Kamulah takdirku

448 32 0
                                    

"Bun.... Aduh aku masih lapar kenapa tadi kita pergi?" protes direl.

"Direl kamu bisa diem gak? Bunda pusing nih!" direl pun diam.

"Kenapa ini harus terjadi? Ya tuhan padahal aku sudah bisa mulai melupakan nya" butiran air mata turun melalui pipi chuby nya.

"Ayo direl kita udah sampai" ia dan direl segera turun.

*******

Sesampainya di apartemen, erly dibuat terkejut oleh seseorang yang ada dalam apartemen nya.

"Dicky... Ngapain lo kesini?" ya... Seseorang itu adalah dicky. Ayah biologis dari seorang adirela.

"Ya mau ketemu anak gue lah ngapain lagi coba" ucap dicky.

"Ayah? Dia ayah direl bun? Bukan nya ayah direl sudah meninggal?" tanya direl yang membuat erly diam.

"Lo gak ngasih tau siapa ayah nya er? Lo tega er kasian anak sekecil ini harus terpisah sama ayah nya" erly semakin diam dengan ucapan dicky.

"Gak dia bukan ayah kamu direl, ayah kamu udah meninggal!" akhirnya erly bersuara. Tetapi kata² itu berhasil menusuk hati dicky.

"Lo.... Gak nganggap gue sebagai ayah nya direl er?"

"Lo bukan ayah nya direl. Kalo lo ayah nya direl kenapa saat gue hamil lo gak ada? Kenapa saat gue ngelahirin direl lo ga ada? Kenapa dick? KENAPA?" bentak erly dengan bercucuran air mata.

"KARNA LO SAAT ITU EGOIS. Lo pergi ninggalin gue. Walaupun gue tau lo dimana tapi gue hargai lo. Gue tau lo mau sendiri makannya gue gak nemuin lo tapi beberapa bulan ini orang suruhan gue bilang kalo mereka kehilangan jejak lo itu yang bikin gue khawatir. Sekarang gue mau tanggung jawab tapi lo EGOIS lo mikirin diri lo sendiri, lo gak mikirin direl yang selama ini tertekan hidup tanpa ayah APA LO MIKIR ITU SELAMA INI?" bentak dicky yang cukup keras membuat direl ketakutan. Erly diam. Ia tidak tau harus bicara apa saat ini.

"Maaf gu... Gue gak bermaksud bentak lo gu.. Gue cuma mau ingetin lo doang" ucap dicky sambil mendekat ke arah erly dan direl lalu mendekap keduanya dengan hangat.

"Kembali sama gue er, gue akan selalu jaga kalian" dicky menangis.dicky melepas pelukan nya. Ditatap nya kedua gadis yang amat ia rindukan.

"Direl ini ayah sayang.." ucap dicky. Direl menengok ke arah erly menatap sang bunda seolah bertanya apa-benar-itu. Seolah mengerti tatapan sang anak, erly pun mengangguk.

"Are you sure your dad me?" tanya direl.

"I'm sure" jawab dicky. Seketika direl memeluk sang ayah sangat erat.

"Dad I miss you I'm very very miss you dad"

"I miss you too darling" dicky mempererat pelukan nya.

Erly yang melihat kejadian antara ayah dan anak tersebut hanya bisa tersenyum. Dicky melepas pelukan nya dan menatap erly. Ia tersenyum. Lalu memeluk erly.

"Gue kangen sama sahabat sekaligus ibu dari anak gue. Lo hebat er bisa membesarkan direl tanpa siapa² gue bangga er" ucap dicky di sela sela pelukannya.

"Gue juga kangen sama lo dick. Maaf gue bilang ke direl kalo lo udah meninggal"

Erly melepas pelukan nya dan menatap dicky.

"Sekarang gue yakin bahwa kamulah takdirku.
Gue akan bawa lo ke orang tua gue dan minta mereka lamar lo buat anak nya yang paling ganteng ini" ujar dicky kepedean.

" lebih cepat lebih baik " ucap seseorang .

"MAMA???" pekik dicky.

"Kok mama bisa ada di sini?" tanya dicky.

"Bisalah orang gue yang kasih tau" ujar seseorang di belakang tante sri. Mamah dicky.

"FLARA!!!!! Kan gak jadi surprise gue buat mama" teriak dicky kesal.

"Ups... mana gue tau itu buat surprise lo kan gak ngasih tau gue dulu bleee" ujar flara sambil meledek dicky.

"Tante... Erly kangen" ucap erly sambil berhambur memeluk tante sri.

"Tante juga kangen sama kamu sayang. Oh iya mana anak kamu?" tanya tante sri.

"Direl sini "

"Ini tante anak aku sekaligus cucu tante."

"Hai cantik nama kamu siapa?" tanya tante sri.

"Nama aku direl. Nama panjang nya adirela stefhania putri prasetya"

"Nama yang cantik sesuai orang nya"

"Terima kasih....." ucapan direl menggantung. Ia tak tau harus memanggil tante sri dengan sebutan apa.

"Panggil oma ya"

"Ok oma"




*************

Hai guyss...
Sorry ya cerita nya ngaret soalnya maklum tugas numpuk.
Gimana? Erlynya udah mau di lamar tuh sama dicky. Sorry ya ceritanya abstrak maklum penulis amatiran. So, jangan lupa voment ya...

Kesalahan Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang