Senyuman Mama

747 10 2
                                    

(Minggu Sore)
Via dan Bu Ana sedang menyiapkan makan malam, Yosi dan Jeremy sedang belajar untuk persiapan ujian, Niel dan Pak Rudi sedang main cayur. ' Ma senang ya liat Papa sama Niel akrab banget padahal kita baru 2 bulan menikah. " kata Via sambil memotong wortel ' kalian kan udah 1,5 tahun pacaran jadi Papa sama Mama udah kenal akrab sama Niel dan keluarganya. " jawab Bu Ana sambil terus menggoreng ikan ' hahaha iya ya. " kata Via sambil tertawa ' udah sayang. Kalau ketawa jangan sambil merem gitu, nanti jari jarimu yang jadi sayur. " nasihat Bu Ana ' oke Mamaku yang cantik. " jawab Via sambil tersenyum.

(30 menit kemudian)
' Kak Via, ini gimana Caranya?" Tanya jeremy sambil membawa buku PR matematikanya 'sebentar ya sayang kakak lagi bikin sup nih. Tanya kak Niel atau Papa dulu. " jawab Via ' sini coba Mama lihat. " kata Bu Ana sambil mengambil buku PR dari tangan jeremy ' ini Ma, nomer 9 sama 13. Jeremy ga bisa." Kata Jeremy ' ya sudah sini Mama ajarin. " kata Bu Ana sambil tersenyum. Via memperhatikan mereka Mamanya terlihat Agak Aneh hari ini wajahnya terlihat pucat dan Via merasa ada sesuatu yang buruk akan terjadi, tapi Via belum berani mengatakan hal itu kepada Mamanya.

(Saat makan malam)
' Mama kenapa? " tanya Niel saat melihat wajah pucat Bu Ana ' Mama ga papa kok." Jawab Bu Ana sambil tersenyum ' wajah kamu.pucat sayang, kita kedokter ya. " kata Pak Rudi sambil membelai rambut istrinya ' ga usah Pa. Mama baik baik aja kok. " jawab Bu Ana sambil tetap tersenyum tetapi perasaannya campur aduk antara takut dan Bingung, Bu Ana merasa sesuatu yang buruk akan terjadi. ' Ma. Mama mikirin apa? " tanya Via ' eh enggak mikir apa apa kok sayang. " jawab Bu Ana sambil tersenyum ' Mama hari ini kenapa sih? Kok aneh banget? Atau jangan jangan Mama mau punya adek lagi ya?" Tanya Yosi yang langsung membuat Via tersedak ' uhuk uhuk. Kamu itu yang aneh dek. Kok seneng nambah adik aja, kalian berdua tingkahnya udah bikin kakak pusing apalagi nambah satu. " omel Via ' ya ga papalah kak, aku juga mau jadi kakak. " kata Jeremy riang 'Papa lihatlah makhluk kecil ini, pada minta adik lagi. " kata Via sambil menoleh ke arah Pak Rudi 'Papa rasa 3 anak udah vukup. " kata Pak Rudi santai ' betul, kalau sampai Mama hamil lagi kan kasihan kak Via." Kata Bu Ana ' emang kak Via kenapa? " tanya Yosi keheranan. ' kan sebentar lagi kak Via mau punya anak, iya kan sayang? " tanya Niel sambil melirik Via ' ya. Betul " jawab Via sambil tersenyum ' wah akhirnya kamu mau mengabulkan keinginan Mama. " kata Bu Ana sambil tersenyum cerah. Via hanya tertawa ' kak Via curang, aku juga mau punya Adik." Kata Jeremy sambil memasang wajah cemberut ' kan sama aja punya adik, tapi kalian berdua dipanggil tante sama om. " jawab Pak Rudi ' tante? Ogah ah aku ga mau dipanggil tante, Aku maunya dipanggil Aunty." Kata Yosi ' kenapa kok ga dipanggil tante aja? " tanya Via ' soalnya panggilan tante itu terlalu mainstream " jawab Yosi. Via langsung tertawa 'kebanyakan baca komik si juki sih. Hahaha." Kata Via sambil tertawa ' biarin " jawab Yosi cuek ' udah cepetan makannya terus lanjutkan belajarnya. " kata Bu Ana ' iya Ma." Jawab Yosi sambil meneruskan makannya. Setelah semua selesai makan Via dan Bu Ana membereskan meja makan.

(Di dapur)
Via sedang mencuci piring ketika Bi Arin masuk kedapur sambil membawa ramtang yang berisi makanan ' itu dari siapa Bi?" Tanya Via " oh. Ini dari tetangga non, habis melahirkan." Jawab Bi Arin ' siapa melahirkan Bi?" Tiba tiba Bu Ana sudah berada di dapur ' yang melahirkan Bu Ramita tetangga sebelah, ini tadi nitip kue ke Bibi untuk Nyonya. " jawab Bi Arin ' ya sudah, Bibi istirahat aja." Kata Bu Ana ' tapi Nyonya saya belum nyuci piring." Kata Bi Arin ' ga papa Bi ini udah selesai kok, lagian Bibi kan capek habis bantu bantu di rumah Bu Ramita." Kata Via sambil tersenyum ' makasih ya non." Kata Bi Arin ' iya Bi." Jawab Via. Bi Arin berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat. Keluarga Via tidak pernah membeda bedakan para pembantunya, mereka diperlakukan seperti keluarga sendiri. Maka dari itu mereka betah bekerja di rumah keluarga Via. ' Via. Kamu kenapa?" Tanya Bu Ana sambil mengguncang bahu Via ' eh. Via ga papa kok Ma. " jawab Via sambil tersenyum ' Via, Mama boleh ngomong sesuatu sama kamu?" Kata Bu Ana ' ya bolehlah Ma. Mama mau ngomong apa?" Tanya Via keheranan ' sayang berjanjilah jika Mama ga ada kamu harus jagain Papa, adik adik, dan suamimu. " kata Bu Ana 'jangan bilang gitu donk Ma, Via jadi takut " kata Via sambil memeluk Bu Ana. Bu Ana hanya membelai rambut Via. ' sekarang Via tidur ya. Udah malem kan besok harus kerja " kata Bu Ana sambil mencium kening Via ' iya Ma. " jawab Via. Lalu Via berjalan ke arah tangga yang berada di dekat ruang keluarga tetapi sebelum Via sampai di dekat pintu dapur ia menoleh ke arah Bu Ana yang tersenyum ke arahnya.

(Di kamar Via)
Ketika Via masuk ke kamar Niel sedang duduk di tempat tidur sambil membaca buku, lalu Via duduk di sampingnya ' serius amat. " komentar Via. Niel yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Via ' masf sayang. " jawab Niel sambil memeluk Via 'kamu baca apa sih? Kok sampe ga nyadar kalau istrinya masuk kamar " kata Via sambil memasang wajah cemberut ' maaf sayang. Aku lagi baca komik conan." Kata Niel sambil menujukan buku yang dipegangnya ' pasti pinjam di Yosi. Iya kan?" Tanya Via ' kok tau?" Tanya Niel ' yang doyan baca komik conan kan Yosi. " jawab Via ' haha. Bisa aja kamu itu yang. " kata Niel sambil mencubit pipi Via ' yang aku mau ngomong. " kata Via ' ngomong aja deh. kok pake izin segala? Emang aku bupati? " tanya Niel heran. ' aku serius nih. " jawab Via kesal ' iya deh. Kenapa?" Tanya Niel ' hari ini Mama agak aneh." Jawab Via ' aku tahu kok sayang." Kata Niel ' tapi perasaanku ga enak. Kayaknya akan terjadi sesuatu." Kata Via sambil terisak ' sudahlah sayang. Kita berdoa, minta kepada Tuhan supaya melindungi Mama." Kata Niel sambil memeluk Via .
Lalu mereka berdua berdoa, setelah itu mereka tidur.

Mama Tiri Yang BaikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang