Aku tidak melihat Bu Ana yang sedang mengajar. Aku tidak melihat teman-teman sekelasku. Aku hanya melihat angka angka yang aku tulis berterbangan di udara. Posisiku masih di tempat yang sama. Bersama meja, kursi dan perlengkapan belajar yang tergeletak di atas meja. Semua hitam, tak ada siapapun kecuali aku. Aku mulai takut dan berpikir,, ini aneh..
Aku meraih penghapus yang ada di dekat tanganku dan mulai menghapus setiap coretan yang ku buat dengan pensil di atas kertas yang kutemukan di laci meja ku itu. Perlahan namun pasti, semua angka angka itu hilang bersamaan dengan terhapusnya semua tulisan di kertas putih tersebut. Aku berpendapat, aku menemukan kertas ajaib.
KAMU SEDANG MEMBACA
Selembar Kertas
Short StoryAkhirnya aku keluar dari rumah itu, aku lelah di rumah itu. Kata orang rumahku istanaku, tapi menurutku rumahku nerakaku. Di rumah aku hanya bisa mendengar suara teriakan orang bertengkar, ribut dan memusingkan. Kalau aku boleh memilih sekarang, aku...