Touch You

4.4K 208 31
                                    

      Dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan. Namun,semua orang tidak ingin sebuah perpisahan akan muncul di dalam pertemuan. Saat bertemu pasti kita akan menginginkan sebuah pertemuan tersebut akan terulang kembali.
Libur musim panas? Ya,itu merupakan hari dimana aku ingin sekali pergi ke tempatnya. Selama libur musim panas,aku selalu menghabiskan liburan bersamanya. Namaku Kirigawa Yuuki,aku merupakan anak tunggal dari keluarga Kirigawa.
 
      Aku  berbeda dengan anak-anak yang lain karena aku sangat menyukai liburan musim panas dan memilih untuk pergi ke desa. Jadi,aku bisa menyempatkan waktu untuk pergi ke rumah paman. Desa yang paman tinggali memang tidak jauh dari rumahku. Namun,aku harus menaiki kereta agar cepat sampai kesana. Ketika berlibur di rumah paman,aku selalu menyempatkan diri pergi ke hutan untuk menemui Gin.

      Ketika umurku beranjak 6 tahun,aku berlibur ke rumah paman untuk pertama kali. Memang sangatlah sulit untuk beradaptasi disana karena jauh dari kebisingan kota. Desa merupakan perbandingan terbalik dari sudut kota. Disana banyak dijumpai rumah-rumah yang memiliki ladang hijau membentangi jalan. Tak hanya ladang,melainkan terdapat hutan dan danau juga menambah asri pemandangan. Paman sering menceritakan tentang hutan dekat rumahnya. Menurut rumor yang beredar,hutan tersebut ditinggali oleh roh yang dilindungi oleh Yamagami-sama . Tidak hanya itu,roh tersebut juga melindungi hutan agar tidak diambil alih oleh penduduk kota untuk dijadikan lahan lain. 

Ojii-san,maukah anda mengantarkanku untuk melihat hutan disana?” Kutunjuk hutan yang tidak jauh dari rumahnya.
“Baiklah,Yuuki. Tapi,berjanjilah padaku kalau kamu tidak akan pergi jauh dariku.” Paman mengangguk keras seiring menyetujui permintaanku. “Kata otou-san dan okaa-san mu,aku harus menuruti permintaanmu karena kamu adalah tamu di rumah ini. Jadi jangan sungkan-sungkan untuk meminta apapun dariku,mengerti?” Aku hanya tersenyum ketika melihat paman yang terus-terusan berguming dengan panjang lebar.

      Memang benar kata paman,kalau di hutan ini sangatlah sepi pengunjung karena mereka merasa takut akan bertemu dengan roh yang tinggal di hutan ini. Dengan memasang wajah pemberani aku telusuri hutan sambil menggandeng tangan paman agar tidak tersesat.
Etto,Yuuki. Tunggu disini sebentar! Aku ingin buang air kecil karena hawa di hutan sangatlah dingin. Ingat? Jangan kemana-mana.” Paman mengelus kepalaku lalu meninggalkan aku disini sendiri.

  Aku sangatlah penasaran tentang roh yang melindungi tempat ini. Dengan penasarannya,ku susuri hutan tanpa paman. Setelah kesana kemari meninggalkan paman,aku tak bisa menemukan jalan untuk pulang. Aku tak tau harus berbuat apa karena aku telah melanggar janji paman supaya menunggunya di sana dan akhirnya aku mendapat imbasnya juga. Aku mulai kelelahan sampai tak bisa lagi berjalan. Ketika aku merasa ketakutan dan kesepian aku mulai menangis, dan dia muncul dihadapanku.
“Hai,bocah.” Seseorang itu memakai topeng aneh dan membuatku berhenti menangis serta ingin tertawa ketika melihat seseorang di hutan dengan memakai sebuah topeng. Aku hanya terdiam melihat seseorang tersebut dan memandanginya dari ujung kepala hingga ujung kakinya. “Mengapa kamu disini? Bukannya kau harus berada di rumah? Hutan ini sangatlah sepi tau?”

  Syukurlah,disini masih ada orang kecuali paman. Dengan rasa yang amat senang,aku segera lari dan ingin memeluknya karena dia telah menemukanku di hutan sesepi ini.“Ada orang!Aku selamat!”
     
      Tapi orang itu berusaha menghindar dan membuatku jatuh tersungkur. “Maaf.” Ucapnya singkat ketika melihatku jatuh tersungkur. Dan lagi,dia tidak menolongku yang jatuh ini dengan mengulurkan satu tangannya “Kamu ini anak manusia,kan?” Mataku langsung melolok lebar ketika mendengar ucapannya. “Jika seseorang menyentuhku,aku akan menghilang."
    “Me....menghilang? Apa maksudmu? Onii-san bukan manusia?”
“Aku salah satu yang tinggal disini.”
“Jadi kau adalah roh disini? Tapi apa maksudnya kau akan menghilang?” Ku katakan hal tersebut dengan beribu-ribu tanda tanya yang terngiang dipikiranku. Aku berusaha menyentuhnya dan melihat apa yang terjadi ketika menyentuh orang itu. Tapi,dia selalu saja menghindar ketika aku ingin menyetuhnya. Lama-lama,dia merasa jengkel atas perbuatanku dengan memukul kepalaku menggunakan sebuah kayu.
“Arggh,ternyata memang benar kamu bukan manusia. Tak mungkin ada seseorang yang berani memukul anak-anak sepertiku ini. Lantas saja kamu melarangku untuk menyentuhmu dan selalu saja menghindar dariku. Tapi aku ingin memelukmu,onii-san.” Aku segera berdiri dan mencoba menyentuh orang itu kembali. Lagi-lagi dia memukulku dengan kayu tersebut.
“Menghilang maksudnya aku akan lenyap dari muka bumi ini. Jika ada manusia yang menyentuhku itulah akhir bagi hidupku.”
“Maafkan aku.” Aku hanya tertunduk meminta maaf kepada seseorang itu.
“Hei,bocah.” Dia menjulurkan sebuah ranting pohon “Pegang ujung ranting ini! Kamu tersesat,kan? Aku akan menuntunmu keluar dari hutan ini.”

      Kuraih ujung ranting tersebut. Kami berjalan menyusuri hutan hanya berdua. Ya berdua,hanya aku dan dia yang ada disana. Mungkin paman mencari dan mengkhawatirkan keadaanku disini. Ahsudahlah,yang terpenting aku bisa bertemu seseorang yang baik hati namun takut apabila disentuh oleh manusia sepertiku ini.
“Kita berjalan berdua seperti kencan ya?.” Aku mengatakan hal itu karena masih polos untuk mengucapkan.
“Kencan yang tak begitu romantis,lho.” Ucapnya “Ngomong-ngomong,kamu ini tak takut padaku?”
“Takut dengan apanya?”
“Lupakan saja.”

  Tak terasa aku dan dia telah sampai di gerbang menuju jalan pulang. Dia menghentikan langkahnya dan mengatakan bahwa aku harus berjalan lurus agar menemukan jalan menuju desa.
“Sampai jumpa.” Ucapnya singkat.
“Apa onii-san akan selalu disini? Jika aku kembali, apa kita bisa bertemu lagi?”
“Disini merupakan tempat tinggal roh yamagami-sama. Apabila kamu menginjakkan kaki disini lagi, kamu akan tersesat selamanya. Kamu tak seharusnya datang kemari. Itulah yang dikatan para penduduk,kan?”
“Namaku Kirigawa Yuuki. Siapa namamu?” Tanyaku “Pokoknya aku akan kembali lagi besok dengan membawa sebuah hadiah karena telah membantuku!”

  Karena dia tak mau memberitahu namanya aku segera lari ke arah yang dia katakan. Namun, disaat aku mulai berlari aku mendengarkan bahwa dia mengucapkan namanya “Gin”. Aku berhenti dan menoleh ke arah dia tapi aku sama sekali tidak melihat kemana dia pergi. Aku pun kembali berjalan sesuai petunjuk yang diberikan Gin kepadaku.
“Yuuki.” Teriak seseorang.
“Ah,ojii-san.” Aku lari mendekati paman.
“Yuuki,dasar anak bego!” Paman memukul kepalaku “Jika kamu pergi ke hutan sendirian, bagaimana jika akan terjadi apa-apa nantinya?” Seiring paman mengucapkan hal-hal kasar kepadaku, aku langsung merengek dan memeluk paman serta meminta maaf karena berbuat salah.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nb : Sebenarnya cerita ini langsung tamat. Tapi author kasian sama yang baca kalo tulisannya buanyak banget :v
Kalo kalian suka tinggalkan jejak dengan cara like atau comment

Arigatou Minna :)

Touch YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang