Touch You

1.8K 145 18
                                    

   "Festival roh?"

"Bukan, festival musim panas yang diadakan oleh para roh. Ketika kamu kecil dulu, kupikir kamu takut, jadi aku tak mengundangmu datang. Tapi malam ini, bisakah kamu menyelinap keluar dari rumah? Aku ingin pergi bersamamu seperti sejak dulu kala."

"A-aku ingin pergi!"

"Mari bertemu di tempat biasa pukul delapan."

"Tapi sebuah festival yang diadakan oleh roh mungkin sedikit menakutkan. Dan juga, diadakannya saat malam hari."

"Jangan khawatir, pemandangan dari luarnya, tak jauh berbeda dengan festival para manusia. Toh memang diharapkan untuk meniru festival para manusia. Dan aku akan melindungimu,Yuuki."

"Ketika kamu berkata begitu, rasanya aku ingin memelukmu."

"Boleh saja. Aku serius."

Malam ini, aku berkunjung di sebuah festival yang diadakan oleh roh gunung.

"Yuuki, ikat ini di pergelangan tanganmu." Gin mengeluarkan sebuah tali "Dengan ini kamu tidak akan tersesat."

"Seperti sedang berkencan,ya?"

"Memang inilah yang namanya kencan,lho. Ayo kita pergi."

"Cie ciee, ada yang lagi pacaran!" Teriak anak-anak yang sedang menyorakiku yang sedang bersama Gin

"Ih,kalian ini!

Hari mulai larut malam, festival pun telah usai. Aku dan Gin kembali ke gerbang agar aku bisa pulang.

"Wah, benar-benar aneh. Semuanya berusaha menyamar,kan? Seperti sebuah acara meniru tampilan orang saja. Apakah seperti ini setiap tahun?"

"Iya, seperti ini setiap musim panas tiba. Yuuki! Aku tak bisa lagi menunggu datangnya musim panas berikutnya. Ketika aku jauh darimu bahkan dengan tak boleh dekat keramaian, aku selalu ingin melihatmu." Gin mulai melepas topeng dan memasangnya pada wajahku. Lalu, Gin mencium pipiku dengan terbatasi oleh topeng. "Topeng itu kuberikan padamu." Kali ini aku bisa melihat wajah asli Gin secara jelas. Mungkin dia berpikir tak kan datang ke tempat itu saat musim panas mendatang. Ku yakin pasti ini merupakan hari terakhir kami. Tiba-tiba terdengar suara anak-anak yang berlari di sebelah Gin.

"Tunggu!"

"Hati-hati." Anak tersebut hampir terjatuh. Namun, Gin telah membantunya.

"Apa kamu baik-baik saja?" Tanyaku sambil mendekati anak itu.

"Iya, terima kasih!" Anak itu kembali berlari bersama seorang temannya.

Aku melihat Gin sedang terdiam tanpa kata. Terlihat tangan Gin mengeluarkan sebuah cahaya yang menyerupai serpihan kaca.

"Gin?" Tanyaku kaget. "Apa anak barusan itu manusia? Gin!"

"Kemarilah,Yuuki. Akhirnya aku bisa menyentuhmu." Aku langsung berlari untuk memeluk Gin dan melepas topeng yang ada di wajahku. Akhirnya, aku bisa memeluk Gin. Namun, lama-kelamaan baju Gin terlihat ringan. Gin mulai menghilang. Disini hanya tersisa baju terakhir yang dipakainya saat berkunjung ke festival. Aku menangis, seiring Gin mulai menghilang dari pelukanku.

"Aku mencintaimu." Itulah suara Gin yang terdengar di telingaku untuk terakhir kalinya.

"Iya, aku mencintaimu juga." Kuambil topeng milik Gin lalu memeluknya dengan erat.

Begitu hijaunya pemandangan malam itu. Inilah hutan tempat tinggal Yamagami-sama.

"Yuuki, terima kasih banyak."

"Walaupun kami ingin tetap bersama Gin selamanya."

"Gin ternyata ingin disentuh oleh seorang manusia. Dia akhirnya bisa dipeluk oleh seorang manusia."

Mungkin aku tak akan menantikan lagi musim panas untuk ke depannya. Hatiku masih sakit. Air mataku mungkin saja berlinang. Tapi kehangatan di tanganku dan kenangan musim panas ini akan tetap tinggal di di hatiku. Jadi ayo, mari kita pergi.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
THE END
NB : Gimana ceritanya? Jangan lupa like dan comment yak :v
Arigatou Minna :)

Touch YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang