Touch You

1.8K 143 0
                                    

Keesokan harinya aku kembali menuju hutan tersebut dengan membawa sebuah hadiah yang telah ku janjikan kepada Gin. Syukurlah,Gin berada di gerbang kemarin serta menyambut kedatanganku.

"Kamu datang juga. Aku tak berpikir kalau kamu benar-benar kembali lagi."

"Onii-san? Onii-san menungguku,ya?" Aku berlari ingin menyentuhnya. Dan lagi dia memberikan pukulan hebat mengenai kepalaku. Aku langsung merengek kesakitan.

"Kamu ini tidak pernah belajar dari pengalaman,ya?"

Aku tertawa,"Aku sangat senang,jadinya... Maaf." Dia mulai beranjak dari tempat duduknya dan mengatakan bahwa disini sangat panas. Lalu dia mengajakku untuk berpindah ke tempat yang lebih sejuk.

"Jangan khawatir, aku akan mengantarmu ke tempat ini lagi." Ucapnya sambil melangkahkan kaki meninggalkan gerbang ini.

Kami mulai berjalan menyusuri hutan dengan memakan sebuah es krim yang telah ku buat kemarin malam khusus untuk Gin dan aku.

"Gin,apa kamu adalah roh tanpa muka atau sejenisnya? Lalu mengapa kamu memakai topeng?"

"Biasa saja. Jangan pikirkan tentangku. Ceritakan saja tentangmu,Yuuki."

"Apa kamu ingin tau?"

"Iya, karena itu aku menunggumu."

Hari-hari berikutnya,aku kembali lagi ke hutan. Hari di musim panas itu, aku berlari dan berlari di sekitaran gunung. Walaupun terdengar bodoh,memang hari-hari itu begitu menyenangkan. Inilah kenapa,musim panas menjadi sesuatuyang aku nantikan. Gin selalu menunggu janji musim panas kami.

Dua musim panas berlalu,dilanjutkan dengan musim panas berikutnya. Aku dan Gin selalu menyempatkan waktu untuk berjalan bersama.

"Hei,Gin. Apa pun yang terjadi,jangan pernah menyentuhku, janji ya? Janji ya? Apa pun yang terjadi." Tiba air mataku seiring mengucapkan kata tersebut.

Musim-musim panas selanjutnya, aku kembali mengunjungi hutan itu.

"Gin, aku kembali lagi. Lihatlah,aku sekarang sudah jadi murid SMP."

"Ku pikir, kamu mulai terlihat seperti seorang perempuan."

"Tentu saja aku ini perempuan,lho."

"Kita pergi sekarang."

Sepertinya umur kami sedikit hampir menyamai. Ku pikir,apa umur Gin berjalan lebi lama daripada manusia. Ketika tahun demi tahun berlalu, penampilanku berubah tapi Gin tetap sama saja seperti pertama kali kami bertemu. Suatu hari aku akan terlihat lebih tua darinya.

"Sebuah syal?"

"Iya. Gunakan ketika musim dingin tiba,ya?"

"Dadah, sampai ketemu tahun depan."

Ketika musim panas seiring berganti dengan musim dingin, aku kembali melanjutkan sekolah. Memang benar kata paman, musim dingin kali ini sangatlah dingin daripada sebelumnya.

"Kirigawa? Bukankah seharusnya kamu pergi ke kelas berikutnya?" Ucap seseorang yang tidak jauh dari tempatku berada.

"Ah,iya! Semuanya sudah pergi."

"Sampai ketemu lagi nanti."

"Iya, terima kasih."

Keesokan harinya aku kembali lagi ke sekolah dengan berjalan kaki.

"Kirigawa? Ki-ri-ga-wa."

"Oh,ohayou."

"Ohayou. Lihat di dekat kakimu, ada es. Hati-hati, kamu nanti bisa terpeleset." Dia mengulurkan tangannya.

Aku ingin bertemu Gin. Aku ingin menyentuh Gin.

"Apa itu seragam barumu?" Tanya Gin. Aku hanya mengangguk. "Waktu berjalan begitu cepat,ya? Kamu sekarang sudah jadi murid SMA. Kamu sudah tak pernah berlari lagi akhir-akhir ini,ya?"

"Tentu saja, kalau tetap begitu aku pasti selalu dipukul olehmu." Aku bercibir sedikit marah.

"Yuuki, biarkan aku memberitahu sem semua tentangku. Aku ini bukan roh, tapi aku bukan lagi seorang manusia. Sepertinya dulu aku ini memang manusia."

"Gin, jangan pernah melupakanku. Jangan lupakan aku. Mungkin waktu akan memisahkan kita suatu hari nanti. Tapi, walaupun begitu, sampai hari itu datang, mari tetap bersama-sama."

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
NB: Jangan lupa like dan comment ya,guys :v
Arigatou Minna :)

Touch YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang