Malam ini adalah malam resepsi pernikah Rizky-Nina setelah tadi pagi acara ijab qobul.
Di rumah besarnya atas usahanya selama bekerja dengan keluarga Kato resepsi pernikahan Rizky-Nina di selenggarakan. Keluarga yang dari dulu banyak membantu keluarganya.
Rizky dan Nina masih setia berdiri di tempatnya menyambut tamu undangan yang terasa sangat banyak.
"Thanks Bran..." balas Rizky akan ucapan selamat dari Gibran, sahabat sekaligus tetangganya.
"Yoi bro.. Cepet bikinin gue ponakan ya." canda Gibran meninju bisep Rizky pelan
"Haha iya deh beres" Rizky membalas sambil mengerling jahil ke Nina
Nina hanya tersipu di tempatnya karena ulah Rizky dan Gibran
"Selamat ya Riz Nin. Semoga jadi keluarga samawa, dan ya semoga ponakan buat gue juga cepet ada" kini suara bass milik pemuda tampan yang tak asing terdengar
"Hahaha iya Al.. Thanks doanya" balas Rizky memeluk Al layaknya seorang pria
~
Vebby masih menggerutu ngga jelas sambil ngrapihin rambut Yuki dari setengah jam yang lalu
"Lo kan tau Yuksss... ini mulai acaranya jam 8. Nah lo malah belum siap apa apa!" keluhnya sedari tadi
Yuki hanya diam memperhatikan riasannya. Memastikan agar tidak terlihat berlebihan
"Awas aja kalo sampai kita telat!" ancam Vebby yang kini sedang memberi aksen mutiarapada rambut Yuki yang terkepang samping.
" emang udah telat kali Veb" balasnya cuek
"Ck. Tau ah"
Setelah hampir satu jam mengomel dan menunggui serta membantu Yuki bersiap siap. Kini Vebby dan Yuki sudah meluncur menuju tempat Resepsi pernikahan Rizky Nina.
~
Al dan Gibran ikut sibuk berbincang dengan beberapa pengusaha yang hadir di acara Rizki selaku manager di salah satu cabang perusahaan keluarga Kato.
"Eh siapa tuh?"
"Itu kan Bu Yuki anak Pengusaha kaya Ari Adriyan Kato."
"Oh iya. Dan itu kan desainer pendatang baru yang kemarin menjuarai even desain di Hongkong"
"Mereka sangat cantik"
"Dengar dengar mereka sahabatan sejak kecil dengan Pak Rizky."
"Eh.. Bu Yuki itukan udah tunangan ya.."
"Iya. Kok ngga bawa tunangannya ya(?)"
"Denger denger pertunangannya ngga di publish gitu"
"Katanya cacat tunangannya"
"Mungkin Bu Yuki malu. Liat deh diakan fashionable banget!"
Dengungan tamu RizNin membuat Al mudur menuju taman belakang diikuti Gibran. Sedangkan Vebby memberi semangat lewat genggaman tangannya kapada Yuki yang terlihat murung.
"Gapapa kali Veb" ujar Yuki setenang mungkin, menunjukan senyum tipisnya.
Vebby mengeratkan genggaman tangannya pada Yuki sembari tersenyum menenangkan
"Ayo kita ke RizNin.." ajak Vebby agak menarik genggaman tangannya
Yuki mengernyit "Riznin?" tanyanya kemudian
"Iyaa.. Rizky Nina hehe" cengir Vebby halus
"Bisa aja lo" balas Yuki
Yuki dan Vebby melangkah dengan anggun ke arah pelaminan, dimana Rizky dan Nina berdiri.
YOU ARE READING
Tentang takdir (Alki) -slow update-
RandomPerjodohan memang nggak selamanya buruk. Kata kata itu yang selalu Rizky Alatas, sahabatku yang paling aku sayangi katakan. Bahkan setiap kali kita bertemu, hanya kata kata itu yang ia katakan. Entahlah. Tapi tidak semuanya begitu. Mungkin hanya ada...