3b

346 6 0
                                    

"Nomermu yang cantik itu yang membuatmu sial hari ini!" Tambah Lukie

Ryan menyeringai mendengarnya, "ini hanya sial yang kebetulan saja. Tidak ada hubungannya dengan nomer cantikku!"

"Tidak, Yan, kali ini aku setuju dengan Lukie!" Budi yang memiliki mata sipit seperti kebanyakan orang Cina pada umumnya memberikan pada dukungan atas komentar Lukie. "Empat angka akhir dari nomer hp-mu itu kurasa memang bermasalah. 666 adalah angka setan dan dua angka akhirnya yang berjumlah 13 adalah angka sial. Angka yang kamu bilang cantik itu tidak baik untuk menemanimu berkomunikasi!"

"Benar, empat angka terakhir itu bermasalah!" Dukung Anisah yang masih terus ngemil. "Kurasa kamu juga sudah banyak mendengar cerita tentang hal-hal seperti itu, dari film, novel atau cerita dari mulut kemulut!"

Beberapa suara dukungan lainnya pun terdengar sahut menyahut. Hanya Miranti saja yang berbeda. "Jangan didengar, Yan, itu cuma mitos takhayul. Mana ada kesialan atau kesusahan dalam hidup disangkut pautkan dengan angka-angka?"

Ryan menjentikkan jarinya, "aku setuju denganmu! Jaman semodern ini kok masih mempercayai hal begituan. Bukannya nomer Hp-ku yang bermasalah, tapi berat badan dia tuh, yang sudah kelewat batas."

"Sialan kamu!" maki Anisah sambil mengerucutkan mulutnya, membuat kerut di sebagian pipi tembemnya.

"Segala sesuatu yang terjadi telah diatur Sang Pencipta. Tidak ada kehendak yang dapat melawan kehendak-Nya. Jadi relakan saja apa yang terjadi biarlah terjadi. Kita hanya bisa merencanakan. Yang Maha Kuasa yang punya keputusan," ujar Benyamin berdakwah.

Di antara mereka semua, memang hanya Benyamin seorang yang paling taat menjalankan perintah agama. Aturan dan hukum dimengertinya, sholat serta sunnah di jalaninya. Boleh jadi setiap apa yang diucapkannya terdengar seperti orang yang berdakwah. Sejak kecil pemuda yang memilik janggot seperti kambing bandot itu menuntut ilmu di pesantren. Masuk Tsanawiyah dan Aliyah yang setara dengan SMP dan SMU, baru setelah itu dia kuliah dan berteman dengan muda-mudi yang ada di halaman ini.

Ryan mengangguk setuju, "apalah artinya sederet angka itu, apa bedanya dengan angka lainnya yang banyak digunakan orang. 666 atau 777 kurasa tidak ada bedanya!"

"Meski tidak ada hukum tertulis tentang angka itu, tapi kedua angka itu, 666 atau 13 tetap angka keramat!" Budi Han Jun tetap bersikeras. Rupanya dia memiliki sudut pandang yang sama dengan Gina, adik Lukie. "Keluargaku selalu menghindari angka itu. Bahkan para pengusaha pun kebanyakan menjauhinya. Apa kamu pernah lihat ada yang menggunakannya?!"

Ryan tersenyum meremehkan, "kamu jangan salah, Bud, tadi siang aku sama Lukie dapat sms dari 6667. Mereka sedang mengadakan game menegangkan dengan tarif gratis untuk 13 orang pengirim pertama, iya kan, Luk?"

Sambil terus mengipasi ikan bakar Lukie Sauza mengangguk. "Iya juga sih, ternyata ada juga operator game hp menggunakan angka sebagai nomer komunikasinya Kalau tidak salah Telescrem 6667, namanya!"

"Oh sms itu, aku juga dapat!" celetuk Isdiyanto yang duduk agak terpisah dari yang lainnya.

"Aku juga!" suara sahut menyahut terdengar dari setiap orang yang ada di tempat itu.

Budi menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan, "yeah, aku juga dapat. Karena terpengaruh besarnya hadiah yang mencapai ratusan juta rupiah dengan menggratiskan sms untuk 13 pengirim pertama, aku ikutan!"

"Nah, kalau pihak penyelenggara game saja boleh menggunakan empat angka itu untuk nomer akses sms mereka, kenapa aku tidak boleh?" Tanya Ryan sambol mengangkat kedua bahunya.

Tidak ada yang menjawab. Malah tiba-tiba saja hp semua orang di tempat itu berbunyi serentak, bunyi sms masuk.

"Kegelapan malam bukan pertanda baik. Jangan mengabaikannnya, karena bisa saja anugrah atau bencana datang dari sana. Tidak ada kata bahagia dalam perpisahan, karena itu adalah hal menyakitkan dalam hidup!" Qisthi membaca sms yang masuk ke hp-nya.

TeleScream666Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang