sinar mentari pagi sangat menyilaukan mata, pagi ini yeoja yang sedang tertidur pulas di tempat tidur terbangun karena sinar mentari pagi yang menembus kamarnya. yeoja itu menggerutu di dalam hati 'mengapa pagi secepat ini? aku baru merasakan tidurku yang nyenyak sebentar, oh shit!'. dia melangkahkan kaki ke kamar mandi untuk bersiap siap ke kampus. dia mencoba meraih gagang pintu dengan mata yang masih setengah terbuka, yaa dia masih belum sadar sepenuhnya. dia mencoba membuka pintu kamar mandi dengan sisa tenaga yang dia miliki. sebenar nya dia malas sekali ke kampus hari ini karena semalam dia tidur sangat malam, dia harus menyelesaikan tugas kuliahnya yang akan dikumpul siang ini.
yeoja bernama choi jisoo menuruni tangga dengan malas, rasanya dia ingin kembali ketempat tidur dan tidur dengan nyenyak.
"jisoo kenapa dengan wajahmu? apa kamu kurang tidur?" tanya eomma jisoo.
"tadi malam aku mengerjakan tugas kuliahku sampai pagi makanya aku kurang tidur" jawab jisoo sabil memakan roti nya.
siang ini dia harus mengumpulkan tugas yang dibuatnya tadi malam, jisoo melirik kearah jam tangan nya. sekarang waktu menunjukkan pukul 08.00 pagi. dia bergegas pergi ke kampus, pagi ini dia ada jadwal untuk kerja kelompok.
"eomma, aku pergi dulu ne? aku sudah telat" ucap jisoo sambil mencium pipi eomma nya.
dia pun berlari menuju halte bis yang berada di seberang jalan rumahnya.
jisoo melirik ke arah kana dan kiri, bisa yang ditunggu belum juga datang. setengah jam menunggu, bis yg akan dinaiki jisoo datng dan dia pun bergegas masuk kedalam bis. tapi ketika akan memasuki bis, ada seorang namja yang menyerobot masuk duluan dan membuat jisoo terjatuh.
"kyaaa apa kau tidak punya mata? apa kau tidak bisa antri ha?" kesal jisoo kepada namja yang menabraknya tadi tapi namja itu tidak memperdulikan jisoo yang sedang ngomel. namja itu berlalu begitu saja sambil mencari tempat favoritnya duduk. jisoo pun bangkit dan masuk kedalam bis, rasanya dia ingin memarahi namja tadi tapi jisoo tidak melihat wajahnya karna namja itu membelakangi jisoo. jisoo pun akhirnya pasrah dan memilih tempat duduk, tapi tanpa jisoo sadari namja yang menabrak jisoo tadi tepat berada didepannya. namun apa daya, jisoo tidak mengetahui wajah namja itu dan dia juga tidak hafal dengan baju yang dipakai namja tadi. yaa karna jisoo mempunyai penyakit pelupa yang keterlaluan. dia bisa saja melupakan kejadian yang baginya tidak terlalu penting.
setengah jam perjalanan dari rumah ke kampus jisoo, dan sekaramg dia sudah sampai diakmpus tercinta nya. jisoo pun menghampiri teman teman kelompoknya yang sudah menunggu diruang latihan dance. yaa jisoo sekolah di sekolah kesenian. dia mengambil jurusan tari karna jisoo sangat suka menari.
"kyaa kau lama sekali jisoo, kami sudah menunggu mu dari tadi. apa saja yang kau lakukan dirumah ha?" tanya jinyoung teman satu kelompok jisoo.
"yaa jangan marah marah begitu jinyoung-ah, tadi itu ada kejadian yang sangan memuakkan di bis" jawab jisoo sambil duduk di kursi sebelah ah young.
"memang ada kejadian memuakkan apa?" tanya ah young penasaran.
"sudahlah jangan membahasnya, aku benar benar muak kalau mengingatnya. ayo kita kerjakan tugas ini, tugasnya sangat sulit" jawab jisoo sambil mengeluarkan laptopnya. merekapun mengerjakan tugas kelompoknya.
tak berapa lama akhirnya mereka selesai mengerjakan tugas kelompoknya, jisoo melirik kearah jam dinding yang ada diruangan latihan dan jam menunjukkan pukul 11.30. jisoo pun pamit kepada teman teman nya untuk mengantarkan tugas.
jisoo melewati lorong yang mulai dikerumuni mahasiswa yang sedang istirahat. tak berapa lama, jisoo sampai di ruangan dosen dan dia pun masuk.
"permisi pak kim, saya ingin mengantarkan tugas yang anda suruh kemarin"
"ah kamu jisoo, masuklah" kata pak kim, jisoo pun masuk dan meletakkan tugasnya di meja pak kim. jisoo melirik sekilas kearah namja yang sedang dimarahi pak kim.
"pokoknya bapak tidak mau tau, kamu harus belajar lebih giat lagi agar dapat nilai yang bagus sama bapak dan bapak yang akan memilih pengajar yang akan mengajar kamu" kata pk kim.
"mwo?! andwae pak, saya yang akan memilih pengajarnya dan saya janji belajar lebih giat lagi" jawab namja itu. jisoo masih betah disitu mendengar pembicaraan antara keduanya namun jisoo tersadar dengan tatapan namja yang berada di depan nya. akhirnya jisoo memilih untuk pergi tapi langkah jisoo terhenti ketika mendengar ucapan namja itu.
"jisoo yang akan mengajar saya pak" jawab namja itu. spontan jisoo membalikkan badan nya menghadap namja dan dosen kim. jisoo benar benar terkejut mendengar apa yang dikatakan namja itu, dia tidak menyangka namja itu mengetahui namanya dan memilih jisoo sebagai pengajarnya.
"mwo?! apa kau sudah gila? kita tidak saling meng..." ucapan jisoo terpotong karna mulutnya dibungkam oleh namja tersebut.
"ah jisoo-ya apa kau tega melihat teman mu mendapat nilai jelek. ayolah bantu aku. eottokhae?" kata namja itu sambil mengedipkan sebelah matanya. jisoo hanya terdiam melihat namja yang tepat berada didepan nya ini sedangkan pak kim hanya bisa melongo melihat kejadian didepan nya.
"ya sudahlah. jisoo kamu yang akan mengajari nya selama sebulan kedepan dan bapak tidak akan menerima bantahan apapun lagi dan kamu jisoo setiap hari sabtu laporkan perkembangan woohyun kepada bapak, mengerti" kata pak kim sambul berlalu pergi meninggalkan ruang dosen.
jisoo hanya terdiam ditempat melihat pak kim keluar dari ruangan dosen, dia benar benar tak percaya dengan kejadian ini. ini benar keterlaluan. sekarang dia harus apa? apa dia sanggup memenuhi itu? menjadi seorang pengajar?. ini semua karena namja gila itu pikirnya. sedangkan namja yang dibilang gila oleh jisoo sekarang hanya tertawa dan berlalu pergi meninggalkan jisoo.
"hey kau! sini! jangan kabur!" namja yang dibilang gila oleh jisoo pun berhenti. dia membalikkan badan nya menghadap jisoo, jarak mereka sekarang tidak terlalu jauh.
"ada apa? apa kau ingin mengatur jadwal belajar kita? baiklah, aku yang akan mengaturnya. setiap pulang kampus kita akan belajar dan tempatnya aku yang akan tentukan. mengerti?" kata namja itu sambil mendekatkan wajahnya ke wajah jisoo. jarak mereka hanya beberapa centi, jisoo terdiam dan dia merasakan jantung berdetak lebih cepat dari biasanya. dia juga merasakan wajahnya memerah dan dia mengalihkan pandangan nya dari namja yang ada didepannya.
"hey kamu bicara apa? aku belum menyetujui soal belajar ini, kenapa kamu seenaknya sendiri ha?!" tanya jisoo cengan sedikit menurunkan emosi nya.
"apa kamu tidak dengar apa yang dibilang pak kim? tidak ada bantahan dan kalau kamu membantah maka nilai kamu terancam" kata namja itu dengan gaya nya sok cuek. jisoo merasa jengah dengan namja ini, rasanya dia ingin menolak menjadi guru buat namja ini tapi apa daya nya. omongan yanng keluar dari mulut pak kim tidak akan bisa dibantah dan kalau dibantah maka nilai adalah ancaman nya. dan jisoo terpaksa mengikuti permintaan namja ini.
"baik tapi dengan satu syarat, jangan pernah kia saling ikutcampur dalam urusan masing masing. mengerti?"
"baik, kalau begitu aku pergi. sampai jumpa pulang kuliah nanti. dan satu lagi, jangan telat! aku akan menunggu kamu di parkiran kampus dan kalau kamu sampai telat maka aku akan menghukum kamu. mengerti?" jawab namja itu sambil berlalu.
"hey aku belum tau nama kamu" teriak jisoo saat dia teringat kalau dia belum kenalan dengan namja ini.
"aku nam woohyun" .
continue...