Part 2

46 5 2
                                    

Happy reading!! :)

Lita

~~

Author POV

Hari ini hari minggu, mungkin hari ini adalah hari yang paling ditunggu-tunggu oleh semua orang.

Mereka bisa berkumpul dengan keluarga, bercanda gurau atau mungkin hanya bergumul dengan acara-acara receh tempat para ibu menggosip.

Ini saat yang tepat untuk melepas penat sejenak, bagaimana tidak, pantai, pusat perbelanjaan, diskotik, pasar, tempat pelelangan ikan, semuanya sesak diserbu pengunjung.

Tapi itu tidak berlaku pada Lores kali ini, pemuda jangkung yang dua tahun lagi akan genap berusia kepala tiga ini harus memenuhi panggilan sang ayah yang sudah sangat dihindarinya, tapi dia diharuskan datang kali ini.

Pagi pagi sekali ayahnya menyuruh Lores untuk menemuinya di kediaman keluarga besar Lucian's.

Tentu hal ini sangat dihindari oleh Lores, percakapan antara anggota keluarga cukup membuatnya jengah.

Setidaknya dia ingin menikmati masa mudanya dulu sebelum menempuh kehidupan yang sesungguhnya, kehidupan yang dikelilingi oleh dokumen-dokumen perusahaan yang melihatnya saja sudah membuatnya pening.

Sebuah mobil Bugatti merah memasuki halaman tempat persinggahan keluarga Lucian's, Deru mesin mobil memecah keheningan taman bunga di kanan kiri jalan.

Seorang pria dengan setelan jas berwarna Brown Metalic yang melekat sempurna ditubuhnya melangkahkan kedua kaki jenjangnya dengan penuh wibawa, kepalanya sedikit mendongak saat beberapa gadis berpakaian layaknya pelayan memberi salam kepadanya.

Lores POV

Kutatap rumah berlantai marmer berwarna putih gading ini, sudah sangat lama sejak tiga tahun yang lalu aku memutuskan untuk meninggalkan rumah ini.

Hawa permusuhan langsung terasa ketika aku mengijakkan kakiku disini.
'oh god, why you choose me!'

Beberapa gadis muda menyapa ku dengan ramah, aku tidak berniat membalas sapaan ramah mereka. Ku dongakkan kepalaku, dan meneruskan langkah kakiku, menembus lorong megah berhias relief-relief indah.

"Putra kebanggaanku, ayo duduk sini nak, aku begitu merindukanmu", ucap seorang lelaki tua yang mungkin sudah berumur separuh abad sekarang, Zeus Romeo Lucian, dia ayahku. Kondisinya nampak baik sekarang, percuma saja aku khawatir ketika mendengar kabar bahwa dia terkena serangan jantung saat aku meninggalkan rumah ini dulu.

"Langsung pada intinya, aku sibuk", ujarku langsung duduk di depan pria tua ini, sofa berwarna hitam legam ini membuat aura kekuasaan pada diri Zeus terpancar kuat menaungi seisi ruangan.

"Aku menginginkanmu disini, untuk bicara tentang keberlangsungan perusahaan keluarga kita. Aku sudah cukup tua Lores, tolong mengerti dan gantikan posisiku secepatnya"

"Tidak!"

"Apa lagi yang kau tunggu?, apa lagi yang kau perlukan?, usiamu sudah terlalu matang untuk mengemban tanggung jawab ini", nada bicaranya melembut ketika melihat rahangku mulai mengeras.

"Kenapa tak kau suruh anak simpananmu itu Zeus, bukan kah kau lebih memilih dia daripada aku?, aku bisa memenuhi kehidupanku sendiri tanpa sepeser uang pun dari keluarga ini", ku tatap tajam mata pria tua di depanku ini.

Rahangnya mulai menegas, nafasnya sudah mulai memburu.

"Aku sudah cukup bersabar Lores, kedatanganmu sudah kuharapkan sejak lama, sejak-"

Behind meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang