BAB 2 "Andre"

104 2 0
                                    

Wajah gadis itu entah kenapa selalu terbayang dalam fikiran Andre, sangat menggangu hingga membuatnya sering melamun.
Memang gadis itu terlihat sederhana tapi dia tempak cantik dan senyumnya begitu manis.
Ketika sedang membayangkan gadis itu tiba-tiba andre mengalihkan fikirannya, ia berusaha mengingat siapa nama gadis tadi?
Tapi tetap saja walau sudah berusaha keras mengingat namanya, ia tetap tidak ingat dan ide cemerlang lewat difikirannya, dia berencana menanyakan nama gadis itu pada Noval, kalo urusan cewe Noval paling jago.
Ya bisa dibilang Noval adalah playboy cap kakap di Sekolah.
Baru saja Andre berniat ke kelas Noval untuk menanyakan nama gadis itu, tapi gak usah repot-repot itu bocah udah dateng ajah ke kelas dan duduk tepat didepan meja Andre.
Seperti biasa dia mau curhat masalah pacarnya si Gea, akhir-akhir ini mereka sering bertengakar karena masalah sepele dan Andre yang selalu dibuat pusing oleh masalah mereka berdua ini.
Setelah Noval selesai bercerita panjang lebar kini giliran Andre, bagaimana pun juga Andre sangat penasaran siapa nama gadis tadi.

"Val...? Loe inget gak siapa nama cewe tadi yang dikelas Cut Nyak Dien?" tanya Andre langsung tanpa basa-basi.
Noval keliatan kaget mendengar pertanyaan temannya itu, gak kaya biasanya. Andre tipekal orang yang cuek apalagi sama cewe, padahal banyak cewe yang naksir dia malah sempe ada yang ngasih pesan lewat surat, udah kaya tahun 70an ajah kan??
Tapi ini entah ada angin apa dia nanyain nama cewe yang ada di gugus tadi.

"kesambet apa loe bro? Tumben amat nanya masalah cewe?" jawab Noval sambil tertawa.

"udah jawab ajah! Gak usah banyak tanya! Siapa namanya?"

"ya elah gimana gue mau jawab? Orang cewe yang loe maksud ajah gue gak tau -_-"

"itu yang tadi pas perkenalan dia diem, terus gue samperin"

"oh itu.. yang itu" Noval mengangguk-angguk kan kepalanya sambil menepuk-nepukan jari telunjuknya ke dagu.

"iya siapa namanya?! Lama amat loe mikir"

"sabar dikit napa ndre, gue lupa siapa nama cewe itu"

"alaaahh gak usah bohong loe, masalah cewe kan loe nomor satu!"

"busyeeett daah gak percaya amat sama gue, serius gue lupa, kalo temen sebangkunya gue inget namanya leni anaknya juga cantik dan seksi"

"beuuuhh emang yaa otak loe ingetnya cewe-cewe yang seksi mulu"

"bukan gitu bro, tapi serius Leni itu cantik, lebih cantik dari pada Gea malah" jawab noval sambil melihat sekeliling sambil berbisik.

Tidak puas dengan jawaban yang diberikan Noval, Andre bangkit dari duduknya dan bergegas pergi ke kantin. Dan Noval menyusulnya dari belakang.

"aahh udah lah gak ada hasil nanya sama loe, mending gue makan di kantin"

"eeeeiits tunggu bro gue ikut, kan gue juga laper :D tapi ngomong-ngomong kenapa loe nanya siapa nama cewe itu? Apa jangan-jangan......aduuuuh >.< "

Belum selesai Noval melanjutkan ucapannya Andre sudah menepak kepala Noval dengan buku yang ia pegang.

"udah gak usah mikir yang aneh-aneh!! Kita makan ajah sekarang gue dah laper banget"

Sesampainya di kantin mata Andre terpaku pada satu sisi ada rasa ingin menghampiri tapi entah kenapa rasa itu hanya hadir dalam hatinya tapi ia tidak melakukan tindakan sama sekali dia hanya diam dan mengamati gadis yang sedang duduk manis berkumpul dengan temannya sambil tertawa, Noval pun berdiri disamping Andre saat itu dan dia menggerakan kepala untuk melihat kemana arah mata andre menatap lurus itu, dan benar saja dugaan Noval. Andre sedang memperhatikan gadis yang ia tanyakan tadi.

"Ekh loe naksir ya sama tu cewe?" noval merangkul bahu Andre sambil berbisik.

Andre tersadar "apaan sih loe? Gak ada naksir-naksiran dikamus gue! Udah sana pesen makan gih!"

"alaaah bilang ajah loe Naksir tapi gengsi!" ledek Noval pada Andre.

Andre tidak begitu menghiraukan ucapan temannya itu, dia justru memanggil mas darto untuk memesan bakso.
"mas darto satu ya, kaya biasa"

"Busyeeett dah loe cuman pesen satu trus gue disini cuma duduk manis, diem liatin loe makan gitu?"

"aaah iya gue lupa, abis loe item sih jadi gak keliatan haha :D "

"gue item juga manis dan cool! trus gue gak jombol, dari pada loe putih sok keren tapi jomblo" Noval tertawa puas meledek Andre. Sedangkan andre hanya diem tanpa kata mendengarkan ocehan temannya itu.

"Mas darto, tambah satu buat cowo sebelah gue yang ngakunya manis dan cool, puas loe!"

Noval hanya tertawa melihat Andre kesal. Tak lama kemudian mas darto datang dengan membawa dua mangkuk bakso, seperti biasa yang punya Andre keliatan hambar tidak berwarna Baksonya gak pernah dikasih sawi soalnya dia emang gak suka sama yang namanya sayuran.

"Nih masbro baksonya dah siap, yang ini special tanpa sawi dan tanpa pecin buat Masbro Andre dan yang ini buat Masbro Noval"

Oh iya si mas Darto ini aslinya dari solo, dia pedagang bakso favorit diseluruh sekolah bahkan suka ada tuh siswa yang udah lulus datang mampir untuk beli baksonya mas darto. Selain rasanya yang enak mas Darto pendengar yang baik, ada beberapa siswa yang suka cerita tentang masalah pacar atau keluarga sama mas Darto, pokoknya mas Darto itu gaul banget deh orangnya.

Sambil makan bakso Noval yang masih penasaran dengan sikap Andre memikirkan seribu satu cara untuk tahu apa yang ada difikiran andre, Noval sih dah curiga kalo andre pasti naksir sama tuh cewe yang dikelas cut nyak dien.

"Bro kelas satu sekarang cantik-cantik ya?" tanya Noval memancing kepada Andre, kali ajah dia keceplosan ngomobg kalo dia beneran naksir sama cewe tadi.

"heuummm"

"ya elaah cuma heummm, itu doang yang keluar dari mulut loe? Emang loe gak Normal ya?"

"terus gue harus komentar apa?"

"udahlah gak usah dibahas, ngomong sama orang yang gak normal kaya loe emang susah"

"sembarangan ajah loe kalo ngomong! Gue normal kali"

"yayaya kalo loe emang normal gue mau tanya sama loe, apa loe pernah ngerasain yang namanya jatuh cinta? Apa loe pernah ngerasa jantung loe berdebar keras kaya mau copot saat loe ketemu sama orang yang loe suka? Gue rasa sih loe belum pernah kan? Banyak cewe cantik yang siap jadi pacar loe ajah gak pernah loe lirik!"

Mendengar perkataan Noval, Andre termenung dia memikirkan apa yang baru saja Noval katakan. Apa iya dia gak Normal? Karena sampai detik itu dia belum juga merasakan apa yang Noval sebutkan.

MAWARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang