1 (PROLOG)

686 16 1
                                    

     Nafas Hespi terpacu pelan, sedikit memburu namun hampir tanpa suara. Gagang telepon digenggam erat dan ditekan lekat ke telinga. "Aku serius!"

     Tidak terdengar sahutan, namun setelah dua helaan nafas baru ada jawaban. 'Kurasa kamu terlalu terbawa arus pikiran dan situasi saja.'

"Tidak Son! Aku serius!" Tegas Hespi. "Sangat serius malah!"

'Tapi apa yang kamu katakan ini tidak masuk akal sama sekali, Hes!'

     Hespi menggeleng pelan "Son, dengarkan aku! Sudah dua belas orang, dan itu bukan angka yang sedikit. Ini bukan kebetulan. BUKAN kebetulan. Kau dengar itu?"

'Tapi apa yang kamu bilang ini tidak masuk akal, Hes!'

     Hespi menarik nafas panjang, dia menahannya sesaat dan menghembuskannya perlahan. Sedetik kemudian dia menggeleng lemah "terserah kamu, Son, yang jelas aku ragu."

'Ragu apa?'

"Ragu apakah aku bisa menikah denganmu atau tidak? Karena aku sendiri tidak yakin apakah aku masih hidup sampai besok atau tidak."

'HESPI!' suara di seberang telepon meninggi 'Sebenarnya apa sih masalahmu? Aku rasa kamu hanya terjebak rasa takut yang tidak jelas. Sebaiknya kamu--

Tiit- Tiitt

     Hubungan terputus, Hespi meletakkan gagang telepon dengan sedikit kasar. Dia mendesah berat sambil tetap memandangi telepon di atas nakas. Sekitar lima helaan nafas, barulah gadis dua puluh tahunan ini mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan. Sudah mulai gelap, suasana temaram sore sudah beranjak pergi.

"Kamu tidak mengerti, Son!" Desah Hespi "selusin orang sudah tewas karena hal ini. Kenapa kamu tidak paham dengan kondisi yang sedang aku rasakan?"

     Sambil mendesah, kening gadis ini sedikit berkerut ketika melihat jam dinding besar yang terdapat di ruangan itu. Meski lampu ruangan belum menyala, namun jarum jam penunjuk waktu itu masih terlihat jelas. Melihat ke sana, raut wajah Hespi semakin menegang. Bola matanya membesar dan mulutnya terbuka tanpa sadar. Jantungnya yang sudah cemas sejak tadi, kini berdetak seperti kuda pacu.

"Jam enam lewat lima, semenit lagi!"

TeleScream666Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang