah yang terbuka lebar.
"Woy, minggir dong mobil gua mau masuk nih!!"
Tiba-tiba aku tersadar karna seseorang yang telah berteriak tepat di telinga bagian kananku. Gila bisa tuli nih gua.
"Apaan sih, datang-datang main teriak aja, emang gue tuli apa?"
"Lo tuh yah berani-beraninya melawan gue? Lo gak tau gue siapa?"
"Perlu apa tau semua tentang Lo? Sok tenar banget sih lo!!"
"Kurang ajar, udah cepet minggir sana!!, Lo gak lihat mobil gue mau masuk? Apa lo buta?" jawab tuh cowo sambil nunjuk mobil sportnya yang tepat berada dibelakang kami berdebat.
"Okeh, gue gak mau debat ama cowo resek kayak lo, buang-buang waktu banget!!"
"Gue juga gak mau debat ama cewe kayak lo, udah sono minggir!"

Aku pun mengalah daripada akhirnya aku cari masalah,mana aku siswi baru di sekolah ini. Nih cowo masuk ke dalam mobil dengan wajah kemenangan. Emang dasar, nihh cowo resek siapa sih? Kok kayak tenar banget di sekolah ini. Udahlah gak penting banget mikirin dia.
Aku masuk kesekolah ini, dan tanpa sadar aku di perhatikan oleh siswa-siswi disini, itu membuatku nyaris kutakutan, mereka menatapku dengan tatapan aneh,genit dan tak sedikit pula dari mereka yang tengah membicarakanku.

Aku berjalan menyusuri sekolah ini untuk mencari keberadaan ruang guru. Tak terlalu sulit untuk menemukan ruang guru ini karena di koridor sekolah ini telah di sediakan peta sekolah.

Aku berjalan menuju tempat yang aku cari, ruang guru. Setelah sampai,aku langsung mengucapakan salam. Dan ada seorang guru laki-laki yang bertubuh agak besar, beliau adalah kepala sekolah di SMA GARUDA ini.
"Kamu yang namanya Ravika Putri Wirawan?" tanya bapak ini.
"Iyah pak, saya Ravika,murid baru di sekolah bapak." jawabku.
"Oh, yah kalau begitu silahkan duduk !" beliau menyuruhku duduk di ruangannya. Sebelum bertemu dengannya tadi aku telah bertemu dengan sekertaris beliau di ruang guru, dan kemudian mengantarku keruang kepala sekolah ini.
"Iyah terimakasih pak"
"Yah,saya berharap kamu bisa betah yah berada di sekolah ini, dan semoga kamu bisa dengan cepat juga beradaptasi dengan lingkungan sekolah ini. Baik perkenalkan saya kepala sekolah disini, nama saya Agam Bakti Sucipto, kamu bisa memanggil saya pak Agam,."
"Oh, iyah pak Agam, terimakasih atas suport bapak terhadap saya, saya pasti dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah ini dengan sebaik mungkin." jawabku dengan penuh semangat.
"Baik mari saya antar kamu ke kelas kamu!"
"Baik,terimakasih pak"
"Iyah, sama-sama."

Setelah kami berjalan cukup lama, melewati koridor-koridor sekolah, akhirnya kami sampai juga di kelas baruku kelas XI-IPA 2.

Saat aku memasuki kelas dan pak Agam memperkenalkanku kepada teman-teman di sini, aku cukup senang ternyata aku mendapat respon baik dari teman baruku.

"Baik Vika silahkan kamu duduk di tempat barumu di kelas ini!" kata pak Agam kepadaku.
"Baik terimakasih pak."
Pak Agam keluar kelas dan aku pun duduk di bangku kosong sebelah seorang cewe yang cukup manis dan cantik ini.

"Hay,Vika kenalin nama aku Sela," kata cewe ini sambil mengulurkan tangannya ke arahku, aku pun menerima uluran tangannya dengan senyum sebaik mungkin.
"Iyah Sela" jawabku.

Pelajaran hari ini diawali dengan Fisika yang menurutku tak cukup rumit karena telah aku pelajari di rumah. Aku pun sudah cukup dekat dengan teman-teman di kelas ini. Meskipun aku hanya beberapa jam disini. Tapi mereka memang sangat baik kepadaku.

Kelas ini juga seru. Mulai dari saat jam pelajaran kosong mereka bercanda bersama. Belajar bersama dan banyak hal yang kami lakukan. Apalagi kalau teman aku yang namanya Jono ini,dia bisa saja membuat lelucon-lelucon yang membuat semua di kelas ini tertawa ngakak melihatnya. Mulai dari menirukan gaya Syahrini, gaya Zaskia Gotik, Sampai gaya Audi Marissa yang goyang dumang itu lho. Hahahah sumpah kebayang deh tuh mukanya kayak apa.

"Heh Jono lo gausah niruin gayanya Syahrini deh, nanti malah jadinya kayak Syahrempong lagi." kata Arif ketua kelas disini.
"Hahahah, ada-ada aja lo rif!!" kataku kepada Arif.
"Ihhhh, emang bener kan sayang ,Jono jelek banget kalau kayak gitu!" jawab Arif.
"Heyy rif sayang-sayang, sayang patak lo. Gua bilangin Bela mampus lo!" kata Iyan.
"Iyah tuh rif biar mampus lo!" jwab seseorang lagi yang namanya Fahri.
"Ihhh, Vika jangan mau deh sama Arif, mending ama Aa' Abi aja!" kata Abi,si cowo paling keren kata Sela di kelas ini, tapi sayang dia emang suka genit.
"Enak aja, dari pada gua sama kalian semua, mending gua ama Jono kali, yah kan Jon!" kataku kepada mereka semua. Sedangkan Sela hanya diam sambil geleng-geleng dengan apa yang barusan aku ucapkan.
"Bener juga tuh Vik, mereka emang suka genit ama semua cewe, apalagi cewe cantik kaya lo, tuuh dengerin kalian. Kalian semua di tolak ama Vika!!". Jawab Jono sambil menahan tawanya.
Keseruan di kelas ini yang membuat aku lebih semangat untuk hari keduaku besok di sekolah ini.

Pukul 14.30 WIB. Bel pertanda pulang berbunyi. Semua siswa berhamburan keluar sekolah, termasuk aku. Aku melihat tak jauh dari sekolah ada mobil kak Revan yang menunggguku. Setelah berpamitan kepada Sela akupun segera menuju ke mobil kak Revan.

"Gimana dek?" tanya kak Revan.
"Seru dong kak,mereka semua asik!" jawabku.
"Udah dapet cowo apa belum?"
"Ihhh.. Kakak ada-ada aja, baru sehari sekolah uda tanya yang begituan!"
"Canda kali dek!"
"Udah deh kak ayo pulang! Jangan canda mulu"
"Siap adikku yang cantik semimpi"
"Oke kakakku yang ganteng sehayalan"

Kami pun pulang menuju rumah kami. Yyayalah masak rumah kalian. Canda kalii.
Hari ini cukup menyenangkan bagiku di sekolah baru.

VikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang