Chapter 3

58 7 0
                                    

"Yaudah, sana pergi" balas prilly

"Iya, lagian siapa juga yang mau lama-lama sama orang kaya lo" ucap ali

"Yaudah, buruan sana" usir prilly

Ali pun melangkahkan kakinya dan meninggalkan prilly sendirian yang tengah berfikir.

"Seharusnya gue nggak nolak ajakan ali tadi, kalau misalnya gue tersesat atau gue diculik dan diperkosa gimana? Gue harus kejar dia, pasti dia belum jauh." batin prilly

"Alii tungguuuu, gue ikut" ucap prilly sambil mengejar ali

Ali yang sempat mendengar prilly berteriak namanya, kini berhenti diparkiran dan menunggu prilly sambil memainkan kunci mobilnya. Tak lama prilly sampai diparkiran tempat mobil ali.

"Prilly prilly, katanya tadi nggak mau ikut. Tapi sekarang..." ucap ali yang langsung disambung prilly

"Ya ya ya, tadi gue sempat mikir kalau gue tersesat atau diculik bahkan dibunuh. Gimana sama kedua orang tua gue, mereka kan pasti mikirin gue dan gue juga masih mau hidup kalii. Jadi lebih baik gue nerima ajakan lo lah" ucap prilly panjang lebar

"Biasa aja tuh mulut, bau tau" kata ali mengejek prilly

"Dasar, mulut gue inikan wangi and bibir gue bisa menarik perhatian cowok tau" balas prilly lagi

"Ih, jijik gue dengarnya" balas ali

"Bilang aja, lo terpesona and suka kan sama bibir gue ini?" ucap prilly sambil memegang bibirnya

"Terserah lo aa, lo mau ikut gue atau nggak?" tanya ali

"Iya, iya" balas prilly

Mereka berdua pun masuk kedalam mobil ali, didalam mobil terjadi keheningan antara mereka berdua, ali fokus menyetir mobilnya sedangkan prilly sibuk memainkan ponselnya.

Sampai sekarang diantara mereka belum ada yang memulai  pembicaraan.

"Duh, gue harus ngomong apa ya? Berfikir ali, ayo ayo. Oh ya gue tau harus ngomong apa" batin ali

"Hmm, prilly lo udah makan atau belum?" ucap ali "pertanyaan yang nggak masuk akal ali, lo kenapa ngomong itu jelas-jelas belum lah" batin ali

"Belum sih, tapi ntar dirumah aja" balas prilly

"Oh" balas ali singkat

Selang beberapa menit, kini mobil ali telah sampai disebuah rumah yang sangat besar seperti istana, bahkan pagarnya saja dipakai password yaitu sidik jari pemilik rumah.

"Ini rumah lo prill?" tanya ali sedikit heran

"Iya, emangnya kenapa" balas prilly

"Waww, besar banget kayak istana" ucap ali

"Oh, biasa aja kali" balas prilly lalu setelah itu keluar dari mobil ali dan pergi membuka pagar rumah mereka pakai sidik jarinya.

"Waw, hanya membuka pagar saja pakai password" ucap ali

Setelah pagar rumah mereka kebuka, prilly berjalan menghampiri ali yang sedang berada didalam mobilnya.

"Ali, masuk yuk" ajak prilly

"Lain kali aja deh prill, soalnya gue mau jemput bunda nih" ucap ali

"Yaudah, lo hati-hati dijalan. Oh, ya makasih udah anterin aku sampai rumah" ucap prilly

"Iya" ucap ali

Dan langsung meninggalkan prilly sendirian, didepan pagar rumah mereka.

Hello guys, sory partnya kependekan ya. Jangan lupa vote dong and coment my pots..😁

Apakah Ini Cinta?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang