Dimalam hari Yoshino menerima pesan dari Kirito.
Kirito: "Yoshino"
Yoshino: "?"
Kirito: "Aku ingin menanyakan sesuatu"
Yoshino: "Apa?"
Kirito: "Sebenarnya apa hubunganmu dengan Kaori? Mengapa kamu sangat dekat dengannya?"
Yoshino: "Oh,, dia adalah sahabatku"
Kirito: "Serius?"
Yoshino: "Iya"
Dimalam itu, Yoshino menyembunyikan hal yang sebenarnya kepada Kirito.
----------
Keesokan harinya di sekolah, Kirito menanyakan hal yang sama kepada Kaori.
Kirito: "Kaori"
Kaori: "Ya?"
Kirito: "Sebenarnya apa hubunganmu dengan Yoshino?"
Kaori: "Cuman temen deket kok"
Kirito: "Oh,,"
Kaori: "Memangnya kenapa?"
Kirito: "Tidak kok"
----------
Pada saat jam istirahat, Yoshino dan Kaori bertemu di kantin. Oleh karena itu, ia makan bersama di kantin.
Yoshino: "Kaori"
Kaori: "Hi Yoshino"
Yoshino: "Kaori mau makan apa?"
Kaori: "Biasa, ramen"
Yoshino: "Kebetulan gua juga mau makan ramen"
Kaori: "Kalau begitu, kita sama-sama saja antri disitu"
Yoshino: "Iya"
Pada saat itu, ternyata Kirito ada di dekatnya, tetapi mereka berdua tidak sadar bahwa Kirito ada di sampingnya.
Kirito pada saat itu hanya terdiam dan perasaanya tidak menentu.
Pada saat Yoshino dan Kaori selesai makan, mereka kembali ke kelasnya.
Dan pelajaran pun dimulai
----------
Pada saat jam pembelajaran di kelas Kaori, Kirito tidak berada di dalam kelas Kaori pun tidak fokus belajar karena memikirkan Kirito. Jadi, Kaori ingin mencari dimana Kirito berada pada saat jam istirahat ke dua.
Ding,,
Ding,,
Ding,,Bel istirahat kedua pun berbunyi.
Kaori mencari Kirito ke kantin, ke lab fisika, lapangan sepak bola dan tempat lainnya, tetapi Kirito tetap saja tidak ditemukan oleh Kaori.
Pada saat itu, Yoshino berada di perpustakaan sedang mencari buku yang ingin dipinjam. Ia melihat Kirito menunduk dan menutupi wajahnya dengan buku di antara lemari-lemari buku.
Yoshino: Kirito, apa yang kamu lakukan disitu?
Tiba-tiba Kirito kaget mendengar suara Yoshino jadi Kirito berpura-pura sedang membaca buku yang ia pakai untuk menutup wajahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Story
عاطفية"Bagaimana perasaanmu jika pacarmu diambil oleh sahabatmu?" "Dan sahabatmu memprovokatorimu" "Menjelek-jelekkan dirimu di belakang" Lalu "Pacarmu yang tidak percaya akan perkataanmu?" Hingga kamu terasa mati rasa akan semuanya Begitu menyakitkan