PROLOG

64 3 0
                                    

"Gue ngerti kok, gue maklum atas semuanya. Lo gak usah mikirin gue lagi, gue gak apa-apa."

"Ta-tap..."

"Gue juga sadar diri kok, Nic. Gue gak bakalan maksa orang buat suka bintang, sementara orang itu bisa miliki bulan. Gue tahu diri kok."

"Bukan gitu maksud gue, Ay."

"Lalu apa yang lo maksud, ha? Lo putusin gue dengan alasan yang gak masuk akal. Terus lo suka sama sahabat gue sendiri. Lo menjauh, gue kira kita bakal tetep berhubungan dengan baik, sebagai teman. Tapi lo malah bertingkah seolah-olah kita gak pernah saling kenal. Lo marah-marah pas Tomi deket sama gue. Gue masih inget lo bilang kalo gue nyari pelampiasan jangan sama adik lo. Tapi lo gak tau sebenarnya perasaan gue apa, Nic! Lo selalu aja negative thinking sama gue. Lo selalu aja nuduh gue yang enggak-enggak.

"GUE MUAK SAMA LO! GUE BENCI SAMA LO! GUE KHILAF KARNA PERNAH CINTA SAMA COWOK SEBRENGSEK LO! MENDING LO PERGI DAN JANGAN PERNAH KEMBALI!"

"Ay, gu-gue minta maaf-"

"Kata maaf gak bakal memperbaiki kepercayaan gue yang udah rusak, nic. Mending lo pergi, dan anggep aja ini semua cuma mimpi buruk."

"DENGERIN GUE DULU!"

Aya menatapnya dengan pandangan sendu. Tak banyak yang berubah dari dirinya. Selain badannya yang semakin kurus.

"Gue nyesel, Ay. Gue nyesel ninggalin lo. Gue tahu gue salah. Makanya gue minta maaf sama lo. Kalo gue punya satu kesempatan lagi, gue gak bakal nyia-nyiain lo. Gue mohon, Ay. Percaya sama gue."

"Udahlah, Nic. Gue gak bisa kasih lo kesempatan. Gak ada lagi kesempatan. Kita udah ada dijalan yang berbeda. Gue gak bisa."

Aya hendak berjalan pergi meninggalkan Nicco tapi lelaki itu tiba-tiba saja merenggut bahu Aya dengan kasar. Dan tanpa sadar, bibir mereka sudah bertautan.






Because forgetting is a harder fight.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 30, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOST STARSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang